Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Wah! Ternyata Kata Psikolog Karakter Anak Bisa Terbentuk dari Perasaan Bahagia

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 19 Mar 2022 13:07 WIB

Ibu dan anak
Ilustrasi Anak Bahagia Bersama Bundanya/ Foto: iStock

Kebahagiaan adalah kunci anak untuk sukses di masa depan. Pernyataan ini pasti sudah sering Bunda dengar ya?

Faktanya, kebahagiaan memang bisa menentukan kesuksesan, terutama pada pembentukan karakter anak di masa depan. Menurut Psikolog Klinis Ratih Ibrahim, M.M, kebahagiaan dapat memengaruhi tumbuh kembang anak, secara kognitif, sosial, dan mental.

"Kalau anak-anak dari kecil tumbuh menjadi anak-anak yang gembira, dia akan melakukan kegiatan apa pun dengan fun. Anak bisa menjadi percaya diri, persepsi dan penilaiannya positif, mudah berteman, kemampuannya lebih baik, dan kooperatif," kata Ratih dalam Wall's Happiness Project Virtual Press Conference via Zoom, Jumat (18/3/22).

"Secara mental, anak juga menjadi sehat, memiliki keterampilan pemecahan masalah, kreatif, mampu mengelola stres, dan suka menolong," sambungnya.

Jusuf HamkaJusuf Hamka/ Foto: Novita Rizki

Ratih juga menjelaskan, pemaknaan kebahagiaan adalah nilai-nilai kebiasaan yang perlu ditanamkan sejak masa kanak-kanak. Orang tua memegang peranan penting untuk menanamkan nilai kebahagiaan ini.

"Orang tua menjadi contoh penting dalam menanamkan pemahaman kebahagiaan. Anak yang bahagia akan tumbuh menjadi lebih nyaman," ujarnya.

Banyak cara membuat anak lebih bahagia nih. Tapi, enggak cuma sebatas prestasi ya.

Sebab, menurut survei The Happiness Project tahun 2022 yang dilakukan oleh Wall's Indonesia dan Personal Growth, 61 orang tua di Indonesia beranggapan bahwa prestasi akademis anak di sekolah berkontribusi penting untuk kebahagiaan.

Survei ini dilakukan secara daring pada bulan Februari 2022. Total responden adalah 2143 pada orang dewasa usia 21 sampai 50 tahun dan 61 di antaranya sudah memiliki anak.

Hasil survei ternyata tak bisa dijadikan patokan untuk menjadi bahagia. Meski prestasi akademik penting, anak ternyata bisa menjadi cemas bila kebahagiaannya diukur dengan prestasi di sekolah.

"Meskipun prestasi akademik baik, tapi hati-hati kalau itu jadi sumber kebahagiaan utama. Ini bisa membuat anak-anak cemas," ungkap Ratih.

Lalu bagaimana cara membuat anak bahagia sejak dini? Baca halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga cara mendidik anak agar kreatif, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

CARA UNTUK BISA BAHAGIA

Ibu dan anak

Ilustrasi Anak Bahagia Bersama Bundanya/ Foto: iStock

Nah, Bunda Tahu enggak nih? Pandangan masyarakat tentang faktor prestasi akademik yang dianggap penting, justru tidak berkontribusi secara signifikan terhadap tingkat kebahagiaan mereka lho.

Menurut Ratih, setelah ditelaah, tingkat kebahagiaan tidak berhubungan langsung dengan prestasi akademis. Tingkat kebahagiaan meningkat ketika kita mementingkan relasi sosial, relasi yang harmonis dan bermakna, serta memiliki pandangan bahwa kebahagiaan dapat diusahakan.

"Ternyata kebahagiaan itu bukan terbentuk, tapi hal yang dapat diusahakan," kata Ratih.

Nah, berikut 4 upaya yang bisa Bunda coba terapkan agar kita bisa bahagia:

  1. Lebih dekat dengan keluarga
  2. Bekerja keras untuk meningkatkan kualitas dan taraf hidup
  3. Membuat tujuan hidup yang jelas
  4. Lebih sering memaknai hal-hal yang terjadi di hidup dengan lebih positif

Untuk membuat anak bahagia, Bunda harus terlebih dulu bahagia ya. Coba terapkan tips di atas untuk bisa menciptakan kebahagiaan untuk diri sendiri dan orang lain di sekitar.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda