Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Konjungsi atau Kata Sambung: Pelajari Macam, Fungsi, hingga Contohnya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 07 Nov 2022 17:15 WIB

Portrait of Asian elementary school kids studying in a classroom. The girl smiled and looked at the camera. His classroom diversity
Belajar memahami konjungsi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Pernahkah Si Kecil bertanya soal konjungsi? Hemm, apakah Bunda masih ingat soal konjungsi yang kita pelajari dulu saat di bangku sekolah.

Seperti yang telah kita ketahui dan dipelajari di sekolah, kata adalah kumpulan beberapa huruf yang memiliki makna tertentu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata merupakan unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan suatu perasaan dan pikiran yang dapat dipakai dalam berbahasa.

Mengutip buku Teori dan Aplikasi Bahasa Indonesia karya Nanda Saputra, M.Pd, dan Nurul Aida Fitri, M.Pd, dari segi bahasa, kata diartikan sebagai kombinasi morfem yang dianggap sebagai bagian terkecil dari kalimat. Untuk Bunda ketahui, morfem sendiri merupakan bagian terkecil dari kata yang memiliki makna dan tidak dapat dibagi lagi ke bentuk yang lebih kecil.

Kali ini, Bubun akan membahas kata konjungsi. Apa itu kata konjungsi? Yuk, kita bahas berikut ini.

Pengertian Konjungsi

Konjungsi adalah jenis kata yang dapat menggabungkan dua satuan bahasa yang sederajat. Kata konjungsi juga disebut sebagai kata sambung. Misalnya: dan, atau, dan serta. Jenis kata tugas yang mampu menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa.

Jenis dan contoh Kata Konjungsi

Mengutip buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi karya Nani Yulianti, M.Pd, konjungsi atau kata sambung dapat dibagi menjadi empat, yaitu:

Setara atau Koordinatif

Konjungsi koordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama pentingnya atau lebih yang sama pentingnya atau memiliki status yang sama. Contoh: dan, atau & serta.

Bertingkat atau Subordinatif

Konjungsi bertingkat atau subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih dan klausa itu merupakan anak kalimat.

Berprasangka atau Korelatif

Konjungsi korelatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama. Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh satu frasa, kata satu klausa yang dihubungkan oleh: baik... maupun, tidak... tetapi.

Antarkalimat

Konjungsi antarkalimat yaitu konjungsi yang menggabungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya. Konjungsi jenis ini selalu membuat kalimat baru, dengan huruf kapital di awal kalimat. Contoh: Biarpun begitu, akan tetapi.

Macam-macam Konjungsi Berdasarkan Fungsinya beserta Contoh

Ada bermacam-macam konjungsi berdasarkan fungsinya, Bunda. Berikut macam beserta contohnya:

1. Aditif (Gabungan)

Berfungsi untuk menghubungkan dua frasa atau klausa, ataupun kalimat yang bermakna menambahkan unsur informasi. Contoh konjungsi aditif: dan, dan lagi, tambah lagi, lagi pula.

2. Alternatif

Berfungsi untuk menghubungkan dua frasa, klausa, kalimat yang bermaksud untuk menawarkan pilihan. Contoh konjungsi alternatif atau pilihan: atau.

3. Pertentangan

Berfungsi sebagai penghubung antara dua frasa, klausa yang memiliki informasi mengenai suatu hal bertentangan. Contoh konjungsi pertentangan: tetapi, sedangkan, namun, sebaliknya, padahal.

4. Final (Tujuan)

Berfungsi sebagai penghubung antara dua frasa, klausa atau kalimat yang berisi makna sesuatu yang akan dituju. Konjungsi final misal: agar, supaya, hingga.

5. Waktu

Konjungsi menyatakan waktu misal: ketika, sejak, saat.

6. Perbandingan

Berfungsi menghubungkan dua kalimat dengan cara membandingkannya. Contoh konjungsi perbandingan: seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, dan alih-alih.

7. Sebab-Akibat

Berfungsi untuk menghubungkan dua frasa klausa, atau kalimat berisi sebab dan akibat. Konjungsi sebab-akibat misal: karena, karena itu, akibatnya.

8. Syarat (Kondisional)

Berfungsi sebagai penghubung antara dua frasa, klausa atau kalimat yang mengandung makna memberi syarat. Contoh konjungsi syarat: jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, dan manakala.

Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak cerita penyanyi cilik Quinn Salman atur waktu antara nyanyi dan sekolah dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



MACAM-MACAM KONJUNGSI

Portrait of Asian elementary school kids studying in a classroom. The girl smiled and looked at the camera. His classroom diversity

Belajar memahami konjungsi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Pongtep Chithan

9. Tak Bersyarat

Konjungsi tak bersyarat misal: walaupun, biarpun, sekalipun, kendatipun, meskipun.

10. Penegas (Intensifikasi)

Berfungsi sebagai penghubung antara dua frasa, klausa atau kalimat yang menegaskan suatu hal. Konjungsi penegas atau intensifikasi misal: bahkan dan malahan.

11. Pembenaran (Konsesif)

Berfungsi sebagai penghubung antara dua hal yang dilakukan dengan cara membenarkan. Contoh konjungsi pembenaran atau konjungsi konsesif: biarpun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, kendati(pun).

12. Penjelas (Penetap)

Berfungsi sebagai penghubung antara dua frasa, klausa, atau kalimat yang memperjelas. Contoh konjungsi penjelas atau penetap: bahwa.

13. Korelatif

Berfungsi sebagai penghubung antara dua frasa, klausa yang memiliki status sintaksis yang sama. Konjungsi korelatif contohnya: entah, baik, maupun.

14. Kausal

Berfungsi menghubungkan sebuah kata yang merepresentasikan sebab dan akibat dari suatu peristiwa. Contoh konjungsi kausal: karena.

15. Urutan

Berfungsi sebagai penghubung antara dua frasa, klausa, atau kalimat yang memiliki urutan. Konjungsi urutan misal: lalu, lantas, kemudian, setelah itu.

16. Penanda

Berfungsi sebagai penghubung antara dua frasa, klausa, atau kalimat yang menunjukkan penandaan suatu hal. Konjungsi penanda misal: contohnya, misalnya, terutama, antara lain.

17. Pembatasan

Berfungsi sebagai penghubung antara dua frasa, klausa, atau kalimat yang menunjukkan pembatasan. Contoh konjungsi pembatasan: kecuali, selain, asal.

18. Situasi

Berfungsi sebagai penghubung antara dua frasa, klausa, atau kalimat yang menjelaskan suatu kejadian dalam waktu tertentu. Konjungsi situasi misal: sedang, sedangkan, sambil, padahal.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda