Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

WHO Rilis 8 Obat Sirop dari Indonesia Mengandung Etilen Glikol & Dietilen Glikol

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 05 Nov 2022 19:10 WIB

Ilustrasi obat sirop
WHO Rilis 8 Obat Sirop dari Indonesia Mengandung Etilen Glikol & Dietilen Glikol/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Photoartbox
Jakarta -

Badan Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya buka suara tentang obat sirop penyebab gagal ginjal akut yang dialami anak-anak. Kali ini, WHO merilis peringatan keras terkait larangan penggunaan delapan obat sirop asal Indonesia, Bunda.

Kedelapan obat sirop ini mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). Keduanya merupakan senyawa kimia yang dapat menimbulkan efek berbahaya bila dikonsumsi melebihi batas amannya.

WHO menerbitkan peringatan terkait obat sirop ini menyusul pengumuman dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). Dalam keterangannya, WHO mendukung hasil analisis yang dilakukan BPOM terkait kandungan EG dan DEG di sejumlah obat sirop.

"Produk-produk ini mengandung EG dan/atau DEG dalam jumlah berlebih sebagai kontaminan. Hal ini telah dikonfirmasi oleh analisis laboratorium terhadap sampel oleh pihak berwenang di Indonesia," tulis WHO dalam rilis peringatannya, Selasa (2/11/22).

WHO juga menyebutkan, kedelapan obat sirop tersebut sudah teridentifikasi digunakan di Indonesia. Ada kemungkinan semuanya telah didistribusikan secara tidak resmi ke negara atau wilayah lain.

"Hingga saat ini, produk-produk tersebut telah teridentifikasi di Indonesia. Namun, obat-obat ini mungkin memiliki izin pemasaran di negara lain. Produk-produk ini mungkin telah didistribusikan melalui pasar informal, ke negara, atau wilayah lain," jelas WHO.

Efek samping obat sirop yang disebut WHO

Menurut WHO, kedelapan produk obat sediaan cair yang disebutkan tidak aman untuk digunakan, terlebih pada anak-anak. Efek obat dapat menyebabkan cedera serius hingga kematian.

Tak hanya itu, Bunda. Efek beracun yang dapat muncul akibat EG dan DEG adalah gangguan saluran pencernaan, penurunan frekuensi hingga tidak ada buang air kecil, dan gagal ginjal akut.

WHO pun secara tegas meminta setiap industri farmasi untuk lebih cermat dalam menguji kandungan EG dan DEG ini. Apalagi pada perusahaan yang menggunakan pelarut propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, gliserin dan/atau gliserol sebagai pelarut obat sirop.

"Semua produk medis harus disetujui dan diperoleh dari pemasok resmi atau berlisensi. Keaslian dan kondisi fisik produk juga harus diperiksa dengan cermat. Segera peroleh saran dari profesional kesehatan jika ragu," tegas WHO.

Dalam keterangan ini, WHO merilis secara rinci delapan obat sirop buatan Indonesia yang mengandung EG dan DEG. Apa saja merek obat yang perlu Bunda waspadai?

TERUSKAN MEMBACA DI SINI.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga resep obat sirop alami anak untuk atasi demam dan pilek, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda