Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Waspada 10 Penyakit Anak Saat Musim Hujan dari Flu hingga Demam

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 09 Nov 2022 16:10 WIB

Suffering little girl with a bad cold or seasonal flu. Beautiful kid coughing while wrapped in a blanket
Ilustrasi Penyakit Anak saat Musim Hujan/Foto: Getty Images/iStockphoto/Antonio_Diaz

Musim hujan merupakan salah satu musim yang terjadi di Indonesia. Di musim ini, ada banyak penyakit yang bisa menyerang Si Kecil ya, Bunda.

Biasanya, musim hujan terjadi selama enam bulan dengan beberapa bulan sebagai musim pancaroba. Di musim inilah anak kerap menderita sakit karena perubahan suhu dan cuaca yang tak menentu.

Melansir dari laman Indus Health, sistem kekebalan tubuh akan melemah selama musim hujan sehingga banyak penyakit yang mudah ditularkan. Karena itu, setiap orang tua perlu tahu bagaimana cara menjaga kesehatan Si Kecil selama musim hujan.

Penyakit anak saat musim hujan

Menurut Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Rawan tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada beberapa penyakit yang rawan terjadi pada anak saat musim hujan. Berikut ini deretannya:

1. Influenza

Virus influenza kerap menyerang anak-anak saat musim hujan. Jika anak terserang virus ini, tanda yang umum terlihat adalah demam, nyeri otot, sakit tenggorokan, lesu, flu, dan bisa disertai dengan gejala infeksi saluran napas.

Gejala-gejala ini sepintas memang mirip dengan COVID-19, Bunda. Kalau ingin memastikan kondisi anak, Bunda bisa melakukan tes usap Antigen maupun PCR. Konsultasikan juga pada dokter tentang kondisi Si Kecil ya, Bunda.

2. Infeksi jamur

Saat musim hujan, kondisi kulit akan terus menjadi lembap dan basah, sehingga berisiko timbul infeksi jamur. Karena itu, sebaiknya Bunda memastikan kulit Si Kecil selalu dalam keadaan kering.

Tak hanya itu, IDAI menjelaskan jamur akan berkembang biak pada kulit yang lembap dan tak terpapar udara luar. Agar tercegah dari penyakit ini, Bunda perlu ganti pakaian anak sesuai kondisi badan serta selalu mengeringkan diri setelah bermain.

3. Infeksi saluran cerna

Penyakit infeksi saluran cerna seperti diare atau sejenisnya sering menyerang anak saat musim hujan, terutama ketika lingkungan sekitar Bunda dalam keadaan banjir. Infeksi ini dipicu sistem pembuangan limbah yang buruk, kebersihan yang tidak terjaga, kepadatan penduduk, dan konsumsi air yang tercemar saat banjir.

Ada banyak cara untuk mencegah penyakit ini pada anak saat musim hujan. Dua hal yang paling mudah dilakukan adalah jaga kebersihan makanan anak dan pastikan mereka makan dengan kondisi tangan yang bersih.

4. Hepatitis A

Penyakit hepatitis A ternyata tak hanya dialami oleh orang dewasa. Selama musim hujan, anak juga bisa rentan terkena penyakit yang satu ini.

Hepatitis A bisa menular melalui air yang sudah terkontaminasi virus hepatitis A. Biasanya, gejala yang akan terlihat adalah demam, diare, mual, lemas, serta kulit dan mata menguning.

5. Selesma

Salesma adalah salah satu penyakit akibat infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Mirip seperti influenza, penyakit ini juga ditandai dengan adanya batuk dan pilek pada anak.

Orang tua biasa menyebut penyakit ini sebagai masuk angin. Kondisi ini akan cepat membaik tanpa perlu dibawa ke dokter. Namun, Bunda perlu pastikan anak memiliki asupan cairan yang cukup serta mengonsumsi makanan yang bergizi.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat jenis penyakit lainnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa intip juga video cara agar cucian cepat kering dan tidak bau saat musim hujan berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PENYAKIT ANAK SAAT MUSIM HUJAN

Fever, Close-up medical thermometer, Parent / Father measuring temperature of his ill kid, Asian 3 - 4 years old toddler boy gets high fever lying on bed with cold compress on forehead to cool a fever

Ilustrasi Penyakit Anak saat Musim Hujan/Foto: Getty Images/iStockphoto/yaoinlove

6. Kolera

Anak-anak cenderung tak memperhatikan apa yang mereka makan. Sementara itu, makanan atau air yang sudah tercemar bisa menyebabkan mereka terkena kolera. Kolera atau diare akut ini disebabkan oleh air yang terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae atau yang dikenal dengan muntaber.

7. Konjungtivitis

Konjungtivitis merupakan penyakit mata yang ditandai dengan nyeri, mata merah, dan tidak kuat terpapar cahaya. Tak hanya itu, biasanya mata juga akan berair dan disertai dengan produksi kotoran dan lengket.

Infeksi ini mudah menular sehingga anak perlu disediakan perlengkapan terpisah di rumah. Mulai dari handuk dan peralatan lainnya.

Banner Penyebab Perut Bagian Bawah Sakit

8. Dengue

Dengue atau penyakit demam berdarah adalah penyakit yang kerap terjadi pada anak selama musim hujan, Bunda. Penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk pembawa virus aedes aegypti.

Untuk mencegah terjadinya demam berdarah pada anak, Bunda bisa lakukan kegiatan 3M yakni menguras, mengubur, dan menutup. Sebarkan juga bubuk abate untuk memberantas sarang nyamuk, ya.

9. Leptospirosis

Leptospirosis ditimbulkan oleh bakteri Leptospira, Bunda. Bakteri ini ada pada urine hewan pengerat seperti tikus yang mengontaminasi tanah, lumpur, dan air.

Jika tanah, air, dan lumpur yang terkontaminasi terkena kontak kulit dan selaput lendir, anak bisa mengalami demam. Selain itu, Si Kecil juga dapat mengalami sakit kepala, bengkak pada otot, mata merah, sakit perut, mual, muntah, serta ruam pada kulit.

10. Demam tifoid

Demam tifoid bisa juga disebut dengan penyakit tifus. Penyakit ini disebabkan oleh Salmonella thyphi dan Salmonella parathphy.

Hujan lebat hingga banjir bisa merusak saluran air, saluran pembuangan, hingga melepas limbah ke lingkungan. Ini pun akan mencemari sumber air yang digunakan rumah tangga untuk memasak dan minum.

Ketika terkena penyakit ini, anak akan menunjukkan tanda-tanda yang khas. Misalnya demam lima hari, nyeri kepala, dan gangguan pencernaan.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda