Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Benarkah Jalan Nyeker Bisa Atasi Kebiasaan Anak Menolak Makan?

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 28 Nov 2022 17:12 WIB

Father helping his baby boy to make first steps on green grass
Ilustrasi Nyeker untuk Atasi Anak Menolak Makan/Foto: iStock

Anak menolak makan atau gerakan tutup mulut (GTM) merupakan salah satu masalah yang kerap terjadi pada bayi MPASI atau bayi di atas 6 bulan. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan anak GTM karena itu Bunda perlu mencari tahu penyebab dan solusinya.

GTM juga sering disebut sebagai gangguan makan pada anak. Biasanya, anak yang menolak makan memiliki tanda tidak mau makan sama sekali, mengemut, melepeh, dan sebagainya.

Selain itu, anak yang susah makan juga bisa muncul jika Bunda memberi Si Kecil makan dengan cara yang tidak benar. Misalnya saja seperti makan sambil main gadget atau berjalan.

Ada banyak cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi GTM pada anak ini, Bunda. Namun, belum lama ini, disebut bahwa membiarkan anak nyeker atau bertelanjang kaki bisa mengatasi GTM.

Fakta nyeker bisa atasi anak menolak makan

Nyeker memang memiliki banyak manfaat untuk melatih anak berjalan, terutama ketika usianya memasuki 9 bulan, satu tahun, hingga satu setengah tahun. Di bawah usia ini, anak banyak melakukan aktivitas lain seperti tidur, tengkurap, dan duduk.

Dalam hal ini, nyeker bisa membuat anak terstimulasi dan mengenal berbagai macam tekstur. Tak hanya itu, anak juga akan tumbuh menjadi anak yang tidak sensitif.

Meski begitu, Dokter Spesialis Anak, dr. Mira Dewita, Sp.A, menyebut nyeker tidak berhubungan dengan GTM atau anak mogok makan. Saat anak memperlihatkan tanda-tanda GTM, Bunda harus mencari tahu penyebabnya.

"Kalau anaknya GTM, ya harus dicari tahu kenapa GTM. Enggak dihubungkan dengan disuruh jalannya nyeker, enggak sih. Enggak dihubungkan dengan kayak gitu-gitu," katanya pada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

"Tapi kalau anaknya GTM ya dicari tahu kenapa anaknya GTM, dicari penyebabnya apa. Ditelurusin saja. Ngasih makannya enggak enak, ya? Makanya dia enggak mau makan, kan ditutup mulu. Dia tahu nih rasanya enggak enak," sambungnya.

Jika anak mengalami GTM, bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya di laman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video gaya parenting Nikita Willy yang mencuri perhatian publik:

[Gambas:Video Haibunda]



JANGAN PAKSA ANAK UNTUK MAKAN

Baby does not want to eat the food

Ilustrasi Cara Mengatasi GTM/Foto: iStock

Cara mengatasi GTM

Dokter Spesialis Anak, Dr. dr. Aryono Hendarto, Sp.A (K), MPH, menyebut ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak yang GTM. Berikut ini deretannya:

1. Jangan paksa anak

Anak tidak boleh dipaksa untuk mau makan sendiri. Jadi, lebih baik orang tua tidak memaksa anak untuk menghabiskan makanannya.

"Apalagi jika anak sudah menunjukkan tidak mau makan, seperti penutupan mulut, menoleh, mengalihkan kepala, menangis. Bunda perlu bersikap netral. Boleh, membujuk sesuap dua suap boleh asal tidak memaksa. Ambil jeda waktu 10-15 menit. Jika masih tidak mau, lebih baik berhenti," katanya pada HaiBunda, belum lama ini.

Banner GTM

2. Buat suasana menyenangkan

Menciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk mempengaruhi selera makan anak adalah hal lain yang bisa Bunda lakukan. Cara mudahnya, Bunda bisa sajikan makanan dalam piring warna-warni atau berbentuk lucu.

"Selain itu, ajak anak makan bersama-sama dalam satu meja. Bunda boleh membiarkannya makan sendiri, dan dekatkan makanannya agar dia memiliki otoritas terhadap isi piringnya," paparnya.

Biarkan juga Si Kecil makan sendiri meskipun makanan akan berantakan dan berserakan. Hal ini normal terjadi karena anak-anak akan melewati fase kotor.

3. Buat jadwal teratur

Jangan tunggu anak menangis karena kelaparan ya, Bunda. Anak di atas satu tahun harus mendapat makan utama sebanyak 3 kali, 2 kali makan kecil, ditambah dengan ASI apabila mencukupi. Atau bisa juga ditambah susu 2-3 kali sehari.

"Namun, jangan berlebihan juga. Jangan sampai karena ingin mengejar kenaikan berat badan, Bunda memberi makan anak setiap satu jam sekali," kata dokter yang juga menjadi Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Anak di RSCM ini.

4. Terus kenalkan makanan

Seringkali orang tua menyerah untuk mengenalkan makanan baru pada anak. Padahal penelitian menunjukkan bahwa untuk mengenalkan makanan baru, perlu 10-15 kali pengulangan. Sementara untuk anak usia 4-5 tahun, perlu 8-10 kali pengulangan.

5. Batasi waktu makan

Waktu makan anak baiknya tidak lebih dari 30 menit. Setelah melewati 30 menit pertamanya, anak akan kehilangan konsentrasinya.

"Ini mengingat anak memiliki jiwa untuk bermain. Pemberian makan yang lebih dari 30 menit biasanya tidak akan berhasil untuk mengatasi GTM," ucap dr. Aryono.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda