Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

6 Tips Kelola Stres Bagi Bunda yang Berprofesi Sebagai Guru

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 28 Nov 2022 19:20 WIB

Asian teacher At preschool Helping Children in Class in class room
Ilustrasi Guru Mengelola Stres/Foto: Getty Images/iStockphoto/NeoPhoto

Bunda termasuk salah satu wanita yang berprofesi sebagai pahlawan tanpa tanda jasa? Sama seperti pekerjaan lainnya, para guru juga kerap mengalami stres, Bunda.

Kesejahteraan dan kesehatan mental guru adalah hal yang penting. Guru yang berkualitas tentu akan menjadi pembimbing dan role model bagi Si Kecil selama sekolah.

Stres sendiri adalah hal yang sangat manusiawi. Hal ini merupakan kondisi fisik di mana seseorang terpapar sebuah pemicu baik di dalam maupun dari luar.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Bagia Arif Saputra, seorang Anger & Stress Management Specialist. Lebih lanjut, ia menjelaskan cara untuk mengatasi stres yang paling mudah adalah dengan mengakuinya.

"Bagi bapak atau ibu guru karena sudah terbiasa jadi sosok yang diandalkan oleh siswa dan orang tua siswa, bapak dan ibu merasa harus menunjukkan sisi yang kuat. (Padalah) Salah satu hal yang bisa dilakukan saat stres adalah mengakui bahwa kita sedang stres," tuturnya dalam acara Sampoerna Academy Workshop Hari Guru: Manajemen Stres untuk Kesehatan dan Kesejahteraan Guru, Senin (28/11/2022).

Cara guru mengelola stres

Bagia mengungkapkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh Bunda dan para guru lain untuk mengelola stres. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Istirahatkan diri

Sebagai guru, Bunda perlu mengingat bahwa Bunda juga manusia yang kerap mengalami rasa lelah dan bingung. Bunda juga bisa mengalami berbagai macam emosi yang membuat lelah.

"Alih-alih kita menghukum diri, it's okay untuk diri kita istirahat terlebih dahulu. Daripada time out, saya memilih time in, memberikan waktu untuk diri kita sendiri," kata Bagia.

2. Identifikasi penyebab

Setelah mengistirahatkan diri, Bunda dan para guru baru bisa mengidentifikasi hal yang menyebabkan stres.

"Dari situ kita bisa mengidentifikasi apa yang menyebabkan saya menjadi negatif dan memiliki pikiran negatif. Kita bisa merunut benang merah akarnya di mana," papar Bagia.

3. Proses dan mengelola

Setelah mengetahui penyebab stres, selanjutnya pikiran akan memproses dan mengelolanya. Kalau sudah, Bunda dan para guru baru bisa kembali ke aktivitas semula dan menghadapi siswa-siswa.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat tips lainnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa intip juga video daya tingkatkan daya ingat Si Kecil untuk bantu proses mengajar berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



TIPS MENGELOLA STRES BAGI GURU

A Malay Muslim female teacher teaching a group of students in a classroom in Malaysia.

Ilustrasi Guru Mengelola Stres/Foto: iStock

4. Temukan teman cerita

Tak hanya Bunda, teman-teman sesama guru juga mungkin mengalami masalah yang sama. Bunda bisa jadikan mereka sebagai teman bercerita.

Meski begitu, Bagia menyarankan agar Bunda menemukan teman yang tepat dan dapat dipercaya. Pilihlah orang yang bisa menerima cerita Bunda tanpa harus menghakiminya.

"Kadang memang sulit untuk dihadapi sendiri. Temukan teman satu profesi atau kolega untuk mencurahkan hati kita tanpa takut dihakimi karena kadang kita hanya perlu didengarkan," ungkapnya.

Banner Kembar AIUEO

5. Cari profesional

Kalau memang Bunda tidak bisa menemukan orang yang cocok, Bunda bisa cari seorang ahli atau profesional di bidangnya. Baik psikolog atau psikiater akan menjadi tempat aman untuk Bunda bercerita.

"Kalau memang enggak menemukan orang yang cocok, temukanlah profesional. Baik psikolog atau psikiater untuk menjadi ruang aman bagi kita," ucap Bagia.

6. Maafkan diri sendiri

Manusia sangat rentan melakukan kesalahan. Karena itu, para guru pun harus bisa belajar untuk memaafkan diri sendiri. Ketika Bunda dan para guru bisa memanusiakan diri sendiri, otomatis Bunda dan guru juga bisa memanusiakan murid-murid.

"Dalam prosesnya, seorang guru pun harus belajar memaafkan diri sendiri. Karena kalau kita bisa memanusiakan diri kita, kita juga bisa memanusiakan murid-murid kita. Kita bisa melihat mereka menjadi lebih jelas dan menjadi ruang aman bagi siswa," papar Bagia.


(mua/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda