parenting
50 Puisi Pendek Terbaik tentang Sekolah, Ibu, Sahabat, Cinta dan Alam
Jumat, 02 Dec 2022 20:30 WIB
Puisi merupakan salah satu karya sastra yang digemari oleh banyak orang. Penulisan puisi berbeda dengan menulis cerita novel atau cerpen.
Puisi sendiri terbagi dalam berbagai kriteria seperti puisi pendek lucu, puisi pendek cinta, puisi pendek sekolah, atau puisi pendek untuk ibu.
Puisi ditulis dengan meramu kata-kata yang membentuk satu kesatuan utuh, menyesuaikan dengan tema atau topik yang dipilih. Menurut Waluyo (2002), puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias atau imajinatif.
Puisi pendek menjadi salah satu jenis puisi yang umumnya dibuat karena lebih mudah dibuat terutama bagi mereka yang masih pemula, contohnya siswa sekolah. Umumnya, puisi pendek dibuat untuk mengekspresikan perasaan sang penulis mengenai sesuatu.
Untuk mengenal lebih jauh, berikut contoh kumpulan puisi pendek terbaik dengan berbagai tema yang telah dihimpun oleh Haibunda dari berbagai sumber:
5 Puisi pendek untuk anak sekolah SD, SMP dan SMA
Kumpulan puisi pendek sekolah untuk berbagai tingkatan:
1. Sebelum Berangkat Sekolah
Ayam berkokok waktunya pagi
Bangun tidur kamar rapi
Mengambil handuk lalu mandi
Jangan lupa menggosok gigi
Pakai baju saatnya sarapan
Duduk makan jangan kekenyangan
Air minum jangan dilupakan
Saatnya sekolah bersama teman-teman
(Dono Setiawan)
2. Mengejar Mimpi
Aku bermimpi menjadi orang yang berguna
Mimpi itu terkadang gila
Tapi jangan kau anggap sepele, kawan
3. Mimpi itu indah
Indah bagaikan Pelangi yang berwarna-warni
Mimpi yang terpikir tanpa direkayasa
Sebuah mimpi anak yang berjiwa semangat tinggi
Percayalah akan mimpi-mimpi
Proses meraih mimpi pun tak mudah
Harus ada perjuangan dan pengorbanan
Semangat akan mimpi itu harus
Sebuah mimpi akan mengubah kehidupan
Tanpa sebuah mimpi orang-orang tak akan pernah mengubah hidupnya
(Putri Nabila)
3. Semangat Belajar
Tas sekolah disediakan
Sebelum pergi jangan lupa sarapan
Ibu memberi uang jajan
Teman-teman sudah di depan
Bersepeda di pagi hari
Ditemani semangat di bawah Mentari
Ramai sudah sahabat berjalan kaki
Aku berlari karena bel berbunyi
Buku sudah di depan mata
Guru mengajar tentang matematika
Dengan serius mendengar penjelasan guru
Teringat pesannya semangat menuntut ilmu
Setiap hari rajinlah belajar
Agar kelak menjadi pintar
Kejar cita-cita setinggi langit
Menambah ilmu seperti bukit
4. Peti Emas Sejuta Mimpi
Mimpi ini terasa terkubur begitu dalam
Begitu dalam sampai tak bisa tergali
Ingin ku keluarkan mimpi-mimpi itu sekarang
Tapi itu tidaklah mudah….
Butuh sejuta peti emas untuk menggali mimpi itu
Sunggguh ku butuh peti emas itu
Apalah daya, mengisi perut keroncong pun sulit
Apakah hanya mimpi seorang anak pejabat yang bisa tumbuh?
Apakah niat tidaklah cukup tanpa seperti emas?
Zaman yang begitu kaya…
Bukan karena kebodohan kami tidak bisa menggapai mimpi kami
Tapi karena peti emas yang tidak bisa kami dapatkan
Begitu kaya karena sejuta mimpi yang terkubur dengan sejuta peti emas
Lebih baiklah tak perlu bermimpi,
Dari pada harus bermimpi tapi terkubur jua
(Annisah Fatona)
5. Sukses
Hari ini aku bernapas
Saat ini masih ada waktu
Sekarang ini aku akan bertindak
Membangun kesuksesan yang ku inginkan
Tidak ada kata besok ataupun nanti
Karena mati tidak selalu pasti
Gagal adalah lawan kesuksesan
Kata-kata yang ku dapat dari seorang ilmuwan
Ini bukan janji-janji ataupun mimpi
Pasti sukses akan terjadi
Aku berdoa, berusaha, dan percaya
Selama masih hidup kemungkinan pastilah bisa
(Wardah Asyifa)
5 Puisi pendek tentang Ibu
Kumpulan puisi pendek untuk ibu:
1. Ibuku
Engkau sangat menyayangiku
Engkau selalu ada saatku membutuhkanmu
Di saat sakit melandaku
Engkau merawatku dengan sepenuh hatimu
Ibu semua doa ku panjatkan untukmu
Jasamu akan kukenang selalu
Engkau tidak mengharapkan imbalanku
Terima kasih kan kuucapkan selalu padamu
(Omey Mas Ayu)
2. Bunda
Ikhlasmu sungguh tiada tara
Merawatku 9 bulan dalam kandungan
Hingga saat ini ku beranjak dewasa
Kau selalu mengayomi langkahku
Tangisanku….
Marahku….
Membangkanhku….
Tiada satupun kata menyakitkan dari mulutmu
Senyum dalam setiap katamu
Rayu dalam setiap ucapmu
Ketabahan dalam jiwamu
Membuatku tak berdaya untuk membalas budimu
Bunda….
Doa membuatku semakin dewasa
Meraih cita dalam asamu
Menjelma insan berguna
Surga menantimu
3. Ibuku
Ibu….
Sembilan bulan lamanya
Kau mengandungku
Kau berjuang melahirkanku
Agar melihat dunia
Ibu….
Terima kasih atas jasamu
Yang telah membesarkanku
Hingga jadi anak berguna
Bagi nusa dan bangsa
(Satria Arya Rama Dhanu)
4. Pusaka Ibu
Tak berang kau dibantah
Tak geram kau dibentak
Setiap kali kuberbuat salah
Yang membahana dari mulutmu,
Hanyalah doa-doa
Kesal, aku kesal
Kau bertutur di tengah ku hadapi kendala
Sesal, aku bersesal
Bila jera usai terjerumus dalam masalah
Tak sadar, aku tak sadar
Petuahmu ku lingsirkan pada ibnu cucumu
Sadar, aku tersadar
Setelah ku rasakan sakitnya hati ibu saat itu
Sebelum terlambat
Sebelum ku semakin tersesat
Oh ibu, biarkan aku bertirakat
Kan ku benamkan semua nasihat
Demi memperoleh ampunan menjelang sekarat
(Melyuchan)
5. Ibu
Rupa beku nan sayu
Terpaku-paku
Menatapku, memandangku
Membimbing dan mendoakanku
Sosok rapuh yang bersimpuh
Lurus menatap jauh
Itu aku
Telah melengahkanmu
Engkau tetap merangkulku
Engkau tetap sabar
Engkau tetap tersenyum
Engkau tetap tenang mengawasiku
Pernah aku menjauh
Bakan menjarang
Saatku pulang engkau masih menyongsong badan
Engkau adalah ibu
Dengan peluh selalu pelipurku
Dalam suka dan duka
Tanpa harap balasan jasa
(Reni A)
5 Puisi pendek tentang alam
Kumpulan puisi pendek tentang alam dan sekitarnya:
1. Alamku
Dingin menusuk tubuhku
Embun memandikan dedaunan
Redup yang disambut kicau burung
Membuka hari penuh ceria
Matahari berjuang penuh harap
Menembus tebalnya kabut
Perlahan hangat dan terang
Sambut hari penuh senyum
Nikmat dunia tiada tara
Syukurku pada penciptaKu
Memanjakan umat
Dengan nikmat karuniaMu
(Emilia Yasmin)
2. Burung Camar
Burung camar terbang tinggi
Di angkasa nan elok saat pagi
Riang kesana kemari
Seakan menari menghibur Mentari
Bunga bermekaran di serambi
Aku termenung menyendiri
Kain saru di bahu kiri
Menikmati kopi dan sebungkus roti
3. Lingkungan
Lingkungan, tanpa air tergenang
Membuat aku senang
Hati menjadi riang
Bila tidak ada sampah dan hewan bersarang
Jika ada sampah di selokan
Warga wajib membersihkan
Bau menyengat jangan hiraukan
Demi menjaga kesehatan
(Aditya Duwi Saputra)
4. Alamku
Indahnya alamku
Kau memberi pesona
Kilauan zambrut hijau
Nan memukau mata
Angin bertiup sepoi
Sungai mengalir damai
Matahari menyinari bumi
Menyelimuti alam ibu pertiwi
(Yanuar Eka Nurcahyo)
5. Gunung
Menjulang tinggi
Suasana indah sekali
Burung berkicau kesana kemari
Gunung ini melukiskan hati
Air yang mengalir di tepi sungai
Burung berkicau di waktu pagi
Mataharinya menyinari bumi
Udara segar sekali
(Aldho)
5 Puisi pendek tentang guru
Kumpulan puisi pendek tentang guru, dapat dijadikan ucapan saat merayakan Hari Guru:
1. Guru
Terima kasih guru
Adalah salam hormat
Yang selalu kami ucapkan
Senyum bahagia terukir di wajahmu
Wahai guru
Kau selalu bekerja keras
Mengajari kami
Segala yang kami tidak tahu
Menjadi sangat berarti
Dan sangat menyenangkan
Terima kasih guruku
Kami merasa kata-kata
Tidak akan pernah cukup
Untuk menyatakan
Betapa berharganya engkau bagi kami
(Rinah Handaiyani)
2. Hari Guru
Guruku….
Ia pahlawanku….
Jasanya yang tak pernah bisa kugantikan
Aku yang tidak tahu menjadi tahu
Ia adalah pelita bagi kami
Memberikan ilmu yang bermanfaat
Keikhlasannya yang membuatku takjub
Ia mendorongku menjadi bintang dunia
Ia juga yang mengajari kami
Sebuah arti kedisiplinan dan ketertiban
Guruku….
Terima kasih, kau menjadikanku yang terbaik
(Siti)
3. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa: Kepada Guru-guruku
Kau pahlawan, pejuang ilmu pengetahuan
Tak menuntut riang
Kau pahlawan, tanpa tanda jasa
Tersemat di dada
Telah tak berbilang sudah
Manusia-manusia berilmu kau lahirkan
Di kota, di kampung, dan ceruk-ceruk desa
Kau tabah, ikhlas melukis senyum paling indah
Pada setiap resah yang menjengah
Berpantang kau ucap kata lelah
(Marzuli Ridwan)
4. Tentangmu Guruku
Tentangmu
Sebatas menulis rindu di lembar buku
Adalah sendu
Sekadar bermadah kesah di mulut basah
Adalah salah
Tentangmu
Sekuntum mawar di tengah rimba
Semerbak aroma penuh serlah
(Adin)
5. Orang yang Tulus
Engkau manusia yang mulia
Sikapmu selalu ditiru
Kau selalu menjadi pusat perhatian
Kau selalu memberi kasih sayang
seperti orang tua kami
Engkau selalu sabar dalam mengajariku
Kau tidak pernah pilih kasih
Guru, kami tak bisa membalas jasamu
Tapi yang kuharap
Engkau selalu sehat
Agar bisa mendidik anak bangsa
(Fadhilah Berlianti)
5 Puisi pendek tentang keluarga
Kumpulan puisi pendek mengenai keluarga:
1. Ibu dan Ayah
Cinta ibu dan ayah
Dalam dinginnya malam
Aku terbangun dan menjerit
Membayangkan ketakutan itu sirna
Saat Ibu dan Ayah datang mendekat
Pelukan hangat keluarga
Menjadi pahlawan
Dengan penuh cinta dan kasih sayang
2. Keluargaku
Keluargaku….
yang di setiap waktu menemaniku
Di saat senang dan pilu
Mereka selalu ada di sampingku
Ayah, ibu dan kakakku
Mereka harta berharga di dalam hidupku
Keluargaku yang kusayangi selalu
Ya tuhan, lindungilah keluargaku
(Citra Ayu Kirana)
3. Di setiap tetes keringatmu
Di derai lelah nafasmu
Dipenuhi kasih sayang yang luar biasa
Demi aku kau rela di sengat matahari
Hujan pun tak dapat membatasimu
untuk aku anakmu
Di setiap doamu kau haturkan segenap harapan
Ayah...
Kan kujaga setiap nasehatmu
Di setiap nafasku
Di relung hati akan kuhangatkan namamu
Akan kukobarkan semua impianmu
Hanya untuk menikmati senyumu
Di ufuk senjamu
Ayah.
(Ratih Anjelia Ningrum)
4. Biografi Keluarga
Rumah adalah surga
Dibangun di atas permulaan
Kata-kata
Di sini sejak mula kepercayaan
Kami ikrarkan
Ada lapang pintu
Dan lorong jendela itu
Dipenuhi pengetahuan
Rumah adalah susunan batu bata
Perpaduan cat berwarna
Genting keteduhan, teras, kebersamaan, teras lampu
Dan beranda keikhlasan
Rumah adalah penjaga
Kata, rasa, dan bahagia
Terangkai dalam biografi keluarga
5. Ayah
Ayah…
Walau kau jauh dariku
Tapi aku merasakan kasih sayangmu
Kau sungguh sosok yang bijaksana
Kau juga seorang yang wibawa
Ayah….
Kehadiranmu sudah jadi suratan takdir
Keberadaanmu bagi setetes air di tengah padang pasir
Kau adalah Mutiara dalam samudera
Yang selalu kucari dan kudamba dalam keluarga
5 Puisi pendek tentang perjuangan
Kumpulan puisi pendek tentang perjuangan:
1. Perjuangan
Tak ada henti mencabik rintang
Tak ada lelah mengejar lillah
Tak ada kata menyerah
Sekali melangkah
Seribu rangkulan berusaha
Sekali hentakan
Seribu perjuangan siap berdarah
Terhantam
Bukan berarti terhancurkan
Terhancurkan
Bukan berarti terpecah belah
Dengan hati yang rendah
Dengan usaha yang tak kenal lelah
Dengan jiwa yang pasrah
Perjuangan akan tetap membara
Pucat memang pucat
Namun keyakinan tetap melekat
Kusut memang kusut
Namun semangat tak akan pernah surut
Semangat berjuang
Semangat mencicipi kesalahan
Wahai pejuang
Yang terbakar darah juang
2. Setia yang Sirna
Berjuang dalam hening
Berjuang dalam diam
Kala berjuang tiada daya
Semua lelah tak terasa
Berjuang dalam kata
Berjuang dalam mata
Saat berjuang merasa bangga
Semua hanya lelah terasa
(Irfan Hidayah)
3. Merdeka
Mentari merekah bersinar kembali
Menyambut nuansa pagi berseri
Ayun langkah menuju janji
Janji bukti kekuatan negeri
Nan lepas dari segala macam misteri
Kuatkan hati kokohkan ragawi
Lonceng kekuatan telah abadi
Gelap itu kini bersinar lagi
Menyongsong binar-binar hati
Engkau bebas kuat menuju jaya
Negeri tercinta
Indonesia merdeka
Di atas tangan pemuda bangsa
Yang tegak kokoh berwibawa lagi perkasa
Kamu tidak harus hebat
Untuk memulai
Tapi kamu harus memulai untuk menjadi hebat
Meraih cita-cita seperti pertempuran
Jangan pernah lengah, cobalah untuk terus melawan keadaan
(Rima Putri Utami)
4. Merdeka
Merdeka bukan hanya tentang bebas dari penjajah,
Bukan hanya berisi tentang kebahagiaan,
Tapi arti merdeka yang lebih tepat
Adalah tentang perjuangan
Berjuang untuk mempertahankan
Berjuang menyatukan perpecahan
Juga berjuang untuk tetap memiliki semangat nasionalisme
Merdeka…
Janganlah sampai menjadi sebuah cerita
Yang semua akan hilang entah kemana
Terbawa zaman yang terus berkembang
Tapi… perjuangan harus tetap ada
Semangat juang harus tetap berkobar
Bersatu membangun negeri
Berjuang demi negeri
(Lisna Rindiani)
5. Bangkit Semangat
Ragaku seperti kayu
Yang terbelah menjadi dua
Jiwaku bagaikan daun layu
Yang berserakan tak terarah
Tetapi saat Mentari datang
Mendengar kicauan burung
Membuatku tersadar
Akan pentingnya sebuah perjuangan
Kaki yang tak kalah kuat
Yang sebanding dengan baja
Melangkah terus tak terjerat
Dengan senyuman semanis senja
(Elsa Aulia Octaviani)
5 Puisi pendek tentang sahabat
Kumpulan puisi pendek tentang sahabat:
1. Sahabat
Betapa bahagia mempunyai sahabat
Bermain bersama
Tertawa bahagia
Tak hanya bersama dalam duka
Dalam duka pun kami bersama
Saling menghibur dalam duka
Agar duka menjadi bahagia
(Yukis Fajar Malindo)
2. Sahabat
Masih kuingat awal kita berjumpa
Saling mengulur tangan dan menyebut nama
Awalnya merasa malu
Akhirnya terukir sederet cerita seru
Kisah berlanjut dari bulan sampai ke tahun
Tak terasa bangku sekolah telah usai
Banyak kisah telah berlalu
Suka dan duka kita lalui
Kini waktu yang telah memisahkan kita
Namun kenangan itu tiada mendua
Walau kau telah sukses mengejar mimpi di negeri seberang
Persahabatan ini tetap kita pegang
3. Temanku
Wahai temanku
Kini hari minggu telah tiba
Hari libur dan hari bermain
Dari terik mentari hingga senja datang
Kita bermain bola dan layangan bersama
Kita banyak mencoba permainan
Hingga air telah menyelimuti badan kita
Melupakan segala hal
Dan tugas rumah
Yang diberikan oleh guru kita
Kita berlari dan tertawa bersama
Kuharap waktu tetap bersama kita
(Musafir)
4. Teman Sejati
Teman sejati…
Kau orang yang terbaik,
Kau sahabat sehati,
Kau yang memperjuangkan kepedulian,
Di kala yang lain meninggalkan.
Sahabat,
Kita melewati rintangan bersama,
Dan kaulah yang membuatku bahagia,
Di saat suasana yang menyedihkan
Sahabat,
Ia yang memberi cinta
Ia yang terbaik
Pertahankanlah persahabatan ini
(Annisa)
5. Surat Kecil untuk Sahabat
Apakah kau ingat?
Tangisan yang kau keluarkan dari matamu
Tangan yang mengusap pipimu
Berdiri! Bangkit! Bangkit!
Jalan kecil kita lewati
Alangkah indahnya hidup jika bersama
Canda tawamu yang kurindukan
Bahagia sedih kita bersama
Semua rintangan kita lewati bersama
Betapa aku merindukan hal itu
(Anggun Aulia Putri)
![]() |
5 contoh puisi pendek lucu
Kumpulan puisi pendek lucu yang menghibur:
1. Penyair Miskin
Semua penyair hemat
Dalam berkata-kata
Sebabnya, mereka percaya
Bahwa hemat itu
Pangkal kaya
(Hasta Indriyana)
2. Barangkali
Nyamuk adalah binatang paling romantis di dunia
Meski tanpa cinta,
Menciummu dari kaki sampai kepala.
3. Celana Ibu
Maria sangat sedih
menyaksikan anaknya
mati di kayu salib tanpa celana
dan hanya berbalutkan sobekan jubah
yang berlumuran darah
Ketika tiga hari kemudian
Yesus bangkit dari mati,
pagi-pagi sekali Maria datang
ke kubur anaknya itu, membawa
celana yang dijahitnya sendiri
dan meminta Yesus mencobanya
“Paskah?” tanya Maria.
“Pas!” jawab Yesus gembira
Mengenakan celana buatan ibunya,
Yesus naik ke surga.
(Joko Pinurbo)
4. Tukang Edit Bahasa
Tukang edit bahasa kondang itu termangu
Ketika suatu ketika ditanya seorang lelaki tua
Tentang bahasa yang baik dan benar bagi orang
Yang mati, apakah ia telah pergi atau
Ia telah pulang?
Sebab belum nemu jawaban, tukang edit
Bahasa kondang meminta waktu semalam
Untuk menyelesaikan masalah genting itu
“Baiklah, aku pulang dulu, pergi tidur di Peti lagi,” kata lelaki tua padanya
“Bangunkan aku sebelum orang-orang menggotongku.”
(Hasta Indriyana)
5. Bangku Setiaku
Kau tak pernah merasa marah
Ketika aku mendudukimu
Begitu banyak bentukmu
Tapi aku tahu kau akan tetap satu
Kau teman terbaikku sepanjang hari
Kau rela menopang bebanku
Aku tahu kau pasti merasa berat
Tapi aku percaya kau selalu kuat
5 Puisi pendek tentang cinta
Kumpulan puisi pendek tentang cinta:
1. Aku mengalah, tetapi bukan kalah
Atas cintamu yang bermusim tapi tak bermukim
Kepada satu hati, berulang kau cipta sesal bertubi-tubi
(Yuanda Isha)
2. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
(Sapardi Djoko Damono)
3. Malam Rindu
Malam rindu. Hatiku ketar-ketir
Ku tak tahu apakah demokrasi dapat mengantaku
Ke pelukanmu dengan cara seksama
dan dalam tempo sesingkat-singkatnya.
Sebelum Ahad tiba, anarki bisa saja muncul
dari sebutir benci atau sebongkah trauma,
mengusik undang-undang dasar cinta, merongrong pancarindu di bibirku,
dan aku gagal mengobarkan Sumpah Pemuda di bibirmu.
(Joko Pinurbo)
4. Kopi Koplo
Kamu yakin
yang kamu minum
dari cangkir cantik itu
kopi?
itu racun rindu
yang mengandung aku.
(Joko Pinurbo)
5. Mata adalah rumah ternyaman untuk segala kesedihan
Juga asrama paling riuh dari senda gurau cinta berpegangan
Seperti halnya langit, yang setia menampung matahari, bulan, juga hujan
(Yuanda Isha)
5 Contoh puisi yang menyentuh hati
Kumpulan puisi pendek terbaik yang menyentuh hati:
1. Tentang Kehidupan
Hidup ini
Bukanlah tentang siapa yang terbaik
Tapi
Siapa yang berbuat baik
Dan bukan berpura-pura
Berbuat baik
(Annuqayah)
2. Bukan Apa-apa
Di hadapanmu,
Aku hanyalah polisi tanpa senjata
Mobil tak ada pengemudinya
Android tanpa kuota
Musik tanpa suara
Di hadapanmu,
Aku tak punya daya apa-apa
Hanya kau yang menerangi dan
Menuntun jalan kami selamanya
3. Kasih dan kehidupan
Halusnya jari-jari lentik
memetik gitar di taman belakang
ketika anggrek bulan tengah mekar
Merdunya tembang penyanyi tua
dalam lantunan kasih dan getar rindu
suka cita di masa silam
Ya, Rabbana
teduh jiwaku dalam syukur
ketika kau turunkan rahmat
di kehidupan yang bening dan tulus
Meski hatiku terus berkelana
Di liku bukit medan kembara
Langkahku tak sesat, atau
Terjatuh di ngarai tandus tak bersahabat
Karena di balik cakrawala
Ku lihat mentari pagi berdendang melambai
Menabur kasih dan cahaya kehidupan
4. Manusia Berharga
Di bawah surya, di antara rintikan hujan dan tabrakan angin malam
Kau berjalan setapak demi setapak, berusaha tegar tanpa meratapi keadaan
Hujatan dan Haluan yang kau terima begitu saja
Menimbun nafsu yang memperbolehkan hatimu untuk merasa kuat
Jangan menjadi pelayan, tapi jangan merasa raja
Sadarlah, bahwa kamu berhak menjadi berharga
Bukan lagi sampah pinggir jalan yang tak berguna
Maka bangkit! Dan tatap ke arah papan tulis
Karena suksesmu ada di sana, bukan di mana-mana
(Dea Kin-Kin)
5. Inilah Aku
Aku tak punya apa-apa
Aku hanya berusaha
Aku ingin bahagia
Tapi Dia sang sutradara
Aku bukan siapa-siapa
Aku hanyalah hamba hina
Aku hanya berdoa
Tapi Dia yang kendalikan semuanya
Hari ini karena pertolongan-Nya
Esok pun aku takt ahu bagaimana
Aku hanya meminta
Pada-Nya yang Maha Kaya
Hidupku milik-Nya
Diriku dalam genggaman-Nya
Azalku di tangan-Nya
Allah Azza Wajalla
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak informasi mengenai puisi Ridwan Kamil untuk almarhum Eril dalam video di bawah ini: