Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Rahasia Greysia Polii Sukses Jadi Atlet, Pola Asuh Ibunda Luar Biasa

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 14 Dec 2022 21:40 WIB

interior of a school classroom with wooden desks and chairs. nobody around. 3d render
Rahasia Greysia Polii Sukses jadi Atlet/Foto: Instagram: @greyspolii

Setiap anak pasti memiliki mimpi yang ingin mereka capai, Bunda. Salah satu orang yang memiliki mimpi besar sejak kecil adalah atlet ternama Greysia Polii.

Sejak kecil, Greysia mengaku sudah sangat mencintai dunia bulu tangkis ini. Ia bahkan mulai berlatih bulu tangkis ketika usianya menginjak 5 tahun.

Greysia mengatakan sangat ingin mengejar mimpinya dengan sungguh-sungguh. Untuk memulainya, ia bahkan berlatih setiap jam 5 pagi.

"Saya main bulutangkis umur 5 tahun. Saya asalnya dari Sulawesi Utara dan pada saat itu memang ibu yang melihat bakat saya," ceritanya dalam Konferensi Pers Virtual SGM Eksplor: "Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia", Rabu (14/12/2022).

"Itu memang bukan suatu perjalanan dan proses yang sebentar. Dipupuknya memang dari umur keci. Mama saya melihat gigihnya anaknya berlatih setiap jam 5 pagi dan berangkat ke sekolah," sambung dia.

Tak sampai sana, di usia 8 tahun Greysia harus merantau ke Jakarta demi mengejar cita-citanya. Di usia 11 tahun, ia pun harus masuk asrama dan berpisah dengan keluarganya.

"Jadi umur 5 tahun saya latihan bulutangkis kemudian di 8 tahun saya ke Jakarta karena harus merantau. Memang kalau mau serius dan profesional harus di pulau Jawa. Usia 11 tahun saya masuk asrama dan harus berpisah sama orang tua," papar wanita 35 tahun ini.

Kunci Greysia Polii sukses jadi atlet

Menjadi seorang atlet dibutuhkan fisik yang kuat, Bunda. Untuk menjadi kuat, Greysia selalu mengingat pesan sang Bunda. Setiap pagi, ia selalu minum susu dan makan sayur. Hal ini bahkan terbawa hingga usianya kini, lho.

"Dari kecil memang (Mama bilang) kamu mau kuat? Kamu harus minum susu. Kamu mau kuat? Kamu harus makan sayur. Sampai sekarang sudah pensiun pun kebiasaan ini masih terbawa," imbuhnya.

Meskipun Greysia terlahir dari keluarga yang sangat mementingkan olahraga, ia tidak pernah mengesampingkan pendidikan. Saat asrama, Greysia bahkan harus tetap bersekolah di jam 8 malam.

Asupan nutrisi ternyata sangat berpengaruh pada pendidikan anak di masa depan. Hal ini turut disampaikan oleh Septi Penu Wulandari, seorang Pemerhati Ibu dan Anak serta Founder School of Life dan Ibu Profesional.

Simak penjelasan lengkapnya di laman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa intip lagi video cara atasi anak susah makan berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PENDIDIKAN ANAK INDONESIA MENURUN

interior of a school classroom with wooden desks and chairs. nobody around. 3d render

Ilustrasi Kondisi Pendidikan di Indonesia/Foto: Getty Images/iStockphoto/tiero

Pendidikan merupakan salah satu hal penting yang akan menunjang masa depan Si Kecil. Tak hanya itu, ternyata asupan nutrisi juga akan mempengaruhi masa depannya, lho.

Septi Penu Wulandari, seorang Pemerhati Ibu dan Anak, serta Founder School of Life dan Ibu Profesional, menjelaskan bahwa anak-anak yang kurang ternutrisi berpotensi menghadirkan generasi yang lemah. Hal ini bisa terjadi meski anak memiliki akses pendidikan yang baik.

Hal ini tak bisa dibiarkan karena anak akan memasuki usia produktif di beberapa tahun ke depan. "Anak-anak yang kurang bernutrisi dan akses pendidikan yang bagus maka berpotensi menghadirkan generasi lemah di Indonesia," katanya dalam acara yang sama.

Banner Tips Melahirkan Normal Tanpa Epidural

"Hal ini perlu diperhatikan bahwa anak-anak yang usianya 6 tahun di hari ini maka mereka akan berada di usia produktif 20 tahun ke depan," sambung dia.

Kondisi pendidikan RI pasca pandemi

Selama masa pandemi, 1 dari 1.000 anak SD di Indonesia mengalami putus sekolah. Sementara itu, 9 dari 10 anak Indonesia masih kekurangan akses nutrisi dan edukasi.

"Ini angka yang tidak kecil dan masalah yang tidak bisa kita anggap sepele. Kalau dibiarkan, dampaknya akan panjang," papar wanita yang akrab disapa Peni ini.

"Kita memerlukan generasi yang tangguh secara intelektual, mental, dan sosial. Ini ada proses bagaimana karakter ini dipersiapkan. Interaksi ini harus dibangun dari sekarang," lanjutnya.


(mua/mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda