Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Suka Duka Bunda Dinikahi Bule & Punya Anak Blasteran, Sering Dikira Bukan Ibunya

Annisa A   |   HaiBunda

Senin, 19 Dec 2022 10:25 WIB

Ilustrasi ibu dan anak
Curhat Punya Anak Campuran, Sering Ditanya Cat Rambut di Mana / Foto: iStock

Banyak orang menganggap terlahir sebagai blasteran adalah keberuntungan. Namun bagi sebagai orang tua, membesarkan anak campuran atau blasteran juga punya banyak suka duka.

Pengalaman membesarkan anak campuran dari pernikahan beda negara tak selalu enak dan menyenangkan, Bunda. Orang tua harus mendidik anak dengan pola asuh dari dua budaya yang berbeda.

Selain itu, orang tua dan anak juga kerap mengalami stereotipe tertentu. Seperti yang diceritakan oleh Sisi, istri dari seorang bule yang menetap di Bali.

Sisi dan suaminya telah memiliki dua orang anak perempuan cantik. Meski begitu, ia punya banyak suka duka dalam membesarkan anak campuran. Salah satunya adalah sering tidak dianggap sebagai Bunda dari kedua anaknya.

"Suka duka punya anak campuran. Sering dikira 'mbak'-nya," kata Sisi, dikutip dari video reels di akun Instagram @branring_bali.

"Pertanyaan paling membingungkan yang sering aku terima adalah, ketika aku jalan bareng anak dan orang nanya ke aku mana ibunya anakku," ia bercerita.

Tak hanya itu, wajah kedua anak Sisi dan suaminya juga sering di-judge oleh publik. Mereka menilai bahwa anak-anak Sisi lebih terlihat seperti orang Indonesia dibandingkan bule.

"Dibilang anaknya wajahnya lebih banyakan Indo daripada bule," ucap Sisi.

"Mba anaknya jangan dibiarin panas-panasan nanti kasihan jadi hitam seperti mamanya," sambungnya.

Selain itu, Sisi juga sering mendapatkan pertanyaan menggelitik. Seperti ketika orang-orang mempertanyakan penampilan anaknya.

Rambut anak-anak Sisi yang berwarna kecoklatan sering menjadi sorotan dan menuai rasa penasaran, Bunda. Ia pun ditanya apakah rambutnya asli atau disemir.

"Ditanya rambut anaknya disemir sendiri atau asli," kata Sisi.

Enggak cuma soal anak-anak, Sisi juga kerap mendapatkan pertanyaan seputar suami bule. Banyak orang sering meminta Sisi untuk mencarikan pasangan bule, Bunda.

"Sering ditanya ketemu suami di mana? Dan ditanya apakah suami punya teman atau saudara yang single?" tuturnya.

Selain menghadapi berbagai stereotipe, orang tua dengan anak campuran juga harus berjuang menerapkan pola asuh dari dua budaya berbeda. Seperti cerita Bunda di halaman berikutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video tentang tantangan ibunda Cinta Laura besarkan anak bule:

[Gambas:Video Haibunda]



POLA ASUH ANAK BERSAMA SUAMI BULE

Mother makes massage for happy baby, apply oil on the hand, with white background

Ilustrasi Anak Bule / Foto: Getty Images/iStockphoto/Pilin_Petunyia

Setiap negara pastinya memiliki perbedaan pola asuh anak yang cukup kentara. Perbedaan ini juga turut dirasakan oleh wanita RI bernama Bunda River. Ia kini menetap di Inggris usai menikah dengan suami bule dan menceritakan bagaimana perbedaan cara merawat bayi di sana.

Ternyata perbedaannya cukup mencolok, Bunda. Wanita asal Manado itu masih ingat ketika baru saja melahirkan anaknya 2,5 tahun lalu dan sempat kaget dengan pola asuh ala bule. Yang pertama soal bonding time.

"Saya ingat sekali waktu baru lahir River, begitu River dibawa, 'Oh ini bayinya' langsung diangkat nih si River, saya kan lahiran normal, sama suster, bidan langsung ayo buka bajunya supaya skin-to-skin sama River," katanya dilansir kanal YouTube Everyday Riverday.

Banner Shio

Perbedaan selanjutnya, di Inggris, tidak ada istilah tabu untuk bayi diberikan susu formula. Menurut pengalaman Bunda River di sana, saat bayinya tidak minum ASI, orang-orang Inggris tidak julid dengan keputusan orang tua.

"Justru di sini, yang ngasih ASI (di publik) yang mendapat julid dari orang lain. Kebalik ya.. kalau di Indonesia, semua itu harus memberi ASI," katanya.

"Seperti contohnya mertua saya, beberapa puluh tahun lalu melahirkan suami saya. Dia bisa menghasilkan ASI, tapi dia, 'Enggak ah, aneh'. Warga sini (Inggris) tuh berpandangan kasih ASI itu aneh," kata Bunda River.

Perbedaan selanjutnya yang membuat Bunda River cukup tercengang adalah di Inggris, bayi baru lahir di sana tidak disarankan tidur sekasur bersama bundanya. Alasannya untuk menghindari SIDS.

"Kalau di Indonesia, beda ya. Mama, papa, kita, tidur satu kasur no problem. Di sini tuh enggak boleh, bayi tidur di bassinet di sebelah kasur ibu," ucap Bunda River.

Namun, soal ini Bunda River memilih ikut cara asuh di Indonesia, ia lebih memilih anak tidur bersamanya hingga usia 2 atau 3 tahun, atau bahkan selamanya yang anak mau. Suami bule pun setuju dengan Bunda River terkait ini, Bunda.


(anm)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda