Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bayi Usia 54 Hari Meninggal Usai Diberi Jamu, Ini Penjelasan Dokter Anak

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Rabu, 18 Jan 2023 18:35 WIB

A poor naked unwanted baby doll
Ilustrasi Bayi Meninggal karena Jamu/Foto: Getty Images/iStockphoto/coolmilo

Belum lama ini, media sosial dikejutkan oleh pengakuan seorang Bunda yang bayinya meninggal dunia usai meminum jamu, Bunda. Ia mengungkapkan bahwa bayinya yang berusia 54 hari itu dipaksa meminum jamu oleh keluarganya.

Bunda tersebut mengatakan telah melarang dan memberitahukan kepada keluarga agar membawa saja sang anak ke dokter. Sayangnya, keluarganya melarang dan memberikan obat tradisional berupa daun kecipir dan kencur yang diperas.

Setelah diberikan obat tradisional, sang bayi mengalami sesak napas, Bunda. Ia pun bersikeras membawa sang anak ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong.

Pendapat dokter anak

Dokter spesialis anak, dr. K.S. Denta, M.Sc, Sp.A, mengatakan tidak bisa berkomentar terlalu banyak tentang kasus ini karena ia bukan dokter yang menangani kasus tersebut secara langsung. Namun, ia menjelaskan bayi yang diberikan jamu, minuman, atau makanan lain memang bisa menyebabkan kematian.

"Saya tidak bisa berkomentar tentang kasusnya langsung karena bukan saya yang menangani pasiennya. Tapi memang hal tersebut, bayi meninggal setelah diberikan jamu, minuman, atau makanan lain selain ASI atau Sufor yang sesuai, bisa sekali terjadi," ungkap dr Denta pada HaiBunda, Rabu (18/1/2023).

Air susu ibu (ASI) merupakan makanan yang penting bagi bayi usia 0 hingga 6 bulan. Karena itu, bayi sebaiknya tidak diberikan makanan atau minuman lainnya.

Dokter Denta menjelaskan ASI memiliki berbagai kandungan nutrisi yang baik untuk Si Kecil. Misalnya saja seperti makronutrien, mikronutrien, dan komponen lainnya.

"ASI mengandung makronutrien, mikronutrien, serta komponen-komponen lain yang sesuai dengan kebutuhan bayi dan sesuai juga dengan kemampuan pencernaan bayi untuk memproses nutrisi tersebut," tutur Denta.

"Saluran cerna bayi masih belum siap untuk mencerna di luar ASI dan sistem imun bayi juga belum kuat untuk mencegah terjadinya infeksi," sambungnya.

Lantas, apa saja makanan yang boleh dikonsumsi oleh bayi berusia di bawah 6 bulan? Simak selengkapnya di laman berikutnya ya, Bunda.

Jangan lupa intip lagi video penyebab janin meninggal dalam kandungan berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PENTINGNYA ASI BAGI BAYI

Ilustrasi Bayi

Ilustrasi Bayi Meninggal karena Jamu/Foto: Getty Images/iStockphoto/CristiNistor

ASI tak hanya bisa dijadikan minuman untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. ASI juga bisa dijadikan obat untuk memulihkan kondisinya yang kurang sehat.

Dokter Denta mengatakan ASI adalah makanan dan minuman yang wajib diberikan pada anak. Jika tidak memungkinkan, Bunda bisa mempertimbangkan susu formula.

"Hanya ASI saja sampai usia 6 bulan. Jika ASI benar-benar tidak memungkinkan, baru bisa dipertimbangkan pemberian sufor sesuai indikasi," jelasnya.

Banner Imlek 2023

Pentingnya edukasi orang tua

Pemberian ramuan tradisional sebagai obat-obatan alami sudah menjadi hal umum yang terjadi di Indonesia, Bunda. Bukan tanpa alasan, masih banyak orang tua yang percaya bahwa ramuan alami bisa menyembuhkan anak dengan cepat.

Sayangnya, hal ini tidak berlaku bagi bayi di bawah usia 6 bulan. Di usia ini, bayi hanya boleh diberikan ASI.

Pemberian edukasi untuk orang tua sebelum memiliki anak sangat penting dilakukan. Dengan begitu, calon Bunda dan Ayah dapat memahami apa makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan oleh bayi.

"Penting sekali (pemberian edukasi pada masyarakat) karena tanggung jawab mengurus anak tidak hanya ada pada orang tua," tutur Denta.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda