Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Penyebab Bayi Meninggal dalam Kandungan, Ketahui juga Faktor Pemicunya

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Jumat, 09 Sep 2022 15:21 WIB

Penyebab bayi meninggal dalam kandungan bervariasi bermacam-macam Bun. Terdapat usia kehamilan dan faktor risiko yang mendasarinya. Simak penjelasannya yuk.
5 Penyebab Bayi Meninggal dalam Kandungan, Ketahui juga Faktor Pemicunya/Foto:iStock

Tidak ada Bunda yang menginginkan mengalami keguguran ataupun bayi meninggal dalam kandungan. Namun bila hal itu terjadi, tak ada yang bisa dilakukan selain berpasrah atas kehendak-Nya. Apakah sebenarnya penyebab bayi meninggal dalam kandungan?

Melahirkan bayi yang meninggal di dalam kandungan merupakan ketakutan yang dialami banyak orang saat hamil. Bunda tentu bertanya-tanya apa yang menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan dan apa yang dapat dilakukan untuk mencegahnya terjadi. 

Jika hal ini terjadi pada Bunda, wajar jika ingin memahami mengapa lahir mati terjadi. Sayangnya, dokter tidak selalu memiliki jawaban untuk pertanyaan ini.

Kondisi bayi meninggal dalam kandungan

Dikutip dari Very Well Family, lahir mati adalah kondisi bayi meninggal dalam kandungan yang terjadi setelah usia kandungan 20 minggu. Kehilangan janin sebelum 20 minggu biasanya disebut sebagai keguguran.

Penyebab lahir mati dapat bervariasi berdasarkan usia kehamilan dan faktor risiko yang mendasarinya, meskipun dalam beberapa kasus penyebabnya tidak diketahui. Faktanya, sebuah penelitian tahun 2011 menemukan bahwa pada sekitar seperempat dari kelahiran mati, tidak ada kemungkinan penyebab yang diketahui. 

Penyebab bayi meninggal dalam kandungan

Hingga saat ini, profesional medis tidak dapat menentukan apa yang menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan pada sepertiga dari kematian lahir mati yang terjadi, bahkan setelah melakukan penyelidikan menyeluruh. Dan terkadang lebih dari satu penyebab dapat menyebabkan kematian bayi.

Berikut beberapa penyebab umum bayi meninggal dalam kandungan, dilansir dari Baby Center:

1. Pertumbuhan janin yang buruk

Bayi yang pertumbuhannya terlalu lambat memiliki risiko meninggal dalam kandungan yang meningkat secara signifikan, terutama jika pertumbuhannya sangat terpengaruh.

2. Solusio plasenta

Solusio plasenta terjadi ketika plasenta mulai terpisah dari rahim sebelum bayi dilahirkan.

3. Cacat lahir

Kelainan kromosom dan genetik, serta cacat struktural, dapat menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan. Beberapa bayi lahir mati memiliki banyak cacat lahir.

4. Infeksi

Infeksi yang melibatkan ibu, bayi, atau plasenta termasuk fifth disease, cytomegalovirus, listeriosis, dan sifilis, adalah penyebab signifikan lain dari bayi meninggal dalam kandungan.

5. Kecelakaan tali pusar

Kecelakaan yang melibatkan tali pusat dapat menyebabkan sejumlah kecil bayi meninggal dalam kandungan. Ketika ada simpul di tali pusat atau ketika tali pusat tidak terpasang dengan benar ke plasenta, bayi mungkin kekurangan oksigen. Namun, kelainan tali pusat umum terjadi pada bayi yang sehat, dan jarang menjadi penyebab utama lahir mati.

Peristiwa lain, seperti kekurangan oksigen selama persalinan yang sulit atau trauma (dari kecelakaan mobil, misalnya), juga dapat menyebabkan bayi lahir mati.

Itu tadi beberapa kemungkinan penyebab bayi meninggal dalam kandungan, Bunda. 

Mengenai apa saja faktor risiko bayi meninggal dalam kandungan, dapat Bunda temukan di halaman selanjutnya ya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 3 penyebab bayi meninggal dalam kandungan.

[Gambas:Video Haibunda]



WANITA YANG BERISIKO ALAMI BAYI MENINGGAL DALAM KANDUNGAN

Ilustrasi Keguguran

5 Penyebab Bayi Meninggal dalam Kandungan, Ketahui juga Faktor Pemicunya/Foto: Getty Images/iStockphoto

Kelompok berisiko alami bayi meninggal dalam kandungan  

Siapa pun dapat mengalami hal ini, tetapi beberapa wanita lebih berisiko daripada yang lain. Berikut beberapa faktor pada ibu yang dapat berisiko bayi meninggal dalam kandungan, seperti dilansir dari Baby Center:

  • Pernah mengalami sebelumnya atau pembatasan pertumbuhan intrauterin pada kehamilan sebelumnya. Riwayat kelahiran prematur, hipertensi gestasional, atau preeklamsia juga meningkatkan risiko.
  • Memiliki kondisi medis kronis seperti lupus, hipertensi, diabetes, penyakit ginjal, trombofilia (gangguan pembekuan darah), atau penyakit tiroid.
  • Merokok, minum, atau menggunakan obat-obatan rekreasional atau opioid tertentu selama kehamilan
  • Apakah hamil anak kembar
  • Apakah obesitas 
Banner Vitamin Ibu Hamil

Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa wanita yang hamil dari program fertilisasi in vitro (IVF) atau prosedur bayi tabung dengan injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI) memiliki risiko lebih tinggi untuk lahir mati, bahkan jika mereka tidak mengandung bayi kembar.

Usia juga memengaruhi risiko ini. Baik remaja maupun wanita hamil berusia tua lebih mungkin mengalami janin meninggal dalam kandungan daripada wanita berusia 20-an dan awal 30-an. Peningkatan risiko paling terlihat pada remaja di bawah 15 tahun dan wanita berusia 40 tahun ke atas.

Untuk remaja, para ahli menduga ketidakdewasaan fisik dan pilihan gaya hidup dapat berkontribusi pada risiko yang lebih tinggi. Wanita yang lebih tua lebih mungkin untuk mengandung bayi dengan kelainan kromosom atau bawaan yang mematikan, memiliki kondisi kronis seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, dan mengandung anak kembar, yang semuanya merupakan faktor risiko lahir mati.

Demikian beberapa faktor risiko terjadinya bayi meninggal dalam kandungan, semoga bermanfaat Bunda.

 

 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda