Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Mengenal Bronkitis Seperti yang Dialami Anak Zaskia Mecca hingga Saturasi Menurun

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 17 Feb 2023 19:20 WIB

Sick Asian boy about 2 years and 8 months in hospital using inhaler containing medicine to stop coughing from disease like flu or RSV, Respiratory Syncytial Virus
Ilustrasi Penyakit Bronkitis/Foto: Getty Images/iStockphoto/BonNontawat

Anak Zaskia Adya Mecca, Bhai Kaba, dilarikan ke rumah sakit karena bronkitis yang dideritanya pada Selasa (14/2/2023). Kala itu, saturasi oksigennya turun hingga 85-86.

Hal ini diungkapkan langsung oleh suami Zaskia Mecca, Hanung Bramantyo pada laman Instagram-nya. Meski begitu, Hanung dan Zaskia berusaha untuk terlihat santai dan berusaha tidak panik.

Kaba disebut mengidap bronkitis, Bunda. Selama beberapa saat, kondisinya tidak kunjung membaik sehingga perlu dimasukkan ke ruang ICU.

"Setelah diagnosa dokter, @bhaikaba terkena bronchitis. Sampai jam 2 pagi ini, saturasi tak kunjung naik. Kaba lalu dipindahkan ke ICU agar mudah dimonitor. God, help us. Help Kaba," kata Hanung.

Kini, kondisi Kaba semakin stabil dan sudah dipindahkan ke ruang kamar inap. Meski begitu, oksigennya tetap harus dipasang karena belum mengalami peningkatan yang signifikan.

Melihat kasus Kaba, lantas apa yang disebut dengan penyakit bronkitis ini ya, Bunda?

Pengertian penyakit bronkitis

Melihat dari situs resmi yankes.kemenkes.go.id, bronkitis adalah peradangan atau iritasi yang terjadi pada saluran bronkus, Bunda. Ini merupakan pipa yang berfungsi sebagai penyalur udara dari bagian tenggorokan menuju ke organ paru.

Bronkitis sendiri umumnya diawali dengan gejala batuk yang diikuti dengan lendir atau dahak sebagai dampak dari peradangan pada bagian dinding bronkus. Lama kelamaan, lendir yang menumpuk pada bronkus akan menumpuk dan menyumbat saluran pernapasan.

Hal ini akan memicu munculnya sesak napas dan batuk sebagai respons tubuh pengidap untuk membantu mengeluarkan lendir. Bronkitis yang tidak ditangani dan memburuk bisa meningkatkan risiko terserang pneumonia dengan gejala seperti demam, nyeri pada dada, dan kesadaran menurun.

Jenis bronkitis

Secara umum, bronkitis terbagi menjadi dua tipe. Berikut ini ulasannya:

1. Bronkitis akut

Bronkitis akut umumnya berlangsung selama 10-14 hari. Namun, penderita bronkitis akut bisa mengalami batuk hingga tiga minggu. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, tetapi paling sering dialami oleh anak-anak usia di bawah 5 tahun.

Bronkitis akut biasanya disebabkan oleh infeksi pada bronkus. Infeksi ini paling sering terjadi karena virus yang menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), seperti Rhinovirus.

2. Bronkitis kronis

Bronkitis kronis biasanya berlangsung selama tiga bulan atau selama beberapa kali dalam dua tahun. Ini merupakan jenis penyakit paru obstruktif kronis yang sering terjadi pada orang dewasa berusia 40 tahun ke atas.

Penyakit ini disebabkan oleh peradangan jangka panjang di bronkus akibat paparan zat kimia atau asap rokok. Kondisi ini memicu reaksi peradangan yang ditandai dengan produksi lendir di dinding bronkus.

Lantas, apa gejala dan faktor risiko penyakit bronkitis? Simak selengkapnya pada laman berikutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Jangan lupa intip juga video faktor pemicu ISPA pada anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




GEJALA HINGGA TINDAK PENCEGAHAN

Asian child or kid girl sick and sad with sneezing on nose and cold cough on tissue paper because influenza and weak or virus bacteria from dust weather or smoke and kindergarten school for medical.

Ilustrasi Penyakit Bronkitis/Foto: Getty Images/iStockphoto/ake1150sb

Gejala bronkitis

Gejala paling umum yang terjadi pada kasus bronkitis adalah batuk. Batuk yang dialami bisa berupa batuk kering maupun berdahak, Bunda. Dahak biasanya berwarna putih, kuning, atau hijau.

Meski begitu, Kementerian Kesehatan menjelaskan ada beberapa gejala lain yang mungkin dirasakan. Misalnya sebagai berikut:

  • Demam
  • Menggigil
  • Lemas
  • Sesak napas
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Napas berbunyi
  • Nyeri dada ketika batuk
Bahasa Bayi dan Anak

Faktor risiko

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan seseorang menderita penyakit bronkitis. Berikut ulasannya;

  • Merokok atau sering terpapar asap rokok.
  • Berusia di bawah 5 tahun atau lebih dari 40 tahun.
  • Tidak mendapatkan vaksin influenza atau pneumonia.
  • Sering terpapar zat-zat berbahaya seperti debu, amonia, atau klorin.
  • Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena autoimun atau kanker.
  • Menderita kondisi lain seperti penyakit refluks asam lambung (GERD).

Tindak pencegahan bronkitis

Penyakit bronkitis bisa dicegah dengan beberapa upaya untuk mengurangi risikonya. Selain menghindari asap rokok, berikut ini deretan tindak pencegahan bronkitis:

  • Hindari paparan zat berbahaya atau polusi di udara dengan selalu memakai masker.
  • Istirahat yang cukup, terutama bila terkena batuk, pilek, atau demam.
  • Konsumsi obat sesuai anjuran dari dokter.
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang.
  • Jaga kebersihan dan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap usai beraktivitas.
  • Hindari berbagai pakai barang pribadi, terutama peralatan makan dan minum dengan orang lain.
  • Lakukan vaksinasi flu dan pneumonia.
Baca Juga : Vaksin influenza

(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda