Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Stomatitis pada Bayi: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatannya

Kinan   |   HaiBunda

Rabu, 01 Mar 2023 04:00 WIB

Stomatitis pada Bayi: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatannya
Ilustrasi Stomatitis pada Bayi: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatannya. Foto: Getty Images/iStockphoto/tovfla

Tak cuma pada orang dewasa, sariawan atau stomatitis juga bisa terjadi pada bayi. Meski bukan penyakit serius, kondisi sangat mengganggu aktivitas Si Kecil lho, Bunda.

Dikutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sariawan merupakan suatu kelainan selaput lendir mulut, yang ditandai adanya bercak luka berwarna putih pada dinding mulut, bibir atas, dan lidah. 

Walaupun ukurannya kecil dan letaknya tersembunyi di rongga mulut, sariawan bisa menimbulkan rasa nyeri hebat, sehingga membuat anak sulit makan dan berbicara.

Selain tidak mau makan, sariawan pada bayi dan anak-anak juga menyebabkan rewel sehingga akhirnya berat badan sulit naik atau bahkan penurunan berat badan. 

Stomatitis dapat terjadi pada mukosa mulut di daerah bibir atau pipi bagian dalam. Dapat terjadi pada lipatan gusi.

Penyebab stomatitis pada bayi

Dikutip dari Baby Center, luka sariawan bisa muncul karena ada trauma pada mulut, seperti saat gusi atau lidah tak sengaja tergigit. 

Ada beberapa bukti juga bahwa alergi makanan, infeksi virus, dan kekurangan nutrisi tertentu (misalnya seperti kurang zat besi, asam folat, zinc, atau vitamin B12) juga bisa menjadi penyebab sariawan.

Penyebab stomatitis lain salah satunya infeksi virus, misalnya Herpes simplex, cacar air, dan penyakit kaki tangan mulut (hand foot and mouth disease). 

Jenis-jenis sariawan

Menurut IDAI, ada beberapa jenis sariawan yang dapat terjadi pada anak-anak:

1. Stomatitis aphtousa

Ini merupakan jenis sariawan yang paling banyak terjadi pada bayi dan anak. Umumnya terjadi setelah trauma tergigit atau tergores sikat gigi.

2. Oral thrush

Oral thrush atau kandidiasis mulut disebabkan oleh jamur Candida albicans. Hal ini seringnya terjadi saat daya tahan tubuh anak sedang turun dan kebersihan mulut yang buruk.

3. Stomatitis herpetic

Stomatitis herpetic disebabkan oleh infeksi virus Herpes simplex. Sariawan di tenggorokan terjadi jika ada virus yang mewabah dan daya tahan tubuh anak juga sedang rendah.

4. Sariawan terkait penyakit hand, foot and mouth disease

Luka sariawan jenis ini biasanya banyak dan sangat nyeri, timbul bersamaan dengan lesi kulit di telapak tangan dan kaki. Jika muncul gejala sariawan seperti itu, segera bawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.

Apa saja gejala sariawan pada bayi dan bagaimana cara mengobatinya? Simak di halaman berikut ini yuk, Bunda!

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

Simak juga video penyebab munculnya gigi ginsul pada anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




BAGAIMANA CARA MENGOBATI DAN MENCEGAH STOMATITIS PADA BAYI?

Pediatrician's Office

Ilustrasi Stomatitis pada Bayi: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatannya. Foto: Getty Images/iStockphoto/milorad kravic

Gejala sariawan pada bayi

Dikutip dari Raising Children, sariawan biasanya terlihat seperti luka putih berbentuk bulat di lapisan dalam mulut, permukaan gusi atau lidah anak.

Luka ini bisa menyakitkan, terutama saat anak sedang makan, minum atau berbicara. Tak jarang anak akan jadi malas makan atau menyusu saat sedang muncul stomatitis.

Cara mengobati sariawan pada bayi

Sariawan biasanya dapat hilang sendiri dalam waktu 7 hingga 10 hari, bisa juga lebih lama jika ukurannya cukup besar. Rasa sakit secara umum akan mereda dalam waktu 3 sampai 4 hari. 

Juara Cilik

Jika bayi sudah mulai makan makanan padat, asupan yang dingin seperti buah beku bisa membantu redakan rasa nyeri. Hindari pemberian makanan yang terlalu panas karena bisa membuatnya semakin tak nyaman. 

Pemberian ASI bisa ditambah untuk membantu menjaga daya tahan tubuh anak. Saat sariawan, sementara waktu anak bisa diberikan bubur, terutama jika ia terlihat sulit mengunyah.

Pemberian obat-obatan atau suplemen seperti zinc, vitamin B kompleks, vitamin C, dan zat besi sebaiknya hanya berdasarkan anjuran dokter.

Mencegah stomatitis pada bayi

Bagi bayi yang sudah makan makanan padat, cara mencegah sariawan antara lain lakukan aktivitas makan dengan tenang agar bibir atau lidahnya tidak tergigit. 

Minimal 2 kali sehari, bersihkan mulut bayi dengan sikat gigi. Saat sedang menyikat gigi si Kecil, upayakan tidak terburu-buru. Jangan lupa ganti sikat gigi bila kondisinya sudah terlihat tidak nyaman digunakan. 

Perbanyak pemberian sayuran dan buah-buahan karena banyak mengandung vitamin C, B2, B5, dan asam folat yang sangat bermanfaat untuk mencegah sariawan.

Demikian ulasan tentang stomatitis alias sariawan pada bayi. Jika kondisinya tidak kunjung membaik dan sudah mengganggu pola makan anak, jangan tunda untuk segera cek ke dokter ya, Bunda.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda