Mutiara Putri | HaiBunda
Rabu, 08 Mar 2023 22:05 WIBMengajarkan anak berpuasa di bulan Ramadan bertujuan untuk membantu anak memahami seluk beluk puasa sehingga menjadi senang menjalaninya tanpa paksaan. Untuk itu, ada berbagai persiapan menyambut Ramadan yang perlu dilakukan.
Datangnya bulan Ramadan memang harus disambut dengan suka cita, Bunda. Selain itu, bulan Ramadan ini juga dijadikan momen anak untuk mengenal tentang ibadah.
Setiap keluarga tentu memiliki pola pembelajaran yang berbeda-beda. Demikian pula dengan kesan menarik pada hari-hari pertama ketika menjalani puasa.
Ada berbagai persiapan yang perlu Bunda dan Si Kecil lakukan untuk menyambut Ramadan. Melansir dari buku Sukses Melatih Anak Berpuasa karya Ummu Qhania dan 1001 Cara Dahsyat Melatih Anak Berpuasa karya Bunda Nofisah A, berikut ini deretannya:
Persiapan fisik perlu diperhatikan saat menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Ini merupakan syarat utama agar anak tetap dalam kondisi prima saat berpuasa.
Kondisi kesehatan yang prima menjadi modal utama bagi keberhasilan program latihan berpuasa. Untuk bisa menjaga stamina Si Kecil tetap sehat, Bunda dan Ayah perlu memperluas wawasan tentang kesehatan anak dan mengetahui perbedaan mendasar antara 'mesin' metabolisme anak-anak dan orang dewasa.
Dalam setiap urusan, persiapan mental atau kesiapan hari adalah hal penting yang perlu diperhatikan. Bukan tanpa alasan, hal ini agar diri siap menghadapi tantangan, hambatan, dan kesulitan, sama ketika anak menjalani puasa.
Keberhasilan berpuasa tidak akan terjadi secara instan. Proses belajar harus dilakukan bertahap sesuai dengan kemampuan anak. Agar tidak larut dalam kondisi yang kurang nyaman saat anak berlatih berpuasa, Bunda dan Ayah bisa memberikan motivasi pada anak.
Persiapan materi ini bukan untuk membuat anak ceria dengan pakaian, sepatu, atau aksesoris lainnya yang terlihat baru. Ini juga tidak berhubungan dengan perjalanan pulang kampung atau membeli kue-kue menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Persiapan harta ini mengajarkan anak untuk bersedekah dengan cara memperbanyak infak, Bunda. Ajarkan pada anak bahwa nilai balasan infak, sedekah, dan zakat yang diberikan nantinya akan berlipat ganda sebagaimana kehendak Allah SWT.
Ibadah puasa yang wajib dijalankan pada bulan Ramadan bertujuan membentuk anak-anak yang bertakwa. Karena itu, diperlukan pemahaman yang baik mengenai seluk beluk atau fiqh shiyam puasa Ramadan agar segala amalan yang dijalani anak lebih optimal.
Ramadan adalah wadah penempatan diri dan jiwa agar anak tumbuh menjadi insan yang lebih baik. Bunda bisa ceritakan apa saja budaya yang biasa dilakukan di bulan Ramadan, serta ibadah apa yang dilakukan di bulan ini seperti salat tarawih, tadarus, itikaf, dan sebagainya.
Bulan Ramadan datang sebagai bulan untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT. Salah satu cara untuk mempersiapkan rohani dan spiritual untuk menyambut bulan Ramadan adalah dengan melatih dan memperbanyak ibadah di bulan-bulan sebelumnya.
Bunda bisa ajarkan anak untuk menjalani ibadah puasa di bulan-bulan sebelumnya seperti berpuasa Senin-Kamis atau puasa lainnya. Jadi, anak-anak yang siap menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan telah memiliki kesiapan secara nafsiyah agar puasanya tidak sia-sia.
Melansir dari buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadan karya Abu Maryam Kautsar Amru, pada dasarnya meminta maaf merupakan hal yang dianjurkan, Bunda. Terlebih jika Si Kecil diajarkan untuk langsung meminta maaf ketika memiliki kesalahan tanpa harus menunggu momen tertentu.
Bermaaf-maafan sebelum Ramadan adalah tradisi yang kerap dilakukan. Meski begitu, ada baiknya meminta maaf dengan hati yang ikhlas dan bukan sekedar basa-basi.
Anak-anak menyukai suasana ceria saat-saat terakhir menyelesaikan puasa sebulan penuh, Bunda. Meskipun Hari Raya Idul Fitri adalah hari yang membahagiakan, jangan lupa untuk mengajarkan anak semangat untuk berhemat dan tetap berdoa agar tahun depan dipertemukan kembali dengan bulan Ramadan.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.
(mua/fir)