parenting
Anak Ketahuan Membatalkan Puasa Diam-Diam, Orang Tua Harus Bagaimana?
Sabtu, 01 Apr 2023 20:30 WIB
Bunda yang sedang mengajarkan anak berpuasa sempat mengetahui anak berbuka diam-diam di tengah puasa? Kira-kira apa yang perlu Bunda lakukan, ya?
Sebelumnya, perlu Bunda ingat bahwa salah satu syarat wajib berpuasa adalah balig, Bunda. Karena itu, pada dasarnya anak-anak yang belum balig tidak memiliki kewajiban untuk berpuasa di bulan Ramadan.
Meski begitu, bukan berarti Bunda tidak melatih dan mengajarkan mereka untuk berpuasa, ya. Melatih anak berpuasa sebelum balig bertujuan agar anak terbiasa dan tidak 'kaget'.
"Tapi bukan berarti, 'ah anak kita belum baligh, ya sudah enggak sudah latihan puasa, enggak puasa dulu enggak apa-apa'. Enggak seperti itu, ya. Sebenarnya sejak kecil anak kita dilatih untuk puasa gunanya ke depan ketika mereka sudah baligh, mereka tidak kaget lagi," kata Ariati Dina Puspitasari SSi., MPd, Ustazah dari Aisyiyah pada HaiBunda, beberapa waktu lalu.
Ketika anak belajar berpuasa, Bunda pasti pernah mendapati anak berbuka atau membatalkan puasanya secara diam-diam. Hal ini tentu membuat Bunda terkejut dan wajar terjadi. Meski begitu, sebaiknya Bunda tidak memarahi anak karena akan berdampak pada psikologisnya.
Cara mengatasi anak yang diam-diam batal puasa
Ustazah Ariati mengungkapkan ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan ketika mendapati anak membatalkan puasanya secara diam-diam. Kalau penasaran, berikut ini deretannya:
1. Ajak anak berdiskusi
Hal pertama yang perlu Bunda lakukan adalah ajak anak berdiskusi tentang apa yang mereka lakukan. Bawa anak ke ruangan atau tempat yang nyaman sehingga mereka lebih terbuka untuk bercerita.
"Yang kita lakukan adalah mari kita melakukan dialog lagi. 'Nak, Ibu mendengar dari Mbak atau Bude atau Bu Guru, kamu makan atau minum di tengah-tengah puasa. Kenapa, sih?'. Kita lakukan dialog itu, ayo ajak ngobrol anak kita," kata Ariati.
"Akan lebih baik memang ajak anak ke suatu tempat atau ruangan yang nyaman juga. Jadi biasanya mereka akan ada penolakan dan enggak mau cerita. Tapi ketika kita cooling down, saat duduk bersama, dia akan cerita," sambungnya.
2. Biarkan anak bercerita
Biarkan anak bercerita dan jadilah pendengar yang baik. Anak mungkin memberikan berbagai alasan mengapa mereka membatalkan puasa mereka. Karena itu, Bunda tidak boleh langsung men-judge mereka.
"Biarkan mereka bercerita apakah mereka lupa, atau mereka mungkin akan menjawab juga karena sudah enggak kuat. Biarkan mereka bercerita ya, Bunda. Jadi sebisa mungkin jangan memberikan judgement pada anak-anak," ungkap Ariati.
3. Berikan masukan
Setelah mengetahui alasan anak, Ustazah Ariati mengatakan Bunda bisa memberikan masukan kepada anak. Dengan begitu, anak akan lebih memahami makna puasa.
"Kita bisa memberikan masukan kepada mereka. Kita bisa memberikan pemahaman bahwa saat puasa itu yang kita rasakan. Itu kenapa kita dilatih untuk bersabar. Agar pada saat kita berbuka, maka kita bisa merasakan nikmatnya yang kita makan," jelasnya.
Ketika anak mengatakan bahwa mereka sudah tidak kuat berpuasa dan memutuskan untuk berbuka, Bunda bisa tawarkan beberapa alternatif yang bisa mengalihkan perhatiannya. Misalnya saja seperti bermain, jalan-jalan, hingga tidur.
![]() |
4. Ingatkan tentang perjanjian
Sebelum menjalankan ibadah puasa, biasakan untuk membuat perjanjian berupa reward dan punishment, Bunda. Ketika mereka membatalkan puasanya, itu tandanya anak telah mengingkari perjanjian yang dibuat.
Coba ingatkan kembali tentang perjanjian dan hadiah yang disepakati diawal. Bunda bisa ajak kembali anak untuk berdiskusi dan membuat perjanjian ulang.
"Kita bisa janjikan anak-anak kita tentang reward atau perjanjian di awal. Dan kita bisa melakukan perjanjian ulang. Ajak diskusi lagi mereka yang nanti goals-nya adalah jangan sampai mereka melakukan tindakan serupa di kemudian hari," papar Ariati.
5. Ceritakan kisah Rasulullah
Hal terakhir yang bisa Bunda lakukan adalah menceritakan kisah-kisah Rasulullah SAW yang berkaitan dengan puasa Ramadan. Salah satunya adalah Perang Badar.
"Kita bisa menyelipkan hikmah-hikmah atau sejarah-sejarah pada saat Rasulullah SAW atau sahabat-sahabat menjalankan puasa saat perang. Contohnya adalah perang Badar. Perang Badar dilakukan saat puasa Ramadan dan alhamdulillah pasukan Muslimin diberikan kemenangan," kata Ariati.
"Hal-hal semacam ini memunculkan semangat motivasi bagi mereka, pengalaman-pengalaman sahabat dan Rasulullah di masa lalu," sambungnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)