
parenting
10 Pola Asuh Salah yang Perlu Dihindari Orang Tua, Termasuk Suka Membandingkan
HaiBunda
Senin, 27 Mar 2023 21:15 WIB

Pola asuh yang tepat sangat penting bagi perkembangan emosional anak, terutama sebagai bekal saat ia tumbuh dewasa nanti. Lalu apa saja pola asuh salah yang perlu dihindari orang tua?
Perlu dipahami bahwa anak masih sangat mudah meniru perilaku orang tua. Jadi jika pola asuhnya disertai dengan sikap kasar atau bahkan menyakiti, maka dampaknya bisa bersifat jangka panjang.
Maka dari itu, pola asuh salah atau negatif pun menjadi dasar hubungan antara orang tua dan anak yang perlu diperbaiki segera.Â
Dikutip dari PsychCentral, pola asuh yang salah umumnya terjadi ketika orang tua mengekspresikan emosi negatif terhadap anak-anaknya, memperlakukan mereka dengan kasar, dan lain-lain.
Misalnya, tak hanya memberi hukuman verbal tetapi juga secara fisik. Lama-kelamaan ini dapat menurunkan harga diri dan kepercayaan diri anak.Â
Pentingnya pola asuh tepat sejak dini
Tahun-tahun awal kehidupan anak sangat penting bagi perkembangan dirinya, termasuk dari segi emosional. Ini adalah waktu ketika otak sedang dalam proses tumbuh dan bekerja dengan cepat untuk mengolah semua informasi yang diterima.
Nah, sebagian besar dari apa yang membentuk otak anak selama ini terkait dengan bagaimana cara interaksi yang diterapkan orang tua. Jika pola asuh yang diterapkan termasuk positif, maka proses ini berjalan dengan baik.
Sebaliknya, ketika pola asuh yang diterapkan justru salah, maka yang terjadi adalah sebaliknya. Ukuran otak menyusut, membuat anak jadi stres.
Pola asuh salah yang perlu dihindari orang tua
Lalu apa saja contoh pola asuh salah yang perlu dihindari orang tua supaya anak dapat bertumbuh secara optimal, baik dari segi fisik maupun psikis? Berikut ulasannya:
1. Saling berkelahi
Seperti disebutkan sebelumnya, sebagian besar perilaku anak terbentuk dari sikap yang dicontohkan oleh orang tuanya. Jika orang tua justru sering bertengkar di depan anak, dampaknya bisa mengganggu mentalnya.
Dilansir Parenting First Cry, ketika anak sering melihat orang tuanya bertengkar, ini dapat memicu masalah kontrol emosi dalam diri mereka. Anak jadi belajar bahwa marah dan berteriak-teriak adalah cara untuk menyelesaikan masalah.Â
Jangan heran apabila anak jadi terbiasa menyelesaikan masalah dengan cara yang demikian juga.Â
2. Tidak mau berunding
Pastikan Bunda memberi kesempatan bagi anak untuk menyampaikan pendapatnya. Hindari hanya memberi nasihat atau perintah, tetapi tidak mau bernegosiasi atau mendengarkan apa yang ada dalam pikiran anak.
Selain merasa tidak dihargai, dari pola asuh salah ini anak justru berisiko tumbuh jadi sosok yang egois.
3. Memberi hukuman terlalu keras
Jika anak melakukan suatu kesalahan dan orang tua memarahinya secara berlebihan, misalnya dengan melakukan hukuman fisik maupun verbal tertentu, dampaknya bisa merusak mental anak.Â
4. Tidak mendengarkan
Jangan anggap remeh besarnya dampak yang didapat jika orang tua mau mendengarkan obrolan anak. Meski singkat, ini dapat menjadi momen untuk memahami perasaan anak.
Ketika pendapat dan perasaan anak cenderung diabaikan serta tidak ditanggapi dengan cara yang sehat, hal itu dapat berdampak buruk bagi kemampuan sosialnya kelak.Â
5. Mendisiplinkan
Saat kesabaran sudah habis, orang tua biasanya akan memberi hukuman dengan memarahi, membentak, atau bahkan memukul anak di depan orang lain.Â
Walaupun mungkin anak tidak menunjukkan rasa kecewanya, tapi hal ini akan berdampak serius pada kepercayaan diri anak.Â
6. Berteriak-teriak saat bicara
Pastikan orang tua memberikan contoh bagaimana cara bersikap yang santun, baik pada orang yang lebih muda maupun yang lebih tua.Â
Sebaliknya, jika orang tua senang berteriak-teriak saat bicara dengan orang lain, maka besar pula kemungkinan anak meniru hal tersebut.
7. Tidak konsisten menetapkan aturan
Anak membutuhkan struktur dan batasan untuk tumbuh menjadi individu yang sehat. Jika anak tidak tumbuh dengan kebiasaan menerapkan disiplin, dikhawatirkan kelak saat semakin dewasa, mereka tak mampu beradaptasi dengan dunia luar.
8. Terlalu memanjakanÂ
Jika orang tua selalu menuruti keinginan anak, memanjakan, serta terlalu protektif, besar kemungkinan mereka akan 'terlena' dengan situasi tersebut. Anak jadi sulit menerima kekalahan atau bahkan jadi mudah menyerah.
9. Menjadi overprotektif
Jika Bunda selalu menjaga anak dari setiap risiko bahaya tertentu, ini akan membuat anak justru semakin takut dan tidak  mau mengambil risiko apa pun, mulai dari mencari teman baru hingga mencoba aktivitas baru.
10. Selalu membanding-bandingkan anak
Salah satu contoh pola asuh salah yang perlu dihindari orang tua yakni selalu membandingkan anak. Kebiasaan ini bisa membuat anak meragukan kemampuannya sendiri dan bahkan cemburu (misalnya pada kasus sibling rivalry). Dalam jangka panjang, bukan tak mungkin jika anak menjadi stres dan tidak percaya diri.
Demikian ulasan tentang pola asuh salah yang perlu dihindari orang tua. Semoga ulasan ini bermanfaat, ya.
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
10 Cara Menambah Tinggi Badan Anak, Mulai dari Olahraga Tepat hingga Makan Bergizi

Parenting
5 Cara Mengatasi Batuk pada Anak yang Bisa Bunda Lakukan di Rumah

Parenting
20 Nasihat Parenting Aneh Sepanjang Masa, Bayi Diletakkan Dalam Sepatu

Parenting
3 Teknik Mengendalikan Emosi Bunda saat Memarahi Anak

Parenting
Kunci Sukses Pola Asuh Ideal, Ini Saran Ahli


7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda