Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Apa Itu Silent Disease pada Bayi? Ini 5 Jenis Penyakit yang Perlu Diwaspadai

Kinan   |   HaiBunda

Senin, 17 Apr 2023 07:00 WIB

Ilustrasi Bayi
Ilustrasi Apa Itu Silent Disease pada Bayi? Ini 5 Jenis Penyakit yang Perlu Diwaspadai. Foto: Getty Images/iStockphoto/CristiNistor

Silent disease pada bayi menjadi salah satu kondisi yang perlu diwaspadai orang tua, karena tidak menunjukkan gejala sama sekali atau sangat ringan. Sering kali gejala baru benar-benar terlihat saat penyakitnya sudah parah.

Pada orang dewasa, jenis-jenis penyakit yang termasuk di dalamnya yaitu kanker, penyakit jantung, hipertensi, diabetes dan juga stroke. 

Beberapa penyakit tersebut umumnya tidak menunjukkan gejala signifikan, sampai kemudian seseorang melakukan pemeriksaan ke dokter atau menjalani check up.

Sementara itu pada anak-anak, salah satu hal yang perlu diwaspadai terkait silent disease yakni ketika berat badan tak kunjung naik 2-3 bulan berturut-turut dan/atau disertai GTM alias gerakan tutup mulut.

Meski berat badan yang tak naik tak melulu pasti karena silent disease, perlu diketahui bahwa penyakit-penyakit silent disease pada anak atau bayi kemungkinan besar ditandai dengan berat badan stagnan.

Silent disease pada bayi yang perlu diwaspadai

Contoh penyakit silent disease pada bayi yang perlu diwaspadai orang tua di antaranya termasuk anemia defisiensi besi (ADB), infeksi saluran kemih (ISK), tuberkulosis (TB), dan lain-lain. Berikut ulasan lengkapnya seperti dilansir berbagai sumber:

1. Anemia defisiensi besi

Zat besi memiliki peran penting dalam proses perkembangan sistem saraf. Dikutip dari laman resminya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut bahwa kekurangan zat besi sangat memengaruhi fungsi kognitif, tingkah laku dan pertumbuhan seorang bayi.

Pada bayi usia kurang dari 1 tahun, penyebab anemia defisiensi besi antara lain:

  • Bayi berat lahir rendah
  • Bayi lahir prematur
  • Bayi lahir kembar
  • ASI eksklusif tanpa suplementasi zat besi
  • Riwayat ibu anemia selama kehamilan

2. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih atau ISK juga termasuk silent disease yang perlu diwaspadai. Penyakit ini terjadi ketika ada bakteri masuk ke dalam saluran kemih melalui uretra, kemudian berkembang biak di kandung kemih.

Infeksi ini kadang terlambat didiagnosis karena gejalanya termasuk umum, seperti demam, rewel, tidak nafsu makan, dan memiliki berat badan yang rendah.

Jika bayi dicurigai mengalami infeksi saluran kemih, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk menentukan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Cari tahu lebih lanjut tentang penyakit-penyakit silent disease pada bayi di halaman berikutnya yuk, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga video kebiasaan yang bikin tubuh anak pendek

[Gambas:Video Haibunda]




SILENT DISEASE PADA BAYI YANG PERLU DIWASPADAI

Asian female Pediatrician doctor examining her little baby patient with stethoscope in medical room at hospital.

Ilustrasi Apa Itu Silent Disease pada Bayi? Ini 5 Jenis Penyakit yang Perlu Diwaspadai. Foto: Getty Images/iStockphoto/eggeeggjiew

3. Tuberkulosis

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang menyerang organ paru-paru. 

Gejala TBC pada anak dan bayi juga sering terlambat terdiagnosis, misalnya seperti demam lama lebih dari dua pekan tanpa sebab (suhu umumnya tidak tinggi) berat badan turun atau tidak naik dalam 2 bulan terakhir, batuk lama lebih dari dua pekan, dan badan lesu.

Dikutip dari laman Promkes Kemenkes RI, TBC ditularkan lewat udara dari pasien TBC ke orang yang ada di sekitarnya, melalui percikan air ludah saat bicara, batuk, atau bersin tanpa menutup mulut.

Banner 20 Dongeng Sebelum Tidur

4. Radang paru

Pneumonia atau radang paru merupakan salah satu kondisi serius yang bisa terjadi pada anak-anak, terutama bayi. Kondisi peradangan membuat paru-paru terisi oleh cairan atau pus (berupa dahak).

Bayi yang sistem kekebalan tubuhnya masih sangat lemah pun menjadi rentan mengalami kondisi ini. Perhatian dan pengawasan dari orang tua pun menjadi penting untuk kesehatan Si Kecil.

Terlebih dengan adanya perubahan cuaca ekstrem saat ini, daya tahan tubuh rentan menurun dan berbagai penyakit pun jadi lebih mudah menginfeksi. 

"Dalam kondisi ini, penderita pneumonia mengalami peradangan di kantung udara paru-paru sehingga terjadi nyeri dada saat bernapas, batuk berdahak, panas tinggi bahkan diare," ujar dokter penyakit dalam konsultan paru, dr Sumardi, SpPD-KP, dikutip dari situs resmi Fakultas Kedokteran, Kesmas dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada.

Beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan anak berisiko tinggi terserang pneumonia di antaranya adalah daya tahan tubuh anak (yang dipengaruhi oleh status gizi), serta kelengkapan vaksin.

5. Penyakit celiac

Salah satu penyakit silent disease pada bayi yang perlu diwaspadai lainnya yakni penyakit celiac. Tanda dan gejala dari penyakit ini sering kali keliru diartikan sebagai penyakit lain.

Penyakit celiac termasuk sebagai gangguan autoimun, yang terjadi ketika seseorang memiliki intoleransi terhadap gluten. Gluten sendiri merupakan nama umum protein yang banyak terdapat dalam gandum, oat dan biji-bijian lainnya.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), penyakit celiac memengaruhi usus. Tepatnya ketika anak dengan penyakit celiac makan gluten, maka tubuh akan meningkatkan respons imun yang menyerang usus.

Serupa seperti silent disease lainnya, gejala penyakit celiac pada bayi dan balita sulit dikenali secara spesifik. Di antaranya seperti diare, sembelit, kembung, turun berat badan dan tubuh lemas.

Demikian ulasan tentang silent disease pada bayi dan jenis-jenis penyakit yang perlu diwaspadai orang tua. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk diagnosis yang lebih tepat ya, Bunda.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda