parenting
Cerita Anak Adopsi Abaikan Ejekan dengan Prestasi, Banjir Penghargaan Bun
Selasa, 28 Mar 2023 22:00 WIB
Cerita dan jalan hidup setiap orang tentu berbeda ya, Bunda. Kali ini, Bubun akan mengangkat kisah yang dialami oleh Daffa Al Falah, seorang konten kreator dan guru bahasa.
Pengalaman yang Daffa bagikan cukup inspiratif. Ia merupakan seorang pemuda yang sejak kecil melewati berbagai cobaan hingga menjadi sosok yang kuat menghadapi kehidupan.
Dahulu, Daffa merupakan seorang anak angkat yang diadopsi saat berusia 9 tahun. Dari kampung, ia kemudian diajak pindah dan memulai kehidupan baru di kota.
Sebagai anak pendatang, Daffa sempat mengalami fase-fase sulit. Ia pernah di-bully dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain bersama anak-anak dari panti asuhan.
"Diumur 9 aku diadopsi keluarga angkat. Pindah dari kampung ke kota, punya keluarga baru. Dulu sering di-bully karena aku hanya anak kampung, anak angkat pula. Mainnya lebih sering dg anak2 panti," kenangnya, dikutip dari akun TikTok @daffaalfalah.
Baginya, momen-momen yang dilakukan sejak kecil terhitung berat. Meski begitu, kesulitan tersebut ia lalui sambil membuktikan bahwa ia bisa menjadi anak yang berprestasi.
"Enggak ada yang nyiapin aku kalo dunia sekeras itu. Tapi aku tetap bertahan dan membuktikan dengan prestasi," katanya.
Daffa kecil juga hobi membaca, Bunda. Dari kegemaran tersebut, ia lantas mencoba untuk menulis buku sendiri dan menerbitkan beberapa karyanya.
"Aku senang membaca. Dan karena itu aku senang menulis. aku pun menerbitkan beberapa buku."
Bakat juga kerja keras yang Daffa lakukan sejak kecil pun berbuah manis. Selama sekolah dasar, ia turus mencetak prestasi hingga berhasil meraih beasiswa full hingga lulus SMA di Jakarta.
"Aku lulus SD sebagai lulusan terbaik dan mendapat beasiswa full di SMP-SMA swasta di Jakarta."
Masih seperti dahulu, Daffa terus menemukan hal-hal sulit. Di sekolah baru pun, masih ada yang tidak menyukainya karena kurang mampu untuk berbaur.
Kondisi tersebut tak membuatnya patah semangat. Lagi-lagi, ia fokus pada diri sendiri dan melampiaskan kesedihan dengan aktif ikut berbagai lomba.
"Di sana, ternyata masih banyak ye enggak suka sama aku hanya karena aku pendiam dan kurang bisa berbaur. Padahal seharusnya mereka bisa membimbingku. Tapi ya sudahlah."
"Aku pun melampiaskan kesedihan dengan aktif di berbagai lomba. Lagi2 banyak yang meragukanku. Tapi aku coba terus bertahan, meski kadang harus membayar dengan air mata," ujarnya.
Semakin dewasa dan matang dengan pengalaman hidup, Daffa terus belajar dari hal-hal yang ia lalui, Bunda. Sampai pada akhirnya, ia berhasil meraih juara dan menjadi pemenang termuda.
"Aku mewakili daerahku di berbagai ajang. Semua aku pelajari sendiri karena memang enggak ada yang ngajarin," sambungnya.
"Segala macam lomba aku lakonin. mulai dari MIPA, Agama, Bahasa," tuturnya.
"Setelah berbagai kegagalan, aku pertama kali menjadi juara nasional di kelas 1 SMA. Kelas 2 SMA, aku menjadi pemenang termuda di Asian English Olympics. Perjuanganku potang-panting belajar dan kurang tidur pun terbayarkan."
Simak kelanjutan kisahnya di halaman berikut ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak juga cerita anak sopir taksi online kuliah di AS dalam video berikut: