
parenting
Cerita Bunda Obati Anak yang Alami Kaki Pengkor Digips dari Bayi hingga Rela Pindah ke Solo
HaiBunda
Rabu, 05 Apr 2023 22:30 WIB

Belum lama ini kisah seorang Bunda yang anaknya alami kaki pengkor atau Ctev, viral di media sosial. Ia adalah Yulia Rosyefa yang mengisahkan anaknya, Ryu.
Yulia menceritakan kondisi sang anak yang mengalami kaki pengkor dan harus di gips sejak usia 7 hari. Sebelumnya, HaiBunda berhasil menghubungi Yulia dan diizinkan untuk mengutip kisahnya ini.
Yulia mengunggah kompilasi foto-foto dan video Ryu sejak ia lahir, Bunda. Yulia mengatakan, kaki sang anak sampai lecet dan berdarah karena harus mengganti gips seminggu sekali
"Di gips dari umur 7 hari, dengan dokter ortopedi umum di Jakarta. Gips di buka mandiri seminggu sekali di rumah. Kulitku pernah lecet dan berdarah," cerita Yulia dari sudut pandang Ryu, dikutip akun TikTok @yuliarosyefa.
Setelah 4 bulan berlalu, dokter pun mengatakan Ryu bisa dipesankan sepatu khusus. Namun, setelah sepatu jadi, dokter men-vonis kaki Ryu harus dioperasi.
"Bagai petir di siang bolong, sepatu sudah jadi, tapi dokter bilang kedua kakiku harus operasi. 16 Kali di gips tapi belum terkoreksi dengan baik. Masing bengkok, kaku, dan jinjit," papar Yulia.
Hijrah dan berobat ke Solo
Yulia tidak tega jika kaki sang anak arus dioperasi, Bunda. Ia pun menjelajahi internet dan menemukan tempat untuk mengobati Ctev terbaik di Solo.
Yulia dan suami memantapkan diri untuk hijrah dari Jakarta ke Solo demi bertemu dengan dr. Anung, yang mendapat julukan sebagai Bapak Ctev Indonesia.
"Nekat dan makin mantap hijrah dari Jakarta ke Solo untuk bertemu Dokter Anung (Bapak Ctev Indonesia)," kisahnya.
"Gips pertama kali di Solo umur 5 bulan. Cara gips beliau berbeda, lebih tebal dan kokoh. Kami pun rela PP Jakarta-Solo-Jakarta seminggu sekali," lanjut Yulia.
Keputusan Yulia untuk hijrah dari Jakarta ke Solo pun tidak sia-sia. Dokter Anung mengatakan bahwa kaki Ryu tidak perlu dioperasi.
Ryu pun perlu memakai sepatu FAB sampai usia 4 tahun, Bunda. Di 4 bulan pertama, Ryu harus memakai sepatu tersebut selama 23 jam dalam sehari.
"Setelah itu, aku (Ryu) harus pakai sepatu FAB sampai 4 tahun. (Selama) 23 jam sehari (4 bulan pertama), 16 jam sehari (sampai 4 tahun), 8 jam sehari bebas tanpa sepatu untuk mempertahankan kakiku agar tidak relaps," katanya.
Sepatu khusus tidak lantas membuat tumbuh kembang Ryu terambat. Kini, Ryu bisa merangkak dan berjalan seperti anak-anak normal lainnya.
Yulia mengatakan bahwa Ctev bisa sembuh dan bukanlah cacat permanen jika ditangani dengan tepat. Ia pun berterima kasih kepada dr. Anung dan tim yang sudah membantunya dan Ryu,
"Ctev bisa sembuh, bukan cacat permanen jika ditangani dengan cepat dan tepat. Akhir kata, terima kasih banyak untuk RSO Solo, dokter Anung dan team. Semoga aku bisa lulus tanpa sepatu khusus tepat waktu, Aminn," jelas Yulia.
Bunda masih penasaran dengan kondisi kaki pengkor atau clubfoot yang dialami oleh Ryu? Simak penjelasannya pada laman berikutnya ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video kaki bengkok pada anak baru lahir normal atau tidak berikut ini:
CIRI ANAK DENGAN KAKI PENGKOR
Foto: Getty Images/iStockphoto/AGLPhotoproductions
Mengenal kondisi clubfoot
Melansir dari laman Mayo Clinic, clubfoot atau kaki pengkor merupakan serangkaian kelainan kaki yang biasanya muncul saat lahir di mana kaki bayi terpelintir dari bentuk atau posisinya. Pada kondisi ini, jaringan yang menghubungkan otot ke tulang (tendon) lebih pendek dari biasanya.
Clubfoot adalah cacat lahir yang cukup umum terjadi. Namun, kondisinya berbeda-beda. Terkadang anak dengan kaki pengkor diobati tanpa operasi, meskipun ada pula kondisi anak yang mengharuskan untuk melanjutkan pengobatan dengan operasi.
Anak yang mengidap kaki pengkor akan lebih sulit berjalan secara normal. Dengan begitu, dokter umumnya menyarankan untuk segera melakukan perawatan setelah lahir.
Ciri anak dengan clubfoot
Ada beberapa ciri yang terlihat jika anak mengidap kaki pengkor atau clubfoot, Bunda. Berikut ini deretannya:
- Bagian atas kaki biasanya terpelintir ke bawah dan ke dalam, menambah lengkungan dan memutar tumit ke dalam.
- Kaki mungkin diputar sedemikian parah sehingga benar-benar terlihat seperti terbalik.
- Tungkai atau kaki yang terkena mungkin sedikit lebih pendek.
- Otot betis di kaki biasanya kurang berkembang.
- Kaki pengkor tidak menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit.
Penyebab clubfoot
Penyebab dari kaki pengkor atau clubfoot sendiri tidak diketahui (idiopatik), Bunda. Namun, mungkin merupakan kombinasi antara genetika dan lingkungan.
Tak hanya itu, anak laki-laki dan perempuan memiliki risiko yang berbeda. Anak laki-laki dua kali lebih mungkin mengalami kaki pengkor.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Kaki Bayi Bengkok: Kenali Penyebab, Cara Mengatasi, dan Tanda Bahayanya

Parenting
Alami Clubfoot dan LLD, Ziona Putri Bungsu Joanna Alexandra Harus Jalani Operasi

Parenting
Pertolongan Saat Anak Alami Kaki Pengkor Sejak Lahir Menurut Dokter Ortopedi

Parenting
Clubfoot pada Bayi Baru Lahir: Tanda, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Parenting
Kenali Tanda CTEV, Kelainan Bawaan pada Kaki yang Dapat Dideteksi sejak Bayi


7 Foto
Parenting
Tinggalkan Karier Artis, Intip 7 Potret Kehidupan Acha Sinaga Jadi Bunda 2 Anak di Australia
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda