Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Orang Tua Ingin Minta Maaf ke Anak di Momen Lebaran? Hindari 5 Kalimat Ini

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 21 Apr 2023 09:30 WIB

Malay Muslim children in traditional clothings asking forgiveness to their parents during Hari Raya Aidilfitri celebration
Ilustrasi Meminta Maaf pada Anak/Foto: iStock
Jakarta -

Momen Lebaran menjadi salah satu momen di mana Bunda dan keluarga bisa saling bermaaf-maafan. Namun, ada beberapa kalimat permintaan maaf yang perlu Bunda hindari pada anak, nih.

Sungkeman, silaturahmi, dan bermaaf-maafan dengan keluarga, tetangga, dan kerabat, adalah tradisi yang melekat ketika merayakan Idul Fitri. Tak hanya itu, Bunda juga bisa mengucapkan permintaan maaf pada Si Kecil.

Terkadang Bunda tidak menyadari bahwa kalimat yang keluar ketika meminta maaf adalah kalimat yang membuat anak mempertanyakan kebenarannya. Karena itu, pastikan Bunda tidak menggunakan kalimat yang salah ketika meminta maaf.

Kalimat yang harus dihindari saat meminta maaf

Ada beberapa kalimat yang perlu Bunda hindari ketika meminta maaf pada Si Kecil di momen Lebaran. Melansir dari berbagai sumber, berikut ini Bubun bagikan ulasannya:

1. "Maaf jika.."

Ketika menggunakan kata 'jika' untuk memenuhi syarat meminta maaf, Bunda akan mempertanyakan reaksi anak terhadap kesalahan. Tak hanya itu, 'jika' berusaha mengalihkan kesalahan.

Mengutip dari laman CNBC Make It, mengucapkan kalimat seperti, "Maaf jika kamu sangat terluka dengan perkataan Bunda" menandakan bahwa Bunda tidak tulus dan tidak yakin dengan kesalahan yang dilakukan.

2. "Maaf, tapi..."

Saat mengucapkan permintaan maaf yang dimulai dengan kalimat "Maaf, tapi..", artinya Bunda berusaha untuk mengelak dari tanggung jawab. Hindari meminta maaf pada anak dengan mengatakan, "Maafkan Bunda ya, tapi kamu juga harus menjaga sikap".

Kalau ingin menggunakan kata 'tapi', Bunda bisa mengucapkan permintaan maaf dengan kalimat, "Maafkan kesalahan Bunda, ya. Tapi sesungguhnya Bunda tidak bermaksud demikian dan menyakiti hatimu. Kamu harus tahu kalau Bunda selalu menyayangi kamu".

3. "Bunda salah karena.."

Mengutip dari laman Parents, terkadang Bunda mengakui kesalahan namun tidak mengucapkan permintaan maaf secara blak-blakan. Memang ada banyak hal yang bisa menggantikan permintaan maaf, tetapi sebaiknya anak tetap mendengar kata-kata "Maafkan Bunda ya".

Hindari penggunaan kalimat seperti, "Bunda kemarin salah karena tidak bikin masakan kesukaanmu". Selain itu, hindari juga penggunaan kalimat, "Bunda salah karena memarahimu."

4. "Terserah.."

Menilik dari laman Best Life, kata 'terserah' di tengah kalimat permintaan maaf menandakan bahwa Bunda tidak peduli dengan kalimat yang dikeluarkan ketika meminta maaf pada anak. Tak hanya itu, kalau Bunda menggunakan kata ini di kalimat akhir, Bunda akan terlihat seperti tidak yakin dengan permintaan maaf dan ingin cepat-cepat mengakhiri percakapan.

5. "Maaf kalau kamu merasa..."

Bunda pernah meminta maaf pada anak dengan kalimat, "Bunda minta maaf kalau kamu merasa marah dan sedih karena tindakan itu?". Nyatanya, ini bukanlah kalimat yang baik untuk meminta maaf. Kata 'merasa' hanya berfungsi dalam permintaan maaf jika itu menggambarkan perasaan Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda