PARENTING
Sejarah Hari Kartini 21 April, Perjuangan hingga Biografinya untuk Diceritakan ke Anak
Hasna Fadhilah | HaiBunda
Jumat, 21 Apr 2023 07:20 WIBSetiap tanggal 21 April selalu diperingati sebagai perayaan Hari Kartini. Bunda mungkin sudah tidak asing lagi dengan tokoh pahlawan yang satu ini. Raden Ajeng Kartini merupakan pahlawan Indonesia yang berjasa dalam memperjuangkan kesetaraan perempuan dan pendidikan bagi masyarakat Indonesia.
Pemikiran-pemikirannya yang terkenal termuat dalam buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang: Buah Pikiran. Berkat perjuangan dari R.A Kartini khususnya bagi para perempuan, kini mereka dapat mengenyam bangku pendidikan setinggi-tingginya dan bebas menentukan pilihan hidup sendiri.
Perayaan peringatan Hari Kartini biasanya selalu digelar dengan mengadakan berbagai macam kegiatan, salah satunya di sekolah. Anak-anak biasanya akan diminta untuk berpakaian adat dan mengikuti berbagai macam perlombaan.
Namun tahukah Bunda sejak kapan peringatan Hari Kartini diselenggarakan? Dan apa saja perjuangan dan sumbangsih yang dilakukan oleh R.A Kartini untuk kemajuan perempuan Indonesia? Agar Bunda tak penasaran, yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Sejarah Hari Kartini 21 April
Penetapan peringatan Hari Kartini jatuh pada setiap tanggal 21 April. Tanggal ini dipilih karena bersamaan dengan waktu kelahiran R.A. Kartini yaitu 21 April 1879. Untuk mengenang jasa dan perjuangan R.A Kartini, pemerintah Indonesia kemudian menetapkan peringatan Hari Kartini pada tanggal 21 April setiap tahunnya.
Perayaan Hari Kartini mulai diselenggarakan sejak tahun 1964 saat Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden RI Nomor 108 tahun 1964 pada tanggal 2 Mei 1964. Keputusan tersebut keluar bersamaan dengan ditetapkannya R.A. Kartini sebagai salah satu pahlawan Indonesia.
Perjuangan R.A. Kartini untuk emansipasi perempuan dan pendidikan
R.A Kartini banyak memberikan sumbangsihnya terutama di bidang pendidikan dan emansipasi wanita. Perlu Bunda ketahui, berikut beberapa perjuangan yang dilakukan oleh R.A Kartini semasa masa hidupnya:
1. Mendirikan sekolah khusus wanita
Setelah menikah dengan K.R.M Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, R.A. Kartini mendirikan sebuah sekolah wanita pertama. Berkat kegigihan Kartini dan adiknya Roekmini, mereka membuat sebuah sekolah untuk anak-anak gadis pada tahun 1903.
Sekolah tersebut berlokasi di pendopo kabupaten. Kegiatan berlangsung selama 4,5 jam mulai dari pukul 08.00 pagi hingga 12.30 siang. Tak hanya itu, Kartini juga diizinkan oleh sang suami untuk mengajar putri-putri bangsawan di wilayah Rembang.
Selepas Kartini wafat, keluarga Abendanon dan Nyonya Van Deventer meneruskan sekolah rintisan tersebut. Mereka lantas membangun beberapa sekolah lain dengan nama Sekolah Kartini di bawah naungan Yayasan Kartini.
2. Pemikiran-pemikiran Kartini tentang emansipasi wanita
Perjuangan dari R.A Kartini lainnya adalah pemikiran-pemikirannya mengenai kondisi para perempuan Indonesia kala itu. Hal tersebut dibuktikan dari surat-surat yang ia tulis sebagian besar berisi keluhan dan gugatan mengenai budaya khususnya di wilayah Jawa yang ia anggap menjadi penghambat kemajuan para wanita. R.A Kartini menuturkan bahwa para perempuan pada masa itu tidak bisa bebas menentukan pilihan hidupnya, mereka akan dipingit dan dinikahkan dengan laki-laki yang tidak dikenal bahkan harus bersedia di madu.
Pemikiran-pemikiran Kartini yang ia tuangkan dalam bentuk tulisan inilah yang kemudian dibukukan oleh J.H Abendanon, salah satu teman Belandanya. J.H Abendanon mengumpulkan surat-surat yang pernah dikirimkan Kartini kepadanya dan menyusunnya dalam sebuah buku berjudul Door Duisternis tot Licht.
Apa yang disampaikan oleh Kartini inilah yang kemudian menjadi dasar-dasar pemikiran emansipasi atau kesetaraan perempuan Indonesia hingga saat ini. Berkat pemikiran Kartini tersebut para perempuan di Indonesia kini dapat menentukan pilihan hidup mereka sendiri dan tidak lagi dikekang oleh budaya-budaya kuno.
Tujuan memperingati Hari Kartini di sekolah
Gagasan dan pemikiran Kartini untuk membangkitkan semangat serta memperjuangkan kesetaraan bagi perempuan di Indonesia patut untuk diajarkan kepada anak-anak, Bunda. Hal ini tentu bertujuan agar anak mampu meneladani semangat perjuangan R.A Kartini khususnya dalam bidang pendidikan.
Maka tak heran apabila perayaan Hari Kartini salah satunya selalu diselenggarakan di lingkungan sekolah. Melalui peringatan Hari Kartini yang diisi dengan berbagai kegiatan tersebut, anak-anak diharapkan menjadi paham makna perjuangan dari R.A Kartini dalam bidang pendidikan dan keseteraan antara lak-laki dan perempuan.
Biasanya sekolah akan menyelenggarakan beragam perlombaan, seperti lomba puisi Hari Kartini, lomba memasak, lomba membuat mading bertema Hari Kartini, dan masih banyak lagi kegiatan yang dapat diikuti oleh anak. Momentum peringatan Hari Kartini tersebut tentunya agar anak selalu perjuangan dari R.A Kartini dan mampu meneruskannya hingga ke generasi-generasi berikutnya, Bunda.
Tak hanya itu, ada baiknya Bunda juga mengetahui bagaimana riwayat kehidupan dan latar belakang dari tokoh emansipasi wanita yang satu ini agar dapat diceritakan ke Si Kecil sehingga mereka semakin memahami perjuangan dari R.A Kartini.
Biografi singkat Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat (R.A. Kartini)
Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara, 21 April 1879 dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M.A Ngasirah. Ayah Kartini merupakan putera dari Pangeran Ario Tjondronegoro IV, yakni seorang bangsawan yang menjabat sebagai Bupati Jepara.
R.A. Kartini mengenyam pendidikan di ELS (Europese Lagere School) hingga usia 12 tahun. R.A. Kartini berkesempatan memperoleh pendidikan dikarenakan ia mewarisi darah bangsawan dari ayahnya. Selama bersekolah, R.A. Kartini mempelajari berbagai hal, salah satunya Bahasa Belanda.
Pada masa itu, anak perempuan yang sudah berusia 12 tahun harus tinggal di rumah karena ia akan dipingit. Selama rentang waktu dipingit tersebut, R.A. Kartini terus belajar. Ia terus melatih kemampuannya dalam berbahasa Belanda dengan banyak membaca buku dan menulis surat-surat kepada teman korespondennya yang berasal dari Belanda, yaitu Rosa Abendanon.
Setelah menjalin komunikasi dengan Rosa Abendanon, R.A. Kartini mulai berpikiran maju seperti wanita Eropa. Maka dari itu, kemudian terlintas dalam benaknya untuk memajukan perempuan Indonesia yang kala itu banyak dibatasi akibat adat istiadat kuno.
Lantas pada 12 November 1903, R.A. Kartini dinikahkan dengan KRM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat yang merupakan Bupati Rembang kala itu. Setelah menikah, sang suami ternyata mendukung keinginan dan mimpi-mimpi dari R.A. Kartini. Salah satunya adalah mendirikan sebuah sekolah khusus wanita.
Tak lama berselang, pada tanggal 13 September 1904, R.A. Kartini melahirkan putranya yang bernama Soesalit Djojoadhiningrat. Namun selang beberapa hari setelahnya, R.A. Kartini wafat pada usia 25 tahun dan dimakamkan di Desa Bulu, Rembang.
Selepas kematiannya, surat-surat yang ditulis oleh Kartini dikumpulkan dan diterbitkan dalam sebuah buku yang berjudul 'Door Duisternis tot Litcht'. Buku tersebut dibuat oleh salah satu teman Belanda Kartini yaitu Mr. JH Abendanon. Buku tersebut terbit pada tahun 1911 dalam Bahasa Belanda sehingga tidak banyak dibaca oleh masyarakat Indonesia kala itu. Barulah pada tahun 1922, Balai Pustaka menerjemahkan buku tersebut dalam bahasa Melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang: Buah Pikiran.
Demikianlah Bunda, penjelasan mengenai sejarah singkat peringatan Hari Kartini dan perjuangan apa saja yang telah dilakukan oleh R.A Kartini khusunya di bidang pendiidikan dan kesetaraan bagi perempuan di Indonesia. Harapannya perjuangan R.A Kartini dapat diteruskan oleh para perempuan Indonesia kepada generasi-generasi bangsa kelak. Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat bagi Bunda dan Si Kecil ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak fakta menarik lainnya mengenai R.A Kartini dalam video di bawah ini:
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
11 Fakta Kisah Hidup Kartini, Pahlawan Emansipasi Wanita
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
30 Soal Cerdas Cermat Hari Kartini 2025 dan Kunci Jawabannya
Lirik Lagu Ibu Kita Kartini Ciptaan W.R Supratman & Fakta Sejarah Dibaliknya
Inspirasi untuk Anak: Cerita Sukses 5 Kartini Masa Kini
Dear Bunda, Simak Yuk 10 Kutipan Inspiratif dari RA Kartini
TERPOPULER
Pevita Pearce Liburan Bareng Suami Malaysia Naik Kapal Yatch, Ini Potret Kemesraannya
7 Manfaat Makan Tomat Mentah untuk Wajah, Jarang Disadari Bun
Pemain Timnas Rizky Ridho dan Istri Umrah setelah Nikah, Ini Potret Kebahagiaannya
Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung
Mengenal Orang Tua Overprotektif: Ciri-ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Pevita Pearce Liburan Bareng Suami Malaysia Naik Kapal Yatch, Ini Potret Kemesraannya
7 Manfaat Makan Tomat Mentah untuk Wajah, Jarang Disadari Bun
5 Potret Ryu Kyung Soo, Pemeran Han Se Jin Pria Green Flag di Drakor Our Unwritten Seoul
Terpopuler: Potret Wendi Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan
Pemain Timnas Rizky Ridho dan Istri Umrah setelah Nikah, Ini Potret Kebahagiaannya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Lirik Lagu Drive (OST. FI: The Movie) - Ed Sheeran
-
Beautynesia
Bukan Tenis, Bukan Squash! Inilah Sejarah Unik Olahraga Padel
-
Female Daily
Jourdy Pranata, Nurra Datau, dan Maizura Main Tebak Harga. Siapa yang Paling Jago?
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Ramalan Zodiak 2 Juli: Libra Penuh Kedamaian, Scorpio Butuh Keyakinan
-
Mommies Daily
10 Tayangan Terbaru Juli 2025: Dari Film Bioskop hingga Drama Korea