PARENTING
25 Surat Pendek untuk Dibaca saat Salat Lima Waktu dan Mudah Dihafal Anak
Hasna Fadhilah | HaiBunda
Kamis, 11 May 2023 09:25 WIBSalat merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh semua umat muslim. Untuk memperkenalkannya pada Si Kecil mula-mula Bunda dapat mengajak mereka salat dengan mengenalkan bacaan surat pendek untuk salat terlebih dahulu.
Kumpulan surat-surat pendek dalam Al-Qur’an tersebut terdapat dalam juz terakhir yang disebut sebagai Juz Amma. Biasanya ada juga yang dicetak terpisah sehingga lebih mudah dibawa-bawa untuk dipelajari.
Pengenalan surat-surat Al-Qur’an pendek ini bertujuan agar Si Kecil nantinya hafal dan dapat mengaplikasikannya ketika salat sehingga tidak membaca surat yang sama. Secara langsung, anak-anak yang mulai dibiasakan untuk menghafal surat pendek Al-Qur’an akan merangsang perkembangan otak dan melatih daya ingat mereka sejak dini lho, Bunda.
Apa sajakah daftar surat pendek untuk salat yang dapat diajarkan kepada anak? Apabila Bunda tidak mengetahui dengan pasti nama-nama surat pendek dalam Al-Qur’an, yuk simak informasi lengkapnya berikut ini.
Surat pendek untuk dibaca saat salat sesuai urutan Juz Amma dalam Al-quran
Berikut Bunda, surat-surat pendek Al-Qur’an telah disusun sesuai urutannya dalam Juz Amma yang dapat diajarkan kepada Si Kecil.
1. Surat pendek Pertama: Al-Fatihah (Pembukaan)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
Bismillahir-rahmanir-rahim (1) Al-hamdu lillahi rabbil-‘alamin (2) Ar-rahmanir-rahim (3) Malili yaumid-din (4) Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (5) Ihdinas-siratal-mustaqim (6) Siratallazina an’amta ‘alaihim gairil-magdubi ‘alaihim wa lad-dallin (7).
Arti surat Al-Fatihah:
- Dengan nama Allah Yang Maha Pengarih lagi Maha Penyayang
- Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
- Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
- Pemilik hari Pembalasan
- Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan
- Bimbinglah kami ke jalan yang lurus,
- yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat
2. Surat pendek Al-Quran ke-114: An-Nas (Manusia)
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّا سِ
مَلِكِ النَّاسِۙ
اِلٰهِ النَّاسِۙ
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
qul a'uuzu birobbin-naas (1) malikin-nās (2) ilāhin-nās (3) min syarril-waswāsil-khannās (4) allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās (5) minal-jinnati wan-nās (6)
Arti surat An-Nas:
- Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,"
- Raja manusia,
- sembahan manusia,
- dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
- yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
- dari (golongan) jin dan manusia
3. Surat pendek dalam Juz Amma ke-113: Al-Falaq (Waktu subuh)
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ
مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّٰثَٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
qul a’ụżu birabbil-falaq (1) min syarri mā khalaq (2) wa min syarri gāsiqin iżā waqab (3) wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad (4) wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad (5)
Arti surat Al-Falaq:
- Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,
- dari kejahatan makhluk-Nya,
- dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
- dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,
- dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki”.
4. Surat pendek ke-112 yang bisa dibaca saat salat: Al-Ikhlas (Memurnikan keesaan Allah)
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
qul huwallāhu aḥad (1) allāhuṣ-ṣamad (2) lam yalid wa lam yụlad (3) wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad (4)
Arti surat Al-Ikhlas:
- Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
- Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
- Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
- dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.
5. Surat pendek dalam Al-Quran ke-111: Al-lahab (Gejolak api)
تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ
مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ
سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ
وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ
فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ
tabbat yadā abī lahabiw wa tabb (1) mā agnā ‘an-hu māluhụ wa mā kasab (2) sayaṣlā nāran żāta lahab (3) wamra`atuh, ḥammālatal-ḥaṭab (4) fī jīdihā ḥablum mim masad (5)
Arti surat Al-Lahab:
- Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia.
- Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.
- Kelak dia akan memasuki api yang bergejolak (neraka),
- (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).
- Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.
6. Surat pendek dalam Juz Amma ke-110: An-Nasr (Pertolongan)
اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ
وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا ࣖ
iżā jā`a naṣrullāhi wal-fat-ḥ (1) wa ra`aitan-nāsa yadkhulụna fī dīnillāhi afwājā (2) wa ra`aitan-nāsa yadkhulụna fī dīnillāhi afwājā (3)
Arti surat An-Nasr:
- Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan
- dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,
- bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima tobat.
7. Surat pendek dalam Juz Amma ke-109: Al-Kafirun (Orang-orang kafir)
قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ
لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ
وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ
qul yā ayyuhal-kāfirụn (1) lā a’budu mā ta’budụn (2) lā a’budu mā ta’budụn (3) lā a’budu mā ta’budụn (4) lā a’budu mā ta’budụn (5) lā a’budu mā ta’budụn (6)
Arti surat Al-Kafirun:
- Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai orang-orang kafir,
- aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
- Kamu juga bukan penyembah apa yang aku sembah.
- Aku juga tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.
- Kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
- Untukmu agamamu dan untukku agamaku.”
8. Surat pendek dalam Juz Amma ke-108: Al-Kautsar (Pemberian yang banyak)
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ
innā a’ṭainākal-kauṡar (1) fa ṣalli lirabbika wan-ḥar (2) inna syāni`aka huwal-abtar (3)
Arti surat Al-Kautsar:
- Sesungguhnya Kami telah memberimu (Nabi Muhammad) nikmat yang banyak.
- Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!
- Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang terputus (dari rahmat Allah).
9. Surat pendek dalam Juz Amma ke-107: Al-Ma’un (Barang yang berguna)
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ
فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ
وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ
الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ
وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ
a ra`aitallażī yukażżibu bid-dīn (1) fa żālikallażī yadu”ul-yatīm (2) wa lā yaḥuḍḍu ‘alā ṭa’āmil-miskīn (3) fa wailul lil-muṣallīn (4) allażīna hum ‘an ṣalātihim sāhụn (5) allażīna hum yurā`ụn (6) wa yamna’ụnal-mā’ụn (7)
Arti surat Al-Ma’un:
- Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
- Itulah orang yang menghardik anak yatim
- dan tidak menganjurkan untuk memberi makan orang miskin.
- Celakalah orang-orang yang melaksanakan salat,
- (yaitu) yang lalai terhadap salatnya,
- yang berbuat riya,
- dan enggan (memberi) bantuan.
10. Surat pendek dalam Juz Amma ke-106: Quraisy (Orang Quraisy)
لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ
اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ
فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ
الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ ࣖ
li`īlāfi quraīsy (1) īlāfihim riḥlatasy-syitā`i waṣ-ṣaīf (2) falya’budụ rabba hāżal-baīt (3) allażī aṭ’amahum min jụ’iw wa āmanahum min khaụf (4)
Arti surat Quraisy:
- Disebabkan oleh kebiasaan orang-orang Quraisy,
- (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas (sehingga mendapatkan banyak keuntungan),
- maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka‘bah)
- yang telah memberi mereka makanan untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa takut.
11. Surat pendek dalam Juz Amma ke-105: Al-Fil (Gajah)
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ
اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍۙ
وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ
تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ ࣖ
a lam tara kaifa fa’ala rabbuka bi`aṣ-ḥābil-fīl (1) a lam yaj’al kaidahum fī taḍlīl (2) wa arsala ‘alaihim ṭairan abābīl (3) tarmīhim biḥijāratim min sijjīl (4) fa ja’alahum ka’aṣfim ma`kụl (5)
Arti surat Al-Fil:
- Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?
- Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?
- Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong
- yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar,
- sehingga Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
12. Surat pendek dalam Juz Amma ke-104: Al Humazah (Pengumpat)
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ
ۨالَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙ
يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ
كَلَّا لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِۖ
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحُطَمَةُ ۗ
نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُۙ
الَّتِيْ تَطَّلِعُ عَلَى الْاَفْـِٕدَةِۗ
اِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌۙ
فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ
wailul likulli humazatil lumazah (1) allażī jama’a mālaw wa ‘addadah (2) yaḥsabu anna mālahū akhladah (3) kallā layumbażanna fil-ḥuṭamah (4) wa mā adrāka mal-ḥuṭamah (5) nārullāhil-mụqadah (6) allatī taṭṭali’u ‘alal-af`idah (7) innahā ‘alaihim mu`ṣadah (8) fī ‘amadim mumaddadah (9)
Arti surat Al-Humazah:
- Celakalah setiap pengumpat lagi pencela
- yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya.
- Dia (manusia) mengira bahwa hartanya dapat mengekalkannya.
- Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah.
- Tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah?
- (Ia adalah) api (azab) Allah yang dinyalakan
- yang (membakar) naik sampai ke hati.
- Sesungguhnya dia (api itu) tertutup rapat (sebagai hukuman) atas mereka,
- (sedangkan mereka) diikat pada tiang-tiang yang panjang.
13. Surat pendek dalam Juz Amma ke-103: Al-’Asr (Asar)
وَالْعَصْرِۙ
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
wal-‘aṣr (1) innal-insāna lafī khusr (2) illallażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti wa tawāṣau bil-ḥaqqi wa tawāṣau biṣ-ṣabr (3)
Arti surat Al-’Asr:
- Demi masa,
- sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian,
- kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.
14. Surat pendek dalam Juz Amma ke-102: At-Takasur (Bermegah-megahan)
اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ
حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗ
كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ
ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ
كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِۗ
لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَۙ
ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِۙ
ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَىِٕذٍ عَنِ النَّعِيْمِ ࣖ
al-hākumut-takāṡur (1) ḥattā zurtumul-maqābir (2) kallā saufa ta’lamụn (3) ṡumma kallā saufa ta’lamụn (4) kallā lau ta’lamụna ‘ilmal-yaqīn (5) latarawunnal-jaḥīm (6) ṡumma latarawunnahā ‘ainal-yaqīn (7) ṡumma latus`alunna yauma`iżin ‘anin-na’īm (8)
Arti surat At-Takasur:
- Berbangga-bangga dalam memperbanyak (dunia) telah melalaikanmu
- sampai kamu masuk ke dalam kubur.
- Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu).
- Sekali-kali tidak (jangan melakukan itu)! Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya).
- Sekali-kali tidak (jangan melakukan itu)! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti, (niscaya kamu tidak akan melakukannya).
- Pasti kamu benar-benar akan melihat (neraka) Jahim.
- Kemudian, kamu pasti benar-benar akan melihatnya dengan ainulyakin.
- Kemudian, kamu pasti benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).
15. Surat pendek dalam Juz Amma ke-101: Al-Qari’ah (Hari Kiamat)
اَلْقَارِعَةُۙ
مَا الْقَارِعَةُ
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْقَارِعَةُ
يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِۙ
وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ
فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙ
فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ
وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ
فَاُمُّهٗ هَاوِيَةٌ
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا هِيَهْۗ
نَارٌ حَامِيَةٌ ࣖ
al-qāri’ah (1) mal-qāri’ah (2) wa mā adrāka mal-qāri’ah (3) yauma yakụnun-nāsu kal-farāsyil-mabṡụṡ (4) wa takụnul-jibālu kal-‘ihnil-manfụsy (5) fa ammā man ṡaqulat mawāzīnuh (6) fa huwa fī ‘īsyatir rāḍiyah (7) wa ammā man khaffat mawāzīnuh (8) fa ummuhụ hāwiyah (9) wa mā adrāka mā hiyah (10) nārun ḥāmiyah (11)
Arti surat Al-Qari’ah:
- Al-Qāri‘ah (hari Kiamat yang menggetarkan).
- Apakah al-Qāri‘ah itu?
- Tahukah kamu apakah al-Qāri‘ah itu?
- Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan
- dan gunung-gunung seperti bulu yang berhamburan.
- Siapa yang berat timbangan (kebaikan)-nya,
- dia berada dalam kehidupan yang menyenangkan.
- Adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)-nya,
- tempat kembalinya adalah (neraka) Hawiyah.
- Tahukah kamu apakah (neraka Hawiyah) itu?
- (Ia adalah) api yang sangat panas.
16. Surat pendek dalam Juz Amma ke-100: Al-’Adiyat (Kuda yang berlari kencang)
وَالْعٰدِيٰتِ ضَبْحًاۙ
فَالْمُوْرِيٰتِ قَدْحًاۙ
فَالْمُغِيْرٰتِ صُبْحًاۙ
فَاَثَرْنَ بِهٖ نَقْعًاۙ
فَوَسَطْنَ بِهٖ جَمْعًاۙ
اِنَّ الْاِنْسَانَ لِرَبِّهٖ لَكَنُوْدٌ
وَاِنَّهٗ عَلٰى ذٰلِكَ لَشَهِيْدٌۚ
وَاِنَّهٗ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ
اَفَلَا يَعْلَمُ اِذَا بُعْثِرَ مَا فِى الْقُبُوْرِۙ
وَحُصِّلَ مَا فِى الصُّدُوْرِۙ
اِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَىِٕذٍ لَّخَبِيْرٌ
wal-‘ādiyāti ḍab-ḥā (1) fal-mụriyāti qad-ḥā (2) fal-mugīrāti ṣub-ḥā (3) fa aṡarna bihī naq’ā (4) fa wasaṭna bihī jam’ā (5) innal-insāna lirabbihī lakanụd (6) wa innahụ ‘alā żālika lasyahīd (7) wa innahụ liḥubbil-khairi lasyadīd (8) a fa lā ya’lamu iżā bu’ṡira mā fil-qubụr (9) wa huṣṣila mā fiṣ-ṣudụr (10) inna rabbahum bihim yauma`iżil lakhabīr (11)
Arti surat Al-’Adiyat:
- Demi kuda-kuda perang yang berlari kencang terengah-engah,
- yang memercikkan bunga api (dengan entakan kakinya),
- yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi
- sehingga menerbangkan debu,
- lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,
- sesungguhnya manusia itu sangatlah ingkar kepada Tuhannya.
- Sesungguhnya dia benar-benar menjadi saksi atas hal itu (keingkarannya).
- Sesungguhnya cintanya pada harta benar-benar berlebihan.
- Maka, tidakkah dia mengetahui (apa yang akan dialaminya) apabila dikeluarkan apa yang ada di dalam kubur
- dan ditampakkan apa yang tersimpan di dalam dada?
- Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu benar-benar Mahateliti terhadap (keadaan) mereka.
17. Surat pendek dalam Juz Amma ke-99: Az-Zalzalah (Guncangan)
اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ
وَاَخْرَجَتِ الْاَرْضُ اَثْقَالَهَاۙ
وَقَالَ الْاِنْسَانُ مَا لَهَاۚ
يَوْمَىِٕذٍ تُحَدِّثُ اَخْبَارَهَاۙ
بِاَنَّ رَبَّكَ اَوْحٰى لَهَاۗ
يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ
وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ
iżā zulzilatil-arḍu zilzālahā (1) wa akhrajatil-arḍu aṡqālahā (2) wa qālal-insānu mā lahā (3) yauma`iżin tuḥaddiṡu akhbārahā (4) bi`anna rabbaka auḥā lahā (5) yauma`iżiy yaṣdurun-nāsu asytātal liyurau a’mālahum (6) fa may ya’mal miṡqāla żarratin khairay yarah (7) wa may ya’mal miṡqāla żarratin syarray yarah (8)
Arti Az-Zalzalah:
- Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat,
- bumi mengeluarkan isi perutnya,
- dan manusia bertanya, “Apa yang terjadi dengannya (bumi)?”
- Pada hari itu (bumi) menyampaikan berita (tentang apa yang diperbuat manusia di atasnya)
- karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya.
- Pada hari itu manusia keluar (dari kuburnya) dalam keadaan terpencar untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatan mereka.
- Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya.
- Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya.
18. Surat pendek dalam Juz Amma ke-98: Al-Bayyinah (Bukti nyata)
لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ مُنْفَكِّيْنَ حَتّٰى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُۙ
رَسُوْلٌ مِّنَ اللّٰهِ يَتْلُوْا صُحُفًا مُّطَهَّرَةًۙ
فِيْهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ
وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ ۗ
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِۗ
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِۗ
جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ
lam yakunillażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna munfakkīna ḥattā ta`tiyahumul-bayyinah (1) rasụlum minallāhi yatlụ ṣuḥufam muṭahharah (2) fīhā kutubung qayyimah (3) wa mā tafarraqallażīna ụtul-kitāba illā mim ba’di mā jā`at-humul-bayyinah (4) wa mā umirū illā liya’budullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafā`a wa yuqīmuṣ-ṣalāta wa yu`tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah (5) innallażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna fī nāri jahannama khālidīna fīhā, ulā`ika hum syarrul-bariyyah (6) innallażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti ulā`ika hum khairul-bariyyah (7) jazā`uhum ‘inda rabbihim jannātu ‘adnin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā abadā, raḍiyallāhu ‘an-hum wa raḍụ ‘an-h, żālika liman khasyiya rabbah (8)
Arti surat Al-Bayyinah:
- Orang-orang yang kufur dari golongan Ahlulkitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (kekufuran mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata,
- (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Nabi Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran suci (Al-Qur’an)
- yang di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar).
- Tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahlulkitab, melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata.
- Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif (istikamah), melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus (benar).
- Sesungguhnya orang-orang yang kufur dari golongan Ahlulkitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Mereka itulah seburuk-buruk makhluk.
- Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itulah sebaik-baik makhluk.
- Balasan mereka di sisi Tuhannya adalah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya
19. Surat pendek dalam Juz Amma ke-97: Al-Qadr (Kemuliaan)
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
innā anzalnāhu fī lailatil-qadr (1) wa mā adrāka mā lailatul-qadr (2) lailatul-qadri khairum min alfi syahr (3) tanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`iżni rabbihim, ming kulli amr (4) salāmun hiya ḥattā maṭla’il-fajr (5)
Arti surat Al-Qadr:
- Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar.
- Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu?
- Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan.
- Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
- Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar.
20. Surat pendek dalam Juz Amma ke-96: Al-’Alaq (Segumpal darah)
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ
كَلَّآ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَيَطْغٰىٓ
اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰىۗ
اِنَّ اِلٰى رَبِّكَ الرُّجْعٰىۗ
اَرَاَيْتَ الَّذِيْ يَنْهٰىۙ
عَبْدًا اِذَا صَلّٰىۗ
اَرَاَيْتَ اِنْ كَانَ عَلَى الْهُدٰىٓۙ
اَوْ اَمَرَ بِالتَّقْوٰىۗ
اَرَاَيْتَ اِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗ
اَلَمْ يَعْلَمْ بِاَنَّ اللّٰهَ يَرٰىۗ
كَلَّا لَىِٕنْ لَّمْ يَنْتَهِ ەۙ لَنَسْفَعًاۢ بِالنَّاصِيَةِۙ
نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍۚ
فَلْيَدْعُ نَادِيَهٗۙ
سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَۙ
كَلَّاۗ لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ
iqra` bismi rabbikallażī khalaq (1) khalaqal-insāna min ‘alaq (2) iqra` wa rabbukal-akram (3) allażī ‘allama bil-qalam (4) ‘allamal-insāna mā lam ya’lam (5) kallā innal-insāna layaṭgā (6) ar ra`āhustagnā (7) inna ilā rabbikar-ruj’ā (8) a ra`aitallażī yan-hā (9) ‘abdan iżā ṣallā (10) a ra`aita ing kāna ‘alal-hudā (11) au amara bit-taqwā (12) a ra`aita ing każżaba wa tawallā (13) a lam ya’lam bi`annallāha yarā (14) kallā la`il lam yantahi lanasfa’am bin-nāṣiyah (15) nāṣiyating kāżibatin khāṭi`ah (16) falyad’u nādiyah (17) sanad’uz-zabāniyah (18) kallā, lā tuṭi’hu wasjud waqtarib (19)
Arti surat Al-’Alaq:
- Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan!
- Dia menciptakan manusia dari segumpal darah.
- Bacalah! Tuhanmulah Yang Mahamulia,
- yang mengajar (manusia) dengan pena.
- Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
- Sekali-kali tidak! Sesungguhnya manusia itu benar-benar melampaui batas
- ketika melihat dirinya serba berkecukupan.
- Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah tempat kembali(-mu).
- Tahukah kamu tentang orang yang melarang
- seorang hamba ketika dia melaksanakan salat?
- Bagaimana pendapatmu kalau terbukti dia berada di dalam kebenaran
- atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?
- Bagaimana pendapatmu kalau dia mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari keimanan)?
- Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)?
- Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian), niscaya Kami tarik ubun-ubunnya (ke dalam neraka),
- (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan (kebenaran) dan durhaka.
- Biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya).
- Kelak Kami akan memanggil (Malaikat) Zabaniah (penyiksa orang-orang yang berdosa).
- Sekali-kali tidak! Janganlah patuh kepadanya, (tetapi) sujud dan mendekatlah (kepada Allah).
21. Surat pendek dalam Juz Amma ke-95: At-Tin (Buah tin)
وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِۙ
وَطُوْرِ سِيْنِيْنَۙ
وَهٰذَا الْبَلَدِ الْاَمِيْنِۙ
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ
ثُمَّ رَدَدْنٰهُ اَسْفَلَ سٰفِلِيْنَۙ
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍۗ
فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّيْنِۗ
اَلَيْسَ اللّٰهُ بِاَحْكَمِ الْحٰكِمِيْنَ
wat-tīni waz-zaitụn (1) wa ṭụri sīnīn (2) wa hāżal-baladil-amīn (3) laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm (4) ṡumma radadnāhu asfala sāfilīn (5) illallażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti fa lahum ajrun gairu mamnụn (6) fa mā yukażżibuka ba’du bid-dīn (7) a laisallāhu bi`aḥkamil-ḥākimīn (8)
Arti surat At-Tin:
- Demi (buah) tin dan (buah) zaitun,
- demi gunung Sinai,
- dan demi negeri (Makkah) yang aman ini,
- sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
- Kemudian, kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya,
- kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan. Maka, mereka akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya.
- Maka, apa alasanmu (wahai orang kafir) mendustakan hari Pembalasan setelah (adanya bukti-bukti) itu?
- Bukankah Allah hakim yang paling adil?
22. Surat pendek dalam Juz Amma ke-94: Al-Insyirah (Lapang)
اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙ
وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَۙ
الَّذِيْٓ اَنْقَضَ ظَهْرَكَۙ
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗ
فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ
اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ
فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ
وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ
a lam nasyraḥ laka ṣadrak (1) wa waḍa’nā ‘angka wizrak (2) allażī angqaḍa ẓahrak (3) wa rafa’nā laka żikrak (4) fa inna ma’al-‘usri yusrā (5) inna ma’al-‘usri yusrā (6) fa iżā faragta fanṣab (7) wa ilā rabbika fargab (8)
Arti surat Al-Insyirah:
- Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Nabi Muhammad),
- meringankan beban (tugas-tugas kenabian) darimu
- yang memberatkan punggungmu,
- dan meninggikan (derajat)-mu (dengan selalu) menyebut-nyebut (nama)-mu?
- Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.
- Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.
- Apabila engkau telah selesai (dengan suatu kebajikan), teruslah bekerja keras (untuk kebajikan yang lain)
- dan hanya kepada Tuhanmu berharaplah!
23. Surat pendek dalam Juz Amma ke-93: Adh-Dhuha (Dhuha)
وَالضُّحٰىۙ
وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ
وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ
وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ
اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ
وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ
وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ
فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ
وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ
وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ࣖ
waḍ-ḍuḥā (1) wal-laili iżā sajā (2) mā wadda’aka rabbuka wa mā qalā (3) wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā (4) wa lasaufa yu’ṭīka rabbuka fa tarḍā (5) a lam yajidka yatīman fa āwā (6) wa wajadaka ḍāllan fa hadā (7) wa wajadaka ‘ā`ilan fa agnā (8) fa ammal-yatīma fa lā taq-har (9) wa ammas-sā`ila fa lā tan-har (10) wa ammā bini’mati rabbika fa ḥaddiṡ (11)
Arti Adh-Dhuha:
- Demi waktu dhuha
- dan demi waktu malam apabila telah sunyi,
- Tuhanmu (Nabi Muhammad) tidak meninggalkan dan tidak (pula) membencimu.
- Sungguh, akhirat itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan (dunia).
- Sungguh, kelak (di akhirat nanti) Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu sehingga engkau rida.
- Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(-mu);
- mendapatimu sebagai seorang yang tidak tahu (tentang syariat), lalu Dia memberimu petunjuk (wahyu);
- dan mendapatimu sebagai seorang yang fakir, lalu Dia memberimu kecukupan?
- Terhadap anak yatim, janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.
- Terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardik.
- Terhadap nikmat Tuhanmu, nyatakanlah (dengan bersyukur).
24. Surat pendek dalam Juz Amma ke-92: Al-Lail (Malam)
وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىۙ
وَالنَّهَارِ اِذَا تَجَلّٰىۙ
وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىٓ
اِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتّٰىۗ
فَاَمَّا مَنْ اَعْطٰى وَاتَّقٰىۙ
وَصَدَّقَ بِالْحُسْنٰىۙ
فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْيُسْرٰىۗ
وَاَمَّا مَنْۢ بَخِلَ وَاسْتَغْنٰىۙ
وَكَذَّبَ بِالْحُسْنٰىۙ
فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْعُسْرٰىۗ
وَمَا يُغْنِيْ عَنْهُ مَالُهٗٓ اِذَا تَرَدّٰىٓۙ
اِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدٰىۖ
وَاِنَّ لَنَا لَلْاٰخِرَةَ وَالْاُوْلٰىۗ
فَاَنْذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظّٰىۚ
لَا يَصْلٰىهَآ اِلَّا الْاَشْقَىۙ
الَّذِيْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗ
وَسَيُجَنَّبُهَا الْاَتْقَىۙ
الَّذِيْ يُؤْتِيْ مَالَهٗ يَتَزَكّٰىۚ
وَمَا لِاَحَدٍ عِنْدَهٗ مِنْ نِّعْمَةٍ تُجْزٰىٓۙ
اِلَّا ابْتِغَاۤءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْاَعْلٰىۚ
وَلَسَوْفَ يَرْضٰى
wal-laili iżā yagsyā (1) wan-nahāri iżā tajallā (2) wa mā khalaqaż-żakara wal-unṡā (3) inna sa’yakum lasyattā (4) fa ammā man a’ṭā wattaqā (5) wa ṣaddaqa bil-ḥusnā (6) fa sanuyassiruhụ lil-yusrā (7) wa ammā mam bakhila wastagnā (8) wa każżaba bil-ḥusnā (9) wa każżaba bil-ḥusnā (10) wa mā yugnī ‘an-hu māluhū iżā taraddā (11) inna ‘alainā lal-hudā (12) wa inna lanā lal-ākhirata wal-ụlā (13) fa anżartukum nāran talaẓẓā (14) lā yaṣlāhā illal-asyqā (15) allażī każżaba wa tawallā (16) wa sayujannabuhal-atqā (17) allażī yu`tī mālahụ yatazakkā (18) wa mā li`aḥadin ‘indahụ min ni’matin tujzā (19) illabtigā`a waj-hi rabbihil-a’lā (20) wa lasaufa yarḍā (21)
Arti surat Al-Lail:
- Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),
- demi siang apabila terang benderang,
- dan demi penciptaan laki-laki dan perempuan,
- sesungguhnya usahamu benar-benar beraneka ragam.
- Siapa yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa
- serta membenarkan adanya (balasan) yang terbaik (surga),
- Kami akan melapangkan baginya jalan kemudahan (kebahagiaan).
- Adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah)
- serta mendustakan (balasan) yang terbaik,
- Kami akan memudahkannya menuju jalan kesengsaraan.
- Hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa.
- Sesungguhnya Kamilah yang (berhak) memberi petunjuk.
- Sesungguhnya milik Kamilah akhirat dan dunia.
- Aku memperingatkanmu dengan neraka yang menyala-nyala.
- Tidak masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka,
- yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari keimanan).
- Akan dijauhkan darinya (neraka) orang yang paling bertakwa,
- yang menginfakkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan (diri dari sifat kikir dan tamak).
- Tidak ada suatu nikmat pun yang diberikan seseorang kepadanya yang harus dibalas,
- kecuali (dia memberikannya semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang Mahatinggi.
- Sungguh, kelak dia akan mendapatkan kepuasan (menerima balasan amalnya).
25. Surat pendek dalam Juz Amma ke-91: Asy-Syams (Matahari)
وَالشَّمْسِ وَضُحٰىهَاۖ
وَالْقَمَرِ اِذَا تَلٰىهَاۖ
وَالنَّهَارِ اِذَا جَلّٰىهَاۖ
وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىهَاۖ
وَالسَّمَاۤءِ وَمَا بَنٰىهَاۖ
وَالْاَرْضِ وَمَا طَحٰىهَاۖ
وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰىهَاۖ
فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ
قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖ
وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗ
كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ بِطَغْوٰىهَآ
اِذِ انْۢبَعَثَ اَشْقٰىهَاۖ
فَقَالَ لَهُمْ رَسُوْلُ اللّٰهِ نَاقَةَ اللّٰهِ وَسُقْيٰهَاۗ
فَكَذَّبُوْهُ فَعَقَرُوْهَاۖ فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُمْ بِذَنْۢبِهِمْ فَسَوّٰىهَاۖ
وَلَا يَخَافُ عُقْبٰهَا
wasy-syamsi wa ḍuḥāhā (1) wal-qamari iżā talāhā (2) wan-nahāri iżā jallāhā (3) wal-laili iżā yagsyāhā (4) was-samā`i wa mā banāhā (5) wal-arḍi wa mā ṭaḥāhā (6) wa nafsiw wa mā sawwāhā (7) fa al-hamahā fujụrahā wa taqwāhā (8) qad aflaḥa man zakkāhā (9) wa qad khāba man dassāhā (10) każżabaṡ ṡamụdu biṭagwāhā (11) iżimba’aṡa asyqāhā (12) fa qāla lahum rasụlullāhi nāqatallāhi wa suqyāhā (13) fa każżabụhu fa ‘aqarụhā fa damdama ‘alaihim rabbuhum biżambihim fa sawwāhā (14) wa lā yakhāfu ‘uqbāhā (15)
Arti surat Asy-Syams:
- Demi matahari dan sinarnya pada waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah),
- demi bulan saat mengiringinya,
- demi siang saat menampakkannya,
- demi malam saat menutupinya (gelap gulita),
- demi langit serta pembuatannya,
- demi bumi serta penghamparannya,
- dan demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)-nya,
- lalu Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya,
- sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu)
- dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.
- (Kaum) Samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas
- ketika orang yang paling celaka di antara mereka bangkit (untuk menyembelih unta betina Allah).
- Rasul Allah (Saleh) lalu berkata kepada mereka, “(Biarkanlah) unta betina Allah ini beserta minumannya.”
- Namun, mereka kemudian mendustakannya (Saleh) dan menyembelih (unta betina) itu. Maka, Tuhan membinasakan mereka karena dosa-dosanya, lalu meratakan mereka (dengan tanah).
- Dia tidak takut terhadap akibatnya.
Demikianlah kumpulan surat-surat pendek untuk salat dalam Al-Qur’an. Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat dan membantu Bunda mengajarkan anak mengenai salat dan bacaannya ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak juga yuk doa-doa baik yang bisa diajarkan ke anak seperti dalam video di bawah ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
15 Bacaan Surat Pendek yang Mudah Dihafal Anak, Yuk Coba Perkenalkan!
5 Surat Pendek yang Bisa Diajarkan pada Anak Sebagai Awal Pengenalan Al Quran
Berapa Usia Ideal Anak Masuk TK A? Bunda Perlu Tahu Nih
Jelang Ujian Semester, Ajari Si Kecil Doa Memohon Ilmu Bermanfaat
TERPOPULER
5 Artis Resmi Cerai di 2025, Terbaru Acha Septriasa
Ungkapan Hati Aurelie Moeramans saat Hamil Pertama Kali, Merasakan Keajaiban
Rayakan Ultah Sang Putra, Dewi Lestari dan Mantan Suami Tampil Bersama
20 Resep Kue Simpel untuk Berbagai Acara, Cubit hingga Lumpur
Bayi Sering Kaget & Kejang saat Tidur, Tanda Bahayakah? Ketahui Penyebab & Cara Mengatasinya
REKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Susu UHT untuk Anak & Panduan Memilih yang Terbaik
KinanREKOMENDASI PRODUK
Review Professional Air Fryer Oxone vs Glasstop Smart Fryer, Mana Pilihan Bunda?
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lipstik Glossy Tahan Lama, Cocok Dipakai Seharian
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
5 Artis Resmi Cerai di 2025, Terbaru Acha Septriasa
20 Resep Kue Simpel untuk Berbagai Acara, Cubit hingga Lumpur
Ungkapan Hati Aurelie Moeramans saat Hamil Pertama Kali, Merasakan Keajaiban
Bayi Sering Kaget & Kejang saat Tidur, Tanda Bahayakah? Ketahui Penyebab & Cara Mengatasinya
Indra Bekti Turun 12 Kg Usai Didiagnosis Fatty Liver, Ini 5 Potret Terbarunya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Atasi Masalah Hama Tikus, Lucky Hakim Melepas Ribuan Ular ke Sawah di Indramayu
-
Beautynesia
Sooyoung SNSD dan Kim Jae Young akan Bintangi Drakor Romantis Misteri Baru, Idol Eye
-
Female Daily
Kolaborasi BLP Beauty dan Du Anyam Hadirkan Sinergi “Be The Strength in You: Berdaya Lewat Berbagi”
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Sinopsis Line of Duty, Film Aaron Eckhart di Bioskop Trans TV Hari Ini
-
Mommies Daily
Baru di Minggu Ini: LaLaLa Festival 2025 hingga Konser Yuni Shara 3553