Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

10 Tanda Dehidrasi pada Anak, Ketahui Cara Mencegah & Mengatasinya

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 05 May 2023 16:15 WIB

Ilustrasi Anak Dehidrasi
Ilustrasi Anak Dehidrasi/Foto: iStock

Indonesia tengah dilanda musim kemarau dan udara yang panas. Hal ini bisa memicu terjadinya dehidrasi, termasuk pada anak.

Musim kemarau tahun 2023 disebut akan menjadi lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati.

Musim kemarau yang lebih kering tentunya akan berdampak pada lingkungan. Selain itu, Bunda dan Si Kecil juga harus menjaga cairan dalam tubuh sehingga tidak mengalami dehidrasi.

Menilik dari laman Kids Health, dehidrasi merupakan kondisi ketika cairan di dalam tubuh tidak mencukupi, Bunda. Ada banyak hal yang menyebabkan hal ini, mulai dari muntah, diare, anak aktif bergerak, bahkan ketiga cuaca panas.

Tanda-tanda anak dehidrasi

Mengutip dari WebMD dan Kids Health, ada beberapa tanda anak mengalami dehidrasi. Berikut ini deretannya:

  1. Haus
  2. Kelelahan
  3. Lebih cepat marah
  4. Mulut kering
  5. Kepanasan
  6. Pada bayi titik lunak (fontanelle) di atas kepala terlihat cekung
  7. Buang air kecil atau popok basah lebih sedikit dari biasanya
  8. Mengantuk
  9. Pusing
  10. Warna urine lebih gelap

Cara mencegah dehidrasi pada anak

Anak-anak harus sering minum saat cuaca panas. Bagi anak yang berolahraga atau sangat aktif harus minum cairan ekstra sebelumnya, dan kemudian istirahat minum secara teratur (kira-kira setiap 20 menit) selama beraktivitas.

Hindarkan jus buah manis atau soda yang mengandung lebih dari 8 persen karbohidrat, karena tidak bisa diserap dengan cepat oleh tubuh. Selain itu, jangan pakaikan pakaian berlapis dan sebagai gantinya bisa meletakkan kain dingin dan basah pada kulit.

Tak hanya itu, jika anak dalam keadaan sakit, berikan cairan ekstra atau larutan rehidrasi oral. Berikan dalam jumlah kecil sering, terutama jika anak muntah.

Lantas, bagaimana mengatasi dehidrasi pada anak? Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

[Gambas:Video Haibunda]




BERIKAN ANAK MINUM SESERING MUNGKIN

Ilustrasi Anak Dehidrasi

Ilustrasi Anak Dehidrasi/Foto: iStock

Cara mengatasi dehidrasi pada anak

Masih mengutip dari laman Kids Health, ada beberapa cara mengatasi dehidrasi pada anak. Pada dehidrasi ringan, Bunda bisa memberikan perawatan sendiri di rumah dengan beberapa cara berikut:

1. Beri anak minum sesering mungkin

Hal pertama yang bisa Bunda lakukan adalah memberikan anak minum sesering mungkin. Bunda bisa berikan sekitar 1 atau 2 sendok air setiap beberapa menit.

2. Bayi dapat terus menyusui atau minum susu

Pada bayi, Bunda bisa biarkan mereka menyusu atau memberikan susu. Namun, pastikan bayi tidak tidak muntah berulang kali.

Banner Kegiatan agar Anak Cerdas

3. Anak yang lebih besar dapat minum es elektrolit

Untuk anak yang berusia lebih besar, Bunda bisa berikan es elektrolit. Ini merupakan air yang lengkapi mineral seperti natrium, kalium, dan magnesium.

4. Anak-anak dapat tetap makanan makanan biasa

Anak-anak bisa makan seperti biasa kecuali ada perubahan dari dokter. Mereka mungkin awalnya menolak untuk makan. Namun, selama mereka minum, tidak apa-apa jika anak tidak banyak mengonsumsi makanan padat.

5. Jangan berikan air putih pada bayi sebagai pengganti larutan rehidrasi oral

Bayi hanya boleh diberikan ASI hingga usia 6 bulan pertama kehidupannya. Bayi yang masih berusia di bawah 6 bulan, jangan diberikan air putih sebagai larutan rehidrasi oral. Cairan ini tidak memiliki nutrisi yang tepat untuk bayi yang mengalami dehidrasi.

Nah, Bunda sudah mengetahui cara mencegah dan mengatasi dehidrasi pada anak? Semoga informasinya bermanfaat, ya.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda