Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Gula di Susu UHT dan Susu Formula Mana yang Lebih Tinggi?

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 09 May 2023 22:30 WIB

Susu formula untuk kecerdasan anak
Ilustrasi Kandungan Gula dalam Sufor dan UHT/Foto: iStock

Susu formula dan Ultra High Temperatur (UHT) merupakan alternatif yang bisa diberikan pada anak untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. Namun, mana yang kandungan gulanya lebih tinggi?

Susu formula merupakan susu yang biasanya diberikan untuk anak usia 1 sampai 3 tahun, Bunda. Susu formula umumnya sudah difortifikasi sehingga kecukupan vitamin dan mineralnya sesuai dengan yang dibutuhkan anak.

Berbeda dengan susu formula, susu UHT adalah susu sapi yang diproses namun tidak melewati proses fortifikasi.

Kandungan gula dalam sufor dan UHT

Dokter spesialis anak, dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A, menjelaskan bahwa susu formula dan susu UHT memiliki kandungan gula yang berbeda-beda, tergantung jenis susu dan mereknya.

Umumnya, susu formula mengandung gula dalam bentuk laktosa atau gula alami yang terdapat dalam susu. Sementara itu, susu UHT biasanya tidak memiliki tambahan gula, kecuali ditambahkan dalam bentuk pemanis buatan.

"Susu formula biasanya mengandung gula dalam bentuk laktosa, yang merupakan gula alami yang terdapat dalam susu. Namun, beberapa merek susu formula dapat menambahkan gula tambahan dalam bentuk sirup jagung atau gula pasir. Kandungan gula tambahan ini biasanya tergantung pada merek dan jenis susu formula yang digunakan," katanya pada HaiBunda beberapa waktu lalu.

"Sementara itu, susu UHT biasanya tidak memiliki tambahan gula, kecuali jika ditambahkan dalam bentuk flavoring atau pemanis buatan. Namun, beberapa merek susu UHT dapat menambahkan gula tambahan dalam jumlah kecil sebagai bagian dari proses pengolahan," sambung dr. Dian.

Jumlah gula yang dibutuhkan anak

Dokter Dian mengatakan, tren mengonsumsi gula oleh anak-anak membuat American Heart Association merekomendasikan jumlah gula yang dibutuhkan oleh anak. Berikut ulasannya:

  • Anak-anak di atas usia 2 tahun sebaiknya mengonsumsi tidak lebih dari 6 sendok teh (25 gram) gula tambahan setiap harinya.
  • Anak-anak tidak boleh minum lebih dari satu minuman manis berukuran 240 ml (8 oz) per minggu.
  • Anak-anak di bawah 2 tahun harus menghindari konsumsi gula tambahan, karena mereka membutuhkan makanan kaya nutrisi dan sedang mengembangkan preferensi rasa.

Lantas apa saja tanda anak kelebihan gula? Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Lihat lagi video dampak memberikan susu formula pada anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



BERAT BADAN ANAK NAIK

Ilustrasi Susu Formula

Ilustrasi Kandungan Gula dalam Sufor dan UHT/Foto: iStock/Foto: Getty Images/iStockphoto/dragana991

Tanda anak kelebihan gula

Dokter Dian menjelaskan ada beberapa tanda jika anak mengalami kelebihan gula. Berikut ini Bubun bantu bagikan deretannya:

1. Berat badan naik

Mengonsumsi gula yang berlebihan bisa menyebabkan anak mengalami kenaikan berat badan yang berlebihan, Bunda. Tak hanya itu, anak juga akan berpotensi mengalami obesitas.

2. Karies gigi

Karies gigi merupakan penyakit yang umum terjadi pada anak-anak. Hal ini terjadi karena kandungan gula dalam makanan dan minuman menyebabkan tumbuhnya bakteri pada gigi.

"Gula yang terkandung dalam makanan dan minuman dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri pada gigi dan menyebabkan karies gigi," kata Dian.

Banner Keistimewaan Ibu Hamil dalam Islam

3. Gangguan tidur

Anak yang mengalami kelebihan gula kerap mengalami gangguan tidur. Dengan begitu, anak memiliki kualitas tidur yang buruk.

4. Mudah lelah

Mengonsumsi gula berlebihan bisa menyebabkan anak cepat lelah, Bunda. Selain itu, Dian juga mengatakan anak terlihat kurang berenergi.

5. Masalah perilaku

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi gula yang tinggi bisa menyebabkan anak menjadi hiperaktif. Anak juga terlihat sulit berkonsentrasi.

6. Masalah kesehatan jangka panjang

Selain orang dewasa, anak-anak yang mengonsumsi gula berlebih juga meningkatkan risiko penyakit jangka panjang. Misalnya saja diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

"Konsumsi gula yang tinggi pada anak dapat meningkatkan risiko terkena beberapa masalah kesehatan jangka panjang, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung," ungkap Dian.


(mua/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda