Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kisah Mona Ratuliu Menyapih Numa di Usia 3 Th, Penuh Drama & Bikin Patah Hati

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Senin, 05 Jun 2023 19:45 WIB

mona ratuliu
Kisah Mona Ratuliu Menyapih Numa di Usia 3 Th, Penuh Drama & Bikin Patah Hati/Foto: Instagram @monaratuliu

Mona Ratuliu dikenal sebagai salah satu selebriti yang memiliki banyak anak. Belum lama ini, istri Indra Brasco tersebut membagikan kisah menyapih anak bungsunya, Numa.

Kisah tersebut ia bagikan dalam unggahan di Instagram. Dalam posting-an tersebut, bunda empat orang anak ini menceritakan bahwa proses menyapih yang ia lalui bersama Numa penuh dengan drama.

Di malam pertama, Mona berusaha amat keras menanggapi Numa yang terbangun karena ingin menyusu. Untuk mengatasi perasaan tak nyatam Numa, Mona pada akhirnya menawarkan pelukan atau nyanyian agar ia kembali bisa tidur.

"Malam pertama kebangun tengah malam waktu di sapih adalah yg terberat," ungkapnya, dikutip dari akun @monaratuliu.

"Numa minta nenen, bunda kasih beberapa pilihan yg bikin numa nyaman walau nggak nenen. Mau dipeluk, kepok2, dinyanyiin? Numapun pilih dipeluk sambil selimutan."

Momen menyapih juga membuat Mona Ratuliu patah hati, Bunda. Ia berharap, fase yang ia lewati bersama Numa ini bisa menambah bonding yang kuat di antara keduanya.

"Sesungguhnya nak, bukan cuma Numa yang patah hati, tapi bunda juga... Semoga proses ini menambah bonding kita ya, bukan justru memisahkan. Bunda janji nggak akan kemana-mana. Love you Numaku."

Kemudian di posting-an lainnya, Mona juga membagikan cerita melewati malam kedua dan ketiga menyapih sang putri. Di malam tersebut, ternyata Numa tak serewel sebelumnya.

Akan tetapi, kerewelan Numa justru muncul saat siang. Karena kebiasaan sebelumnya, ia minta menyusu setiap jam-jam tertentu.

"Rewel di malam hari cuma semalam aja ternyata. Malam ke 2 dan ke 3 numa hanya bangun beberapa kali dan resah2 aja tanpa minta nenen."

"Tapi siangnya malah rewel minta nen tiap jam 10 pagi dan 3 sore. Jam2 kebiasaan dia nenen," terangnya.

Walau begitu, Mona mengaku lebih mudah menenangkan Numa di siang hari. Saat mulai rewel, Mona dan suami bisa mengalihkannya dengan mainan baru.

"Tapi lebih mudah sih untuk bikin dia tenang. Bunda atau yanda tinggal ajak dia main dengan mainan kesukaan. Kebantu lagi krn banyak mainan baru hasil kado dari teman-teman #ceritanuma #numadisapih," ujarnya.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga 5 tips sukses menyapih anak anti drama dalam video berikut

[Gambas:Video Haibunda]

MONA RATULIU TANDEM MENYUSUI NUMA DAN BALINT

mona ratuliu

Kisah Mona Ratuliu Menyapih Numa di Usia 3 Th, Penuh Drama & Bikin Patah Hati/Foto: Instagram@monaratuliu

Sebelumnya, Mona Ratuliu tak hanya menyusui putri bungsunya, Bunda. Di saat yang bersamaan, ia juga menyusui sang keponakan, Baby Balint.

Baby Balint diberi ASI Mona Ratuliu setelah ibu kandungnya meninggal dunia karena Covid-19 beberapa waktu lalu. Sejak saat itu juga, Balint tinggal bersama keluarga Mona dan Indra.

Awalnya, setelah lahir, Balint harus mengonsumsi susu formula, Bunda. Balint tidak bisa menerima susu dari pendonor ASI karena kala itu kasus COVID-19 varian Delta sedang sangat meningkat sehingga akan lebih aman bagi Balint untuk mengonsumsi susu sufor dibandingkan ASI dari pendonor.

Banner PPDB 2023Banner PPDB 2023/ Foto: HaiBunda/Dwi Rachmi

Izin kepada suami Indra Brasco

Merasakan galau dan resah, insting sebagai seorang ibu akhirnya Mona memberanikan diri untuk bertanya pada sang suami, Indra Brasco, untuk menyusui Balint. Ternyata, Indra juga memiliki kegelisahan yang sama.

"Waktu itu aku galau berhari-hari karena aku biasa menyusui anak aku ya, jadi aku galau nih. Nih anak, masa nggak ada yang meluk terus susuin, gimana yah? Nah, aku galau berhari-hari terus memberanikan diri untuk izin ke suamiku, ke Indra, 'Boleh ga sih kalau aku susuin Balint dulu?' gitu. Terus, Indra ternyata punya kegalauan yang sama, akhirnya berdua memberanikan diri menyampaikan ke papanya Balint gitu," terang Mona.

Reaksi Numa saat Mona menyusui Balint

Dalam sesi ini, Mona juga menceritakan bagaimana kondisi Numa yang saat itu berusia satu tahun terhadap kehadiran Balint untuk berbagi ASI. Mona sendiri mengakui merasa cemas apakah Numa akan cemburu ketika mulai menyusui Balint, nih Bunda. Akhirnya, Mona harus bersembunyi terlebih dulu.

"Waktu itu kan Numa sudah satu tahun ya, waktu Balint ke rumah. Sebenernya, lebih ke aku yang parno. Numa cemburu enggak ya kalau aku nyusuin Balint. Jadi awalnya, karena akunya yang belum siap jadi aku ngumpet-ngumpet nyusuinnya. Nyusuin (Balint) di kamar, terus Numa diajakin main di luar, gitu ya," ungkap Mona.

"Terus lama-lama kan enggak bisa gitu juga ya, akhirnya ya karena kita tinggal di apartemen, ya enggak bisa kabur ke mana-mana. Akhirnya ketemu juga. Akhirnya ketauan juga kok kalau Balint aku susuin, dan Numa nggak apa-apa ternyata. Ok-ok aja nyusu berdua, mungkin satu kiri - satu kanan, kalau misalnya Balint lagi nyusuin, Numa pengen," tambahnya.

Mona mengakui ternyata putri bungsunya tidak cemburu dan hanya ketakutan Mona saja. Ia pun sangat bersyukur sang suami dan anaknya yang lain sangat mendukung dan membantunya dalam mengasuh Balint.

Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

CARA MENGHADAPI ANAK SUSAH DISAPIH

Ilustrasi menyapih anak

Tips Menyapih Tanda Drama/Foto: iStockphoto

Melihat perjuangan yang dilalui Mona Ratuliu dan Numa dalam proses menyapih, dapat disimpulkan bahwa ia memang bukan hal yang ringan ya, Bunda?

Kerewelan Numa menjadi hal ini wajar saja terjadi saat proses penyapihan. Kondisi anak susah disapih biasanya muncul di awal-awal dan tak jarang Bunda menjadi ragu untuk maju terus menyelesaikan proses menyapih atau tidak.

Menghadapi hal ini jangan langsung putus asa ya, Bunda. Karena proses menyapih anak memang tidak semuanya langsung sukses. Butuh proses perlahan yang akhirnya membuat anak mereda dan mau disapih.

1. Komunikasikan dengan anak

Menunggu sampai anak lebih besar sebenarnya dapat membuat penyapihan lebih mudah, berkat kemampuan untuk berkomunikasi dengan mereka, menetapkan aturan, dan membuatnya lebih seperti pertukaran timbal balik, kata konsultan laktasi Calgary Natalie Borden, yang juga merupakan doula kelahiran dan pasca persalinan bersertifikat.

Komunikasi adalah kuncinya, apakah Bunda memiliki waktu untuk menyapih secara bertahap atau perlu melakukan perubahan yang lebih mendadak, seperti dikutip dari laman Todaysparent.

2. Lakukan secara bertahap

La Leche League International merekomendasikan pendekatan bertahap, untuk transisi yang lebih mulus bagi anak dan orang tua. Bunda bisa mulai dengan batasan, seperti hanya memberi makan di lokasi tertentu atau pada waktu tertentu dalam sehari.

Bunda juga dapat mengalihkan perhatian balita dengan berjalan-jalan atau waktu bermain pada saat mereka biasa menyusu, tambahnya. Mulailah dengan mencoba menghentikan makanan yang paling tidak mereka minati. Biasanya, ini adalah makanan siang hari (bukan sebelum tidur).

3. Jangan menawarkan, tapi jangan menolak

Sering kali, pendekatan yang paling mudah dan lembut untuk menyapih adalah "Jangan menawarkan, tapi jangan menolak," kata Borden. Misalnya, jika Bunda biasanya memberi makan balita di kursi goyang, Bunda dapat menghindari bagian rumah itu agar anak tidak tergoda, atau meminta pasangan atau pengasuh yang tidak mengasuh untuk menidurkan atau menidurkannya.

4. Gunakan baju tertutup

Beberapa ahli menyarankan orang tua menyusui untuk berhenti memakai bra menyusui dan atasan dengan akses mudah dibuka, ini adalah pendekatan bertahap yang bekerja dengan baik jika dikombinasikan dengan yang lain. Bunda bisa memakai turtleneck atau lapisan saat menyapih anak-anaknya. Jika mereka bisa melihat leher atau dada itu seperti undangan terbuka bagi mereka untuk meminta menyusu kembali.

5. Persingkat durasi menyusui secara perlahan

Pilihan lainnya adalah mempersingkat durasi menyusui dan menghentikan anak menyusu setelah satu atau dua menit. Ini juga akan menurunkan produksi ASI orangtua, dan pada akhirnya membuat menyusui menjadi kurang menarik bagi balita.

6. Katakan tidak saat anak meminta kembali menyusu

Jika menyusui menjadi pengalaman negatif bagi Bunda, ingatlah bahwa Bunda dapat mengatakan, "Tidak," saat anak Bunda menunjukkan keinginan untuk menyusu. Faktanya, beberapa orangtua menemukan bahwa memberi batasan dan batasan pada hubungan makan meningkatkan optimisme mereka terhadapnya. Saat mereka berusia 18 bulan, Bunda tidak harus menerimanya setiap kali bayi ingin menyusu.

7. Tetap tenang

Bayi Anda memandang Anda untuk melihat bagaimana mereka seharusnya bersikap. Jika Anda merasa khawatir tentang waktu makan, kemungkinan besar hal itu juga akan menular ke mereka. Pastikan untuk bersantai dan menikmati waktu makan malam, dan bayi Bunda juga akan menyukainya.

Kemudian, sebaiknya Bunda juga tidak memulai menyapih anak saat perut mereka kosong. Tentunya, semua orang akan marah ketika mereka lapar. Jadi, saat mencoba menyapihnya, mungkin lebih baik untuk melakukannya saat perutnya terisi. Cobalah memberikan mereka susu atau jam sebelum mencoba memberikannya makanan lain yang membuat mereka merasa jauh lebih bahagia, seperti dikutip dari laman Parentclub.

Ketika bayi menolak untuk makan atau minum dari makanan serta minuman yang Bunda berikan, jangan langsung panik ya, Bunda. Ini merupakan hal normal. Bayi memang tidak selalu mau makan selama beberapa minggu pertama ketika Bunda mencoba menyapihnya. Bunda dapat mencoba menawarkan susu formula atau minuman sehat lainnya untuk memberikan semua yang mereka butuhkan dan memastikan Si Kecil juga terpenuhi gizinya usai disapih.


(AFN)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda