
parenting
Dampak Kepala Anak Sering Dipukul, Benarkah Bisa Bikin Bodoh?
HaiBunda
Kamis, 20 Jul 2023 04:00 WIB

Sebisa mungkin hindari kelepasan memukul kepala anak ya, Bunda. Dampak kepala anak sering dipukul dikhawatirkan bisa mengganggu kinerja otak dan fungsi kognitifnya. Terlebih jika hal ini dilakukan terlalu sering dan keras.
Memukul anak seringkali tak terhindarkan ketika Bunda dan Ayah emosi pada anak. Kepala menjadi sasaran paling mudah untuk dipukul. Hal ini tentu tidak diperbolehkan. Muncul pertanyaan, apakah memukul kepala yang terlalu sering benarkah bisa membuat anak-anak menjadi bodoh?
Ada beberapa dampak yang dapat terjadi dan memerlukan pengobatan serius sesegera mungkin. Dikutip dari Healthy Children, misalnya seperti sakit kepala terus-menerus, pusing yang tidak kunjung sembuh, muntah, keluar darah hidung atau telinga, serta kejang.Â
Apabila kondisi ini dialami anak, maka pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter sangat diperlukan. Sebab bisa jadi dampak pukulan tersebut sudah memengaruhi sistem saraf atau bagian vital lainnya.
Terlebih jika anak sampai mengalami kehilangan kesadaran. Tes khusus seperti CT scan mungkin perlu dilakukan sesegera mungkin untuk mengetahui seberapa serius cederanya.Â
Apa saja dampak kepala anak sering dipukul?
Benturan atau trauma berat berulang pada kepala bisa menimbulkan cedera otak, mulai dari yang derajat ringan hingga berat. Salah satunya seperti risiko gegar otak.
Dikutip dari Kids Health, gegar otak adalah cedera yang memengaruhi cara kerja otak dan dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, pusing, dan kebingungan.Â
Gejala biasanya hilang dalam beberapa hari hingga satu bulan dengan istirahat dan secara bertahap kembali ke kemampuan untuk sekolah dan aktivitas rutin. Tetapi terkadang gejalanya bisa bertahan lebih lama.
Gejala gegar otak termasuk sakit kepala, tampak bingung, pusing, gangguan penglihatan, mual dan/atau muntah, kesulitan berjalan dan berbicara, serta sulit fokus.Â
Benarkah jika kepala anak sering dipukul bikin bodoh?
Dikutip dari Healthline, gegar otak terjadi ketika benturan di kepala cukup parah hingga menyebabkan cedera otak. Secara umum, hilangnya fungsi yang terkait dengan gegar otak bersifat sementara. Namun, gegar otak berulang pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan permanen.
Menurut terapis okupasi, Courtney Maher, OTR/L, kesulitan kognitif tertentu membuat beberapa anak yang mengalami cedera bagian kepala dan otak hampir tidak mungkin menyerap informasi baru.Â
Hal ini dapat menyebabkan mengalami gejala ketidakmampuan belajar, meskipun mereka tidak mengalami gangguan seperti pada pasien ADHD.
Lalu apa dampak lain yang dapat terjadi? Apa lagi kondisi yang juga bisa memicu cedera otak pada anak? Simak di halaman selanjutnya, Bunda!
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.
CEDERA KEPALA YANG BERBAHAYA PADA ANAK
Memukul kepala anak/ Foto: iStockphoto
Masalah lain yang dapat terjadi terkait dampak cedera kepala termasuk gangguan memori, sulit konsentrasi, dan sulit memproses informasi baru.
Rentang perhatian yang pendek menyebabkan anak mengalami kesulitan untuk fokus dalam waktu yang lama, dan mereka mungkin juga kesulitan memperhatikan lebih dari satu hal sekaligus.
Cedera kepala anak yang juga perlu diperhatikan: Shaken baby syndrome
Selain akibat pukulan, cedera kepala pada anak juga dapat terjadi karena guncangan atau shaken baby syndrome (SBS).
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, ini adalah bentuk kekerasan pada anak berupa guncangan yang hebat pada kepalanya. Kondisi ini rentan dialami oleh bayi berusia kurang dari 2 tahun.Â
Dampak akibat shaken baby syndrome sangat fatal, termasuk pendarahan otak, kerusakan saraf, cedera leher dan tulang belakang, cedera mata, hingga kematian.
Studi dalam Sultan Qaboos University Medical Journal menyebut bahwa sebagian besar kasus SBS yang disengaja biasanya dilakukan oleh orang tua maupun pengasuh yang mengalami stres. Baik secara sosial, biologis atau finansial, yang berdampak pada munculnya tindakan agresif.
Demikian ulasan tentang dampak kepala anak sering dipukul hingga memicu cedera otak. Berhati-hati dalam merespons perilaku anak ya, Bunda. Jangan sampai kelelahan dan berujung pada pemberian hukuman fisik yang berlebihan.Â
Simak juga cara menghadapi anak tantrum berikut ini:
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Kata Dokter soal Viral Video Tradisi Bayi "Dilempar-Lempar", Ini Bahayanya Bun

Parenting
5 Cara Menghilangkan Cegukan pada Bayi, Bunda Perlu Tahu

Parenting
9 Gejala Demam Berdarah pada Anak, Bunda Perlu Tahu

Parenting
Penyebab dan Dampak Stunting pada Anak, Bunda Perlu Tahu

Parenting
Kotoran Telinga Anak Mengeras, Bagaimana Cara Membersihkannya?


5 Foto
Parenting
Momen Sada Anak Fitri Tropica Lincah Main Ice Skating, Intip 5 Potretnya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda