Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kepala Anak Sering Terbentur Pengaruhi Kecerdasan Anak, Waspada Bisa Bikin Bodoh

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 12 Jun 2023 17:40 WIB

Kepala anak terbentur pengaruhi kecerdasannya
Kepala anak terbentur pengaruhi kecerdasannya/ Foto: Getty Images/iStockphoto/BrianAJackson

Di masa tumbuh kembangnya, otak anak berkembang dengan pesat. Sehingga, selain memberikan asupan nutrisi dan stimulasi yang baik, orang tua juga perlu menjaga kesehatan mereka. Termasuk menjaga mereka dari kecelakaan seperti kepala yang terbentur.

Meskipun membiarkan anak untuk mengeksplorasi sekitar itu baik, tapi juga jangan biarkan anak mengalami benturan berulang kali pada kepala mereka. Terlebih, jika benturan itu keras dan menyebabkan Si Kecil mengalami cedera otak yang traumatis.

Kepala yang sering terbentur, apalagi menimbulkan cedera otak yang traumatis bisa memengaruhi kecerdasannya. Lantas, bagaimana itu bisa memengaruhinya?

Bagaimana Cedera Otak Mempengaruhi Pembelajaran

Menurut terapis okupasi di Flint Rehab, Courtney Maher, OTR/L, kesulitan kognitif tertentu membuat beberapa anak yang mengalami cedera bagian kepala dan otak hampir tidak mungkin menyerap informasi baru. Hal ini dapat menyebabkan mengalami gejala ketidakmampuan belajar, meskipun mereka tidak mengalami gangguan seperti pada pasien ADHD.

Berikut ini adalah efek kognitif utama dari cedera otak akibat kepala terbentur yang berdampak pada kemampuan seseorang untuk belajar.

1. Masalah memori

Masalah memori adalah gangguan kognitif yang paling umum setelah cedera otak. Masalah ingatan ini cenderung tidak memengaruhi ingatan jangka panjang seseorang. Sebaliknya, mereka biasanya merusak memori jangka pendek dan kerja.

Dikutip dari laman Medline, memori kerja adalah apa yang digunakan otak untuk menyimpan informasi yang baru saja diterimanya. Begitulah cara anak mengenali apa yang baru saja dikatakan orang yang berbicara dengannya, misalnya seperti itu.

Ketika memori kerja terganggu, hampir tidak mungkin untuk menyerap apa yang ia dengar atau baca pertama kali. Anak mungkin perlu membaca sebuah paragraf beberapa kali sebelum ia memahaminya. Hal ini dapat membuat belajar mata pelajaran baru sangat sulit.

2. Kesulitan Perhatian dan Konsentrasi

Masalah kognitif umum lainnya yang dapat mengganggu pembelajaran adalah kesulitan perhatian dan konsentrasi. Rentang perhatian yang pendek menyebabkan anak mengalami kesulitan untuk fokus dalam waktu yang lama, dan mereka mungkin juga kesulitan memperhatikan lebih dari satu hal sekaligus.

Ini dapat menyebabkan masalah seperti:

  • Kesulitan menyelesaikan tugas atau proyek
  • Kegelisahan
  • Masalah dengan mengadakan percakapan
  • Itu juga dapat mempersulit untuk tetap fokus dan menyimpan informasi baru.

3. Masalah Organisasi

Setelah mengalami cedera, otak dapat mengalami kesulitan mengatur informasi baru, yang akan membuat banyak hal lebih sulit untuk diproses. Ini dapat memiliki dampak besar pada pembelajaran. Bahkan jika anak tersebut dapat memperhatikan dan mengingat apa yang dikatakan, mereka tetap tidak akan memahaminya kecuali otak mereka dapat mengaturnya secara logis.

Pemikiran yang tidak teratur dapat memiliki efek negatif lainnya juga. Misalnya, hal itu dapat menyebabkan anak tersebut membuat keputusan yang terburu-buru karena tidak dapat menganalisis situasi dan memilih opsi terbaik.

Mencegah Kepala Anak Sering Terbentur

Orang tua dapat mengambil langkah sederhana untuk menjaga agar anak tidak mengalami kepala yang terbentur hingga mengakibatkan cedera otak:

1. Keamanan berkendara. Anak harus mengenakan sabuk pengaman setiap saat saat berada di dalam mobil atau kendaraan bermotor lainnya. Gunakan kursi pengaman anak atau kursi booster yang paling sesuai dengan usia, berat, dan tinggi badan mereka. Kursi yang tidak pas bisa berbahaya.

2. Memakai helm. Helm membantu mencegah kepala terbentur. Anak harus mengenakan helm yang pas untuk olahraga atau aktivitas berikut:

  • Bermain olahraga kontak, seperti hoki, sepakbola (jika diperlukan)
  • Mengendarai skateboard, skuter, atau inline skate
  • Memukul atau berlari selama pertandingan baseball atau softball
  • Menunggangi kuda
  • Naik sepeda

3. Menjaga anak aman di rumah. Gunakan pagar pengaman di bagian atas dan bawah tangga sampai anak dapat naik dan turun dengan aman. Jangan biarkan anak bermain di tangga atau melompat di atas atau dari furnitur.

Jangan tinggalkan bayi kecil sendirian di tempat yang tinggi seperti tempat tidur atau sofa. Saat menggunakan kursi tinggi, pastikan anak diikat dengan tali pengaman.

4. Keamanan di tempat tidur. Beberapa langkah sederhana dapat menjaga anak tetap aman di tempat tidur:

  • Dirikan pagar samping ranjang
  • Jangan biarkan anak melompat di tempat tidur.
  • Jika memungkinkan, jangan membeli ranjang susun. Jika memang ingin memiliki tempat tidur susun, periksa ulasan online sebelum membeli. Pastikan rangkanya kuat.
  • Pastikan juga ada rel samping di ranjang atas. Tangga harus kuat dan menempel kuat pada rangka.

Nah, Bunda, setelah mengetahui efek samping kepala sering terbentur pada kecerdasan anak, sebaiknya lebih hati-hati saat menjaga Si Kecil ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak video tentang anak cerdas dalam video Juara Cilik berikut:

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda