
parenting
5 Tanda Bayi Siap Digendong Menghadap Depan, Ketahui Usia Ideal & Risiko Bahayanya
HaiBunda
Jumat, 04 Aug 2023 18:49 WIB

Menggendong Si Kecil memang menjadi aktivitas yang menyenangkan ya, Bunda? Apalagi jika dilakukan sambil jalan-jalan menikmati pemandangan. Nah, seperti apa saja sebenarnya tanda bayi siap digendong menghadap depan?
Dikutip dari Baby Center, usia menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan orang tua saat menggendong terutama dengan menggunakan baby carrier. Hindari memaksakan anak digendong menghadap depan jika usianya belum mencukupi.
Umumnya, usia ideal bayi digendong menghadap depan yakni rentang antara 4 hingga 6 bulan. Namun, sebaiknya lakukan di usia 6 bulan saja jika bayi tampaknya belum siap di usia sebelum itu ya, Bunda.
Di usia tersebut, bayi sudah mulai dapat mengangkat kepala dan senang mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Si Kecil senang melihat-lihat suasana baru sambil menghirup udara segar.
Namun, sebagian lainnya mungkin lebih suka posisi meringkuk yang lebih nyaman, yakni dalam posisi menghadap ke dalam, untuk beberapa saat lebih lama. Jika Si Kecil juga demikian, jangan terlalu dipaksakan untuk menghadap depan karena mungkin ia belum siap.
"Jika perlu lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendiskusikan pemilihan gendongan," ujar dokter anak American Academy of Family Physicians, Robert Raspa, dikutip dari Fatherly.
Tanda bayi siap digendong menghadap depan
Lantas apa saja tanda bayi siap digendong menghadap depan yang perlu diketahui orang tua? Berikut ulasannya seperti dilansir berbagai sumber:
1. Sudah mampu mengangkat lehernya sendiri
Salah satu kunci utama tanda bayi siap digendong menghadap depan adalah sudah mampu mengangkat lehernya sendiri dengan tepat. Sebab ini berarti bayi sudah punya kontrol leher yang lebih baik.
Saat digendong menghadap depan, pergerakan jalan Bunda biasanya akan sangat memengaruhi posisi tubuh bayi jika ia belum mampu menahan lehernya.
2. Tinggi badan sudah mencukupi
Perhatikan juga apakah tinggi badan bayi sudah mencukupi untuk digendong menghadap depan dengan menggunakan carrier. Penting memastikan posisi dagu bayi ada di atas gendongan agar tidak menghambat pernapasannya.
3. Duduk tanpa bantuan
Akan lebih baik juga jika bayi sudah dapat duduk tanpa bantuan sebelum digendong menghadap depan. Saat melakukan ini, tetap topang bagian bokong bayi dengan tangan Bunda. Gunakan juga tangan lainnya untuk menopang bagian dada bayi agar posisi tubuhnya lebih terjaga.
4. Terlihat nyaman
Seperti disebutkan sebelumnya, kenyamanan menjadi faktor penting saat hendak menggendong bayi menghadap depan. Jika saat diubah ke posisi hadap depan kemudian ia tampak nyaman, ini tandanya bayi juga sudah siap digendong demikian di kesempatan berikutnya.Â
5. Senang melihat suasana sekitar
Saat bayi sudah senang mengeksplorasi lingkungan sekitarnya, ia mungkin menunjukkan tanda siap untuk digendong menghadap depan. Terutama misalnya saat digendong menghadap belakang atau tubuh Bunda, ia terlihat membalikkan badannya atau menengok ke depan.
Bayi mungkin sudah mulai penasaran ingin melihat lebih banyak suasana sekitar, salah satunya dengan cara digendong menghadap depan.
Risiko bahaya bayi digendong menghadap depan
![]() |
Akibat penggunaan yang kurang tepat dan usia yang belum memadai, posisi bayi digendong menghadap depan memiliki beberapa risiko, di antaranya seperti:
1. Hip dysplasia
Dikutip dari International Hip Dysplasia Institute, beberapa jenis gendongan bayi dan perlengkapan lainnya secara tidak sengaja dapat menempatkan pinggul pada posisi yang tidak sehat, terutama bila digunakan untuk waktu yang lama. Risikonya memicu hip dysplasia atau gangguan perkembangan persendian pangkal paha dan tulang panggul.Â
Perangkat apa pun yang menahan kaki bayi dalam posisi yang tidak tepat harus dianggap sebagai risiko potensial untuk perkembangan pinggul yang tidak normal. Jadi saat digendong, pastikan posisi kaki berada dalam posisi M-shape.
2. Stimulasi berlebihan
Bayi memang senang melihat pemandangan sekitar dengan digendong menghadap depan, tetapi jika ini terjadi terlalu lama atau suasana saat itu sedang ramai dan bising, ini bisa memicu overstimulation atau stimulasi berlebihan.
Bayi mungkin akan menunjukkan rasa tidak nyaman dengan menangis dan rewel ya, Bunda.Â
3. Ketidaknyamanan di punggung
Beberapa jenis gendongan juga 'menarik' tubuh bayi untuk menahan agar tidak jatuh saat berada dalam posisi digendong menghadap depan. Jika dilakukan terlalu lama, hal ini dikhawatirkan bisa membuat punggungnya menjadi tidak nyaman.Â
4. Kurang menopang tulang leher
Ketika bayi sudah dapat menopang tulang lehernya sendiri, tetapi saat ia dalam kondisi tertidur digendong menghadap depan tetap perlu diwaspadai. Sebab ketika menghadap belakang, bayi dapat dengan mudah bersandar ke tubuh Bunda saat tertidur. Namun, saat menghadap depan, posisi kepalanya dapat 'jatuh' ke depan dan menghambat pernapasannya.
Tips aman menggunakan gendongan hadap depan
![]() |
Ingat, keamanan dan kenyamanan menjadi faktor penting yang perlu diutamakan saat hendak menggendong bayi menghadap depan. Berikut hal-hal yang perlu Bunda ketahui:
1. Pastikan untuk menopang kepala dan leher
Bayi tidak boleh digendong menghadap depan jika postur tubuh dan kontrol lehernya belum baik. Meskipun sudah, Bunda tetap perlu membantu menopang lehernya agar tetap nyaman. Saat memilih gendongan, perhatikan juga jenis topangan yang diberikan pada bagian punggung dan leher bayi, ya.
2. Pastikan tidak ada penghalang di wajah bayi
Pastikan wajah bayi sepenuhnya tidak ada penghalang, agar ia tetap dapat leluasa bernapas dengan baik. Posisi digendong menghadap depan sering kali membuat Bunda sulit melihat kondisi bayi, jadi jangan lupa rutin mengecek atau minta bantuan Ayah untuk bantu melihat kondisi Si Kecil.
3. Lindungi posisi pinggul bayi
Jika bayi tidak diposisikan dengan tepat di gendongannya, ada risiko hip dysplasia atau displasia pinggul, bisa juga ada risiko dislokasi. Gendongan harus menopang paha bayi agar kakinya melebar secara alami ke samping dan bukan menjuntai lurus ke bawah.
4. Periksa kondisi gendonganÂ
Selalu periksa ulang semua gesper dan tali kekang gendongan. Pastikan tidak ada jahitan yang longgar, sebelum setiap kali akan digunakan. Meski sederhana, langkah ini penting untuk memastikan kondisi gendongan tidak ada yang rusak dan mencegah terlepas saat sedang menggendong bayi.
Demikian ulasan tentang serba-serbi bayi digendong menghadap depan. Pastikan Bunda memilih jenis gendongan yang berkualitas, jika perlu coba dipakaikan terlebih dahulu sebelum dibeli, ya. Jika ragu, konsultasi dengan ahlinya supaya lebih tepat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Berapa Usia Ideal Bayi Bisa Digendong Pakai Hipseat? Simak Rekomendasinya Bun

Parenting
Urutan Pertumbuhan Gigi Bayi Normal Sesuai Usia & Tips Merangsang agar Cepat Tumbuh

Parenting
Keseringan Digendong Bisa Bikin Bayi Jadi 'Bau Tangan', Mitos atau Fakta Bun?

Parenting
Bolehkah Bayi 3 Bulan Minum Air Putih?

Parenting
6 Cara Merawat Gigi Bayi 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu


7 Foto
Parenting
7 Potret Unik Photoshoot Newborn Bayi Artis, Pangeran Arab hingga Gadis Salon
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda