Cerita Bunda Ajukan Menu Halal untuk Anak di Sekolah, Diminta Ikut Rapat dengan Ahli Gizi

Ilustrasi Makan Siang Anak yang Halal/Foto: iStock

Di mana pun anak berada, Bunda tentu perlu memastikan mereka mendapatkan asupan dan nutrisi yang sesuai untuk tumbuh kembangnya. Hal ini juga dirasakan oleh seorang Bunda yang tinggal di Jepang, Amelia Muriza.

Bunda Amelia adalah seorang Muslim yang tinggal di Jepang bersama keluarga termasuk keempat anaknya. Amelia pun tetap ingin agar anak-anaknya yang sudah bersekolah mendapat makan siang yang halal.

Ketika mendaftarkan sang anak, Amelia mengajukan makan siang dengan bahan yang halal untuk makan siang di sekolah. Lantas, bagaimana respon guru dan pihak sekolah di Jepang, ya?

Respon sekolah Jepang saat diajukan makanan halal

Bunda Amelia membagikan kisahnya pada laman Instagram ketika ia mengajukan menu makan siang yang halal untuk anak-anaknya. Tanpa diduga, pihak sekolah justru membalas Amelia dengan undangan rapat bersama kepala sekolah, staff dapur, serta ahli gizi.

"Saat pendaftaran, kita diminta untuk mengisi form jika ada hal khusus yang harus diperhatikan. Lalu form itu kami isi terkait makanan yang tidak bisa kami konsumsi jika harus makan siang di sekolah," katanya dikutip akun @ameliamuriza_, Senin (7/8/2023).

"Sekolah Jepang memiliki dapur dan menyediakan makan siang setiap hari. Namun, kami perlu tahu apa makanan yang 'aman' untuk kami (Muslim) konsumsi. Guru Jepang merespon hal itu dengan memberikan surat undangan kepada kami untuk rapat dengan kepala sekolah, guru kelas, staff dapur, dan ahli gizi yang terlibat dalam penyediaan makanan," sambungnya.

Saat rapat berlangsung, Amelia pun ditanyai beberapa hal seputar bahan makanan yang bisa dan tidak bisa dimakan. Informasi ini kemudian dijadikan acuan bagi sekolah untuk membuat menu makanan.

"Dalam rapat tersebut kami ditanyakan tentang bahan makanan apa saja yang bisa dan tidak bisa kami makan," tuturnya.

"Informasi yang kami sampaikan mereka gunakan sebagai acuan untuk menetapkan makanan apa yang bisa mereka sediakan karena setiap bulannya sudah ada rencana menu yang mereka buat lengkap dengan keterangan kandungan dan nilai gizinya," tambah Amelia.

Lantas, bagaimana cara sekolah di Jepang memutuskan menu makanan apa saja yang akan dibuat selama sebulan ke depan? Simak penjelasannya di laman berikutnya, yuk!

Pilihan Redaksi

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

SEKOLAH JEPANG MEMBERIKAN LIST MENU MAKAN SIANG

Ilustrasi Makan Siang Anak yang Halal/Foto: iStock

Sistem pemilihan menu makan siang di sekolah Jepang

Dalam unggahan yang sama, Amelia bercerita bahwa setiap akhir bulan pihak sekolah akan memberikan list menu makan siang. Dari list ini, orang tua harus memberikan review agar tidak ada kesalahan.

Setelahnya, Amelia dan orang tua murid lainnya akan menandatangani review dan mengembalikannya ke sekolah.

"Setiap akhir bulan pihak sekolah memberikan list menu makan siang yang harus kami 'review' agar tidak ada kesalahan. Lalu kami tanda tangani dan dikembalikan ke sekolah sebagai catatan mereka," kata Amelia.

Usai mendapatkan review, pihak sekolah akan menandai list menu makan siang dengan stabilo sebagai tanda mereka dapat menyediakan menu tersebut. Sementara itu, daftar yang tidak distabilo harus dibawa sendiri dari rumah.

"Makanan yang bisa mereka sediakan ditandai dengan stabilo. Sedangkan yang tidak ditandai artinya harus kami bawa sendiri dari rumah karena mengandung bahan yang tidak bisa anak kami konsumsi," ungkap Amelia.

Amelia sangat bersyukur karena mendapatkan respon yang baik dari sekolah anak-anaknya, Bunda. Dengan begitu, anak-anak Amelia tetap bisa mendapatkan makanan yang halal.

"Alhamdulillah kami tetap bisa mengupayakan bento halal dan dibawa setiap hari ke sekolah oleh anak-anak," jelasnya.

Bunda, simak lagi video makanan terbaik untuk membantu perkembangan otak anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]