HaiBunda

PARENTING

Vaksin MMR: Manfaat, Jadwal, Efek Samping, dan Bedanya dengan MR

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 04 Sep 2023 15:40 WIB
Ilustrasi Vaksin MMR pada Anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/comzeal
Jakarta -

Campak, rubella, dan gondongan merupakan penyakit yang kerap menyerang anak-anak. Meski begitu, kondisi ini dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi MMR (measles, mumps, dan rubella).

Karena memiliki sistem imunitas yang rendah, anak-anak rentan terkena berbagai macam penyakit, Bunda. Misalnya saja penyakit campak, rubella, dan gondongan.

Virus campak dapat menyebabkan infeksi pada telinga, diare, dan infeksi paru. Tak jarang virus campak menyebabkan kerusakan otak hingga kematian bagi penderitanya.


Sama seperti campak, gondongan juga dapat berakibat fatal bagi mereka yang terserang. Beberapa kasus gondongan bahkan menyebabkan ketulian, pembengkakan selaput otak, hingga pembengkakan pada testis atau ovarium. Sementara itu, rubella dapat menyebabkan seseorang mengalami keguguran pada ibu hamil dan bayi akan mengalami cacat saat lahir.

Pencegahan ketiga virus ini dapat dilakukan dengan pemberian vaksin MMR, Bunda. Seperti apa penjelasan vaksin MMR selengkapnya? Berikut ini ulasannya.

Apa itu vaksin MMR?

MMR adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan memiliki dampak berbahaya. Menilik dari situs immunize.org, sebelum adanya vaksin, penyakit ini termasuk penyakit yang umum terjadi di Amerika Serikat, khususnya anak-anak.

Untuk mencegah MMR, Si Kecil wajib mendapatkan vaksinasi MMR. Vaksin MMR diberikan karena terbukti ampuh meredam kemunculan penyakit campak, gondongan, dan rubella.

Vaksin ini dapat diberikan pada anak yang berusia di atas 12 bulan atau orang dewasa yang belum menerima vaksinasi dan tidak sedang hamil.

Melansir dari laman Cleverland Clinic, vaksin MMR diberikan dengan cara disuntikkan di bawah kulit oleh tenaga kesehatan dan perawat profesional di bidangnya. Sebelum Si Kecil mendapatkan vaksin ini, Bunda bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui kondisi tertentu anak, ya.

Manfaat vaksin MMR

Vaksin MMR dinilai sangat efektif menekan angka penyakit campak, rubella dan gondongan. Menilik dari laman CDC, setelah mendapatkan dosis, efektivitas yang akan didapat adalah sebagai berikut:

  • Sekitar 99 persen orang akan terlindungi dari campak dan rubella.
  • Sekitar 88 persen orang akan terlindungi dari penyakit gondongan.
  • Orang yang sudah mendapat vaksinasi terhadap penyakit gondongan, namun masih tertular penyakit ini, kecil kemungkinannya mengalami komplikasi serius atau dirawat di rumah sakit.

Perlindungan terhadap penyakit campak, gondongan, dan rubella akan mulai berkembang sekitar dua minggu setelah anak mendapatkan vaksin MMR.

Dosis dan Waktu pelaksanaan vaksin campak/rubella/gondongan

Pemberian vaksin campak, rubella, dan gondongan, dibedakan berdasarkan usia anak, Bunda. Berikut ini penjelasannya:

Vaksin MMR untuk anak

Anak-anak harus mendapatkan 2 dosis vaksin MMR yang biasanya dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Dosis pertama vaksin MMR pada bayi diberikan saat anak usia 12 hingga 15 bulan.
  • Dosis kedua diberikan ketika anak berusia 4 hingga 6 tahun.

Dokter spesialis anak, Dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A, menjelaskan bahwa ada tiga jenis vaksin campak yang bisa diberikan pada anak, termasuk MMR. Berikut ini deretannya berdasarkan jadwal pemberiannya:

  • Pada umur 9 bulan, anak diberikan vaksin MR, namun jika sampai umur 12 bulan belum pernah mendapatkan vaksin MR, maka dapat langsung diberikan vaksin MMR.
  • Jika anak sudah berusia 18 bulan, bisa diberikan lagi dosis ulangan MR atau MMR.
  • Vaksin dosis ketiga kembali diberikan saat anak berusia 5-7 tahun (di sekolah dasar, pada program BIAN).

Efektivitas ketiga vaksin campak ini sangat tinggi, yakni mencapai hingga 95 persen pada dosis pertama dan 99 persen setelah dosis kedua.

Vaksin MMR untuk dewasa

Tak hanya anak-anak, orang dewasa juga perlu melakukan vaksin MMR. Vaksin ini bisa diberikan pada orang dewasa yang berusia 18 tahun atau lebih yang rentan terhadap campak, gondongan, serta rubella.

CDC merekomendasikan vaksin MMR untuk orang dewasa sebanyak 2 dosis, terlebih bagi mereka yang berada di lingkungan dengan risiko tinggi penularan campak, gondongan, dan rubella. Mereka bisa mendapat dua dosis vaksin dengan jarak setidaknya 28 hari.

Perbedaan vaksin MR dan vaksin MMR

Ilustrasi anak divaksin/Foto: iStock

Pada dasarnya, vaksin MR dan MMR adalah vaksin gabungan yang sama. Hanya saja, vaksin MMR jauh lebih lengkap, Bunda.

Menilik dari situs resmi IDAI, disebutkan bahwa vaksin MR berguna untuk mencegah penyakit campak dan rubella. Sementara itu, vaksin MMR diberikan untuk mencegah penyakit campak, rubella, dan gondongan.

Prosedur dan cara pemberian vaksin MMR

Mengutip dari CDC, dosis vaksin MMR diberikan 0,5 ml diberikan melalui rute subkutan. Usia minimal untuk mendapatkan vaksin MMR adalah usia 12 bulan sementara usia umum menerima dosis kedua adalah pada usia 4 hingga 6 tahun.

Tempat suntikan yang disukai anak-anak adalah pada bagian anterolateral paha. Sementara itu, anak-anak dan remaja biasanya diberikan di trisep posterior lengan atas.

Dosis MMR untuk orang dewasa adalah 0,5 dan diberikan melalui rute subkutan saja. Jika dosis kedua diindikasikan, interval minimum antara dosis pertama dan kedua harus dipisah setidaknya empat minggu.

Sama seperti remaja, pemberian vaksin MMR pada orang dewasa umumnya disuntikkan pada aspek trisep posterior lengan atas.

Efek samping vaksin MMR

Pemberian vaksin MMR sangat aman diberikan pada anak maupun orang dewasa. Meski begitu, pemberian vaksin MMR dapat menimbulkan efek samping tidak serius. Misalnya sebagai berikut:

  • Lengan sakit akibat suntikan
  • Demam
  • Ruam ringan
  • Nyeri dan kekakuan sendi sementara
  • Risiko kecil mengalami kejang demam dan tidak berjangka panjang
  • Beberapa orang mungkin mengalami pembengkakan pada pipi
  • Penurunan jumlah trombosit sementara
  • Jarang mengalami reaksi alergi serius

Meski memiliki efek samping ringan dan tidak berbahaya, anak yang pernah mengalami reaksi alergi yang mengancam jiwa terhadap antibiotik neomycin atau komponen lain dari vaksin MMR sebaiknya tidak diberikan vaksin ini, ya. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

7 Cara Pencegahan ISPA pada Anak Akibat Polusi Udara

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Joanna Alexandra Ajak Kekasih Ketemu Orang Tua & Quality Time Bareng Anak

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Ternyata Pola Tidur Anak Bisa Ungkap Kepribadiannya Sejak Dini

Parenting Nadhifa Fitrina

Turun 227 Kg, Artis Reality Show Ini Ungkap Perjalanan Dietnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kenangan Bubun Nitip ASI malah Jadi Basi

Komik Bunda Tim HaiBunda

Saatnya Jadi Robeli, Manfaatkan Promo Spesial Transmart Full Day Sale hingga 25%

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Bukan Putri Diana, Ternyata Ini Gaun Pengantin Termahal di Keluarga Kerajaan Inggris

Saatnya Jadi Robeli, Manfaatkan Promo Spesial Transmart Full Day Sale hingga 25%

Ternyata Pola Tidur Anak Bisa Ungkap Kepribadiannya Sejak Dini

Turun 227 Kg, Artis Reality Show Ini Ungkap Perjalanan Dietnya

Pemerintah Jadikan 18 Agustus 2025 Libur Nasional, Ajak Warga Lomba 17-an!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK