
parenting
Imunisasi Ganda untuk Cegah Campak, Adakah Efek Sampingnya?
HaiBunda
Selasa, 23 May 2023 19:00 WIB

Campak telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) bagi beberapa wilayah di Indonesia. Meski begitu, anak tetap bisa terlindungi jika diberikan suntikan imunisasi campak maupun imunisasi ganda MMR (measles, mumps, dan rubella).
Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), kasus campak di Indonesia telah mendapat suspek sebanyak 2.161 kasus dan 848 kasus yang telah dikonfirmasi laboratorium. Data ini tercatat pada periode 1 Januari hingga 3 April 2023.
Campak telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh beberapa wilayah di Indonesia. Karena itu, pemerintah terus mengejar cakupan imunisasi dasar untuk melindungi anak-anak Indonesia dari penyakit ini.
Imunisasi ganda untuk campak
Menilik dari situs resmi sehatnegeriku.kemkes.go.id, juru bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril menjelaskan bahwa Kemenkes telah melakukan berbagai upaya pencegahan melalui imunisasi, termasuk campak.
Pada tahun 2023, pemerintah bahwa menginisiasi program vaksinasi kejar dengan suntikan ganda. Artinya, sekali datang ke fasilitas kesehatan, Si Kecil bisa mendapatkan dua vaksin dasar sekaligus.
Tujuannya dari pemberian imunisasi ganda ini adalah agar anak mendapatkan perlindungan yang cepat tanpa perlu datang berulang kali ke fasilitas kesehatan.
Efek samping imunisasi ganda campak
Menurut Ketua Satgas Ketua Satgas Imunisasi PP IDAI, Prof.Dr.Cissy B. Kartasasmita, M.Sc, Ph.D, Sp.A(K), data menunjukkan bahwa imunisasi ganda tidak menyebabkan masalah kesehatan sehingga aman untuk dilakukan, Bunda.
"Data ilmiah menunjukkan bahwa imunisasi ganda ini tidak akan menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari," kata Cissy.
Hal ini selaras dengan yang dijelaskan oleh Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Berdasarkan dari rekomendasinya, disebutkan bahwa imunisasi ganda aman untuk diberikan dan memberikan manfaat yang baik karena efisien.
Pemberian imunisasi ganda telah dilaksanakan di banyak negara yang sudah memasukkan berbagai jenis antigen dalam program imunisasi nasional. Semuanya menunjukkan data keamanan yang sangat baik.
Lantas, jenis imunisasi apa saja yang perlu diberikan agar Si Kecil terlindungi dari campak? Simak selengkapnya di laman berikutnya, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Lihat juga video imunisasi ganda untuk cegah penyakit campak berikut ini:
PEMBERIAN VAKSIN SESUAI USIA ANAK
Ilustrasi Imunisasi Ganda/Foto: Getty Images/iStockphoto/maruco
Vaksin campak untuk anak
Dokter spesialis anak, Dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A, menjelaskan bahwa ada tiga jenis vaksin campak yang bisa diberikan pada anak. Berikut ini deretannya sesuai dengan jadwal pemberiannya:
- Pada umur 9 bulan, anak diberikan vaksin MR, namun jika sampai umur 12 bulan belum pernah mendapatkan vaksin MR, maka dapat langsung diberikan vaksin MMR.
- Jika anak sudah berusia 18 bulan, bisa diberikan lagi dosis ulangan MR atau MMR.
- Vaksin dosis ketiga kembali diberikan saat anak berusia 5-7 tahun (di sekolah dasar, pada program BIAN)
Efektivitas ketiga vaksin campak ini sangat tinggi, yakni mencapai hingga 95 persen pada dosis pertama dan 99 persen setelah dosis kedua.
Haruskah anak yang sudah terkena campak divaksin?
Banyak orang yang menganggap anak yang terkena campak akan memiliki antibodi usai terinfeksi. Padahal, anak yang sudah terkena campak tetap harus melakukan vaksin, Bunda.
Hal ini turut diungkapkan oleh dr. Dian saat dihubungi HaiBunda, beberapa waktu lalu. Menurutnya, anak yang sudah pernah terinfeksi campak tetap harus diberikan suntikan imunisasi untuk mendapatkan kekebalan.
"Anak tetap perlu divaksin ya, Bunda, karena tidak semua demam dan ruam itu pasti campak. Bisa saja anak hanya mengalami exanthema subitum, ataupun sakit yang lainnya. Dengan pemberian vaksinasi maka anak akan mendapatkan kekebalan terhadap campak," ungkapnya.
Selain vaksinasi, anak juga harus menjaga daya tahan tubuh agar optimal. Pastikan juga Si Kecil mendapatkan cukup istirahat dan menerapkan kebiasaan mencuci tangan selepas bepergian.
"Untuk menjaga agar daya tahan tubuh anak optimal, maka selalu berikan anak nutrisi yang cukup dan seimbang, cukup istirahat, dan terapkan kebiasaan mencuci tangan selepas bepergian," jelas Dian.
"Hindari mengajak anak ke tempat umum bila tidak mendesak. jangan lupa untuk selalu memeriksa catatan vaksinasi agar anak mendapatkan vaksin sesuai jadwal," sambung dokter yang berpraktik di RS Kenak Medika Gianyar Bali ini.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Kenali Gejala Campak pada Anak, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Parenting
Pemberian Vitamin A untuk Penderita Campak, Ini Manfaat & Aturan Dosis Konsumsi

Parenting
Menyerang Segala Usia, Wabah Campak Capai 3.341 Kasus di 31 Provinsi

Parenting
Campak pada Anak: Gejala, Penyebab & Cara Pengobatan

Parenting
Pentingnya Imunisasi Campak untuk Anak, Kapan Diberikan?


5 Foto
Parenting
5 Potret Ayah Seleb Sibuk Urus Anak Tanpa Bantuan Istri, Ada yang Single
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda