HaiBunda

PARENTING

Sekolah 'Hi-Tech' Swedia Kembali Ajarkan Siswa Tulis Tangan, Ini Alasannya Bun

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 18 Sep 2023 18:45 WIB
Ilustrasi Sekolah Hi-Tech Swedia/Foto: iStock
Jakarta -

Kemampuan membaca dan menulis merupakan salah satu keterampilan yang penting bagi perkembangan anak. Namun, kemampuan ini telah dihilangkan oleh kebijakan pemerintah Swedia yang ingin memajukan sistem belajar digital.

Meski begitu, nyatanya kebijakan ini tidak bertahan lama, Bunda. Seiring dengan dimulainya tahun ajaran baru, para guru di banyak sekolah Swedia kembali mengajarkan para siswanya untuk membaca buku cetak dan menulis dengan tangan.

"Para siswa di Swedia perlu lebih banyak buku teks. Buku cetak sangat penting bagi pembelajaran mereka," ungkap Lotta Edholm, Menteri Bidang Sekolah Swedia, dikutip akun Instagram @voaindonesia, Senin (18/9/2023).


Pembelajaran digital menurunkan keterampilan anak

Sekolah-sekolah di Swedia kembali meminta para muridnya untuk belajar membaca dan menulis karena sistem belajar mengajar digital yang telah diterapkan selama bertahun-tahun mendapatkan banyak kritikan.

Para ahli dan politisi Swedia menyebut bahwa pendekatan 'hyper-digitalized' di dunia pendidikan telah memicu penurunan keterampilan dasar anak-anak. Kabarnya, Kementerian Pendidikan Swedia pun akan menarik keputusan yang mewajibkan penggunaan perangkat digital di tingkat prasekolah ini.

Selain itu, kementerian Swedia juga berencana untuk menghentikan semua metode pembelajaran digital bagi anak yang masih berusia di bawah 6 tahun, Bunda.

Dalam sebuah Riset Literasi Membaca Internasional (PILRS), disebutkan bahwa kemampuan membaca siswa kelas 4 di Swedia mengalami penurunan. Kondisi ini terjadi antara tahun 2016 dan 2021.

Penyebabnya tak lain adalah karena adanya penggunaan perangkat digital yang berlebihan di dalam kelas. Pernyataan serupa turut diungkapkan oleh Karolinska Institute.

"Ada bukti ilmiah yang jelas bahwa perangkat digital justru merugikan, bukannya meningkatkan pembelajaran siswa," kata Karolinksa Institute, Universitas Kedokteran Berbasis riset di Swedia.

Lantas, apa yang akan dilakukan oleh pemerintah Swedia untuk mengatasi krisis membaca ini? Simak penjelasan lengkapnya pada laman berikutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)
DANA UNTUK MEMBELI BUKU CETAK

DANA UNTUK MEMBELI BUKU CETAK

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

Simak Bun, 5 Sifat Anak yang Diwariskan dari Ibunya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Potret Kompak Samuel Rizal dan Putri Semata Wayangnya yang Kini Jadi Atlet Renang

Parenting Nadhifa Fitrina

6 Gejala Kerusakan Ginjal yang Muncul di Pagi Hari, Jangan Diabaikan!

Mom's Life Amira Salsabila

5 Ide Stimulasi Bayi Baru Lahir agar Cegah Speech Delay

Parenting Nadhifa Fitrina

Perkembangan Terbaru Nasib Rumah Tangga Content Creator asal Korea Na Daehoon dan Julia Prastini

Mom's Life Annisa Karnesyia

Benarkah Syarat Masuk Islam Hanya Menyebut Syahadat?

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Potret Kompak Samuel Rizal dan Putri Semata Wayangnya yang Kini Jadi Atlet Renang

5 Ide Stimulasi Bayi Baru Lahir agar Cegah Speech Delay

6 Gejala Kerusakan Ginjal yang Muncul di Pagi Hari, Jangan Diabaikan!

55 Contoh Norma Kesopanan dalam Kehidupan Sehari-hari

Benarkah Syarat Masuk Islam Hanya Menyebut Syahadat?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK