HaiBunda

PARENTING

10 Dongeng Cerita untuk Bayi 0-6 Bulan, Kisah Menarik Kaya Pesan Moral

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 22 Sep 2023 18:25 WIB
10 Dongeng Cerita untuk Bayi 0-6 Bulan, Kisah Menarik Kaya Pesan Moral/ Foto: iStock

Banyak aktivitas yang bisa dikenalkan Si Kecil sejak ia lahir, Bunda. Salah satunya adalah membacakan dongeng cerita untuk bayi 0-6 bulan yang berisi pesan moral.

Melakukan aktivitas ini setiap hari dapat membantu bayi mengenal bunyi ucapan, kata, dan gambar. Hal tersebut pada akhirnya bisa membangun keterampilan bahasa dan keterampilan literasi bayi sejak dini, serta membantu mereka terus membaca dengan baik di kemudian hari.

Selain itu, membacakan cerita juga dapat merangsang imajinasi bayi dan membantunya belajar tentang dunia di sekitarnya. Melalui dongeng cerita, Bunda juga dapat menjalin ikatan yang baik dengan Si Kecil yang baru saja lahir dan sedang berkembang.


Dikutip dari Raising Children, bayi mungkin senang duduk di pangkuan dan menatap gambar-gambar di 3 bulan pertama usianya. Mereka biasanya cenderung hanya memerhatikan buku selama beberapa menit.

Pada usia 6 bulan, bayi akan mulai berperan lebih aktif saat didongengkan. Bayi mungkin meraih, menepuk, memegang atau bahkan mencoba memasukkan buku ke mulutnya. Di usia ini, mereka juga mulai dapat berkomunikasi dengan bersuara, mengoceh, dan tersenyum.

Nah, untuk meningkatkan perkembangan anak dalam proses pembelajaran, Bunda bisa mulai mendongeng cerita untuk Si Kecil. Supaya lebih seru, jangan lupa gunakan boneka sebagai sarana pembelajaran ya.

Dongeng cerita untuk bayi 0-6 bulan

Nah, berikut telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, 10 dongeng cerita untuk bayi 0-6 bulan yang berisi kisah menarik dan kaya akan pesan moral:

1. Cerita Kelinci dan Kura-kura

Alkisah, terdapat seekor kelinci. Ia bisa lari dengan cepat dan bisa melompat-lompat. Suatu ketika, ia melihat kura-kura. Kelinci yang bisa lari dengan cepat itu terheran-heran melihatnya. Kelinci kemudian tertawa, "Kamu sangat lamban, kawanku!". Kura-kura pun membalas, "Kamu bangga sekali dengan kecepatanmu, bagaimana kalau kita lomba lari?"

Kelinci pun menerima tantangan kura-kura. Saat lomba, kelinci lari dengan cepat sehingga kura-kura tertinggal jauh. "Wah, kura-kura tertinggal jauh. Aku bersantai saja dulu sambil makan dan tiduran," ucap kelinci.

Kelinci lantas tertidur saat bersantai. Tanpa disadari, kura-kura sudah melewatinya dan mencapai garis finish. Pesan moral yang dapat diajarkan ke anak adalah agar tidak perlu sombong dengan kemampuan yang dimiliki. Lambat tapi konsisten justru bisa mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Kisah Tiga Anak Babi

Dahulu kala, ada tiga ekor babi kecil, ketiganya ingin membangun rumah. Babi kecil pertama membangun rumahnya dari jerami sedangkan saudara tengahnya membangun rumah dari kayu. Babi ketiga memutuskan untuk membangun rumah dari batu bata. Dia tidak keberatan melakukan kerja keras karena dia menginginkan rumah yang kuat karena dia tahu bahwa di hutan terdekat, ada seekor serigala yang suka menangkap babi kecil dan memakannya.

Di saat yang tak terduga, seekor serigala jahat muncul dari hutan. Babi kecil itu ketakutan dan segera bersembunyi di rumahnya yang terbuat dari jerami. Serigala jahat terengah-engah dan merobohkan rumah itu dalam hitungan menit.

Melihat hal tersebut, babi kecil itu berlari ke rumah saudara tengahnya rumah yang terbuat dari kayu. Serigala sekarang datang ke rumahnya dan mengembuskan napas serta merobohkan rumah itu dalam waktu singkat. Kini, kedua babi yang ketakutan itu lari ke rumah kakak tertua mereka yang terbuat dari batu bata.

Serigala besar yang jahat mencoba merobohkan rumah ketiga, tapi dia tidak bisa. Dia terus berusaha selama berjam-jam namun rumahnya sangat kuat dan ketiga babi tersebut aman di dalam. Pesan moral dari cerita ini, jangan pernah segan-segan melakukan kerja keras, karena kerja keras selalu membuahkan hasil ya.

3. Bebek yang Buruk Rupa

Ada seorang petani yang memiliki bebek. Bebeknya bertelur 10 butir dan semuanya menetas. Namun, dari sepuluh bebek, ada satu yang wajahnya berbeda dari sang induk. Bentuknya lebih besar dan warnanya abu-abu.

Setiap hari, bebek abu-abu ini harus hidup sengsara karena diolok-olok bebek-bebek lain. Karena sedih, bebek ini pun meninggalkan peternakan dan lari ke sungai dan bertemu dengan angsa putih yang sangat cantik.

Bebek yang sedih itu berlari menyeberangi sungai, dan tanpa sengaja melihat bayangannya sendiri di air sungai. Bebek itu terkejut bukan main melihat wajahnya kini berubah menjadi angsa yang cantik. Ia baru menyadari kalau selama ini dirinya bukanlah bebek jelek, tapi angsa yang cantik. Pesan moral yang dapat diajarkan ke anak, bahwa penampilan bukanlah segalanya, yang penting kita saling menghargai perbedaan.

4. Penggembala yang Selalu Berbohong

Pada suatu hari, seorang penggembala sedang bersama domba-dombanya di padang rumput. Ia bergumam, "Ya Tuhan! Aku bosan sekali. Aku lelah sepanjang hari hanya melihat domba-domba ini. Aku mau sesuatu yang menarik terjadi hari ini." Kemudian, ia menemukan ide dan segera lari ke desa, meninggalkan domba-dombanya.

"Tolong! Serigala-serigala sedang menyerang domba-dombaku!" ucapnya sambil pura-pura panik. Orang-orang desa kemudian bergegas memberikan pertolongan, namun usaha mereka sia-sia. Penggembala malah menertawakan aksi orang-orang desa. "Sebenarnya aku telah membohongi kalian, karena akau sedang bosan," ucap penggembala.

Orang desa pun marah dan melanjutkan pekerjaan mereka. Hari berikutnya, penggembala itu berbohong dan ia berhasil lagi menipu orang-orang desa.

Namun, begitu kembali ke domba-dombanya. Penggembala terkejut bukan main. Ia melihat serigala sedang menyerang domba-dombanya. Ia lari ke desa, memohon tapi tidak ada lagi yang percaya padanya. "Kau sedang berlatih sandiwara lagi bukan?" tanya orang desa. Sampai akhirnya, domba-domba miliknya mati dimakan serigala. Dari pesan ini, kita diajarkan agar tidak suka berbohong, karena akan kehilangan kepercayaan orang lain.

5. Angin Utara dan Matahari

Suatu hari, nampak Angin Utara dan Matahari sedang berdebat. Mereka meributkan siapa yang terkuat di antara mereka. Lalu, keduanya menyombongkan diri.

"Jika aku bertiup kencang, lama-lama orang akan membeku," ujar Angin Utara.

"Jika aku menyinari sinarku yang panas, lama-lama orang bisa mati terbakar," balas Matahari.

Akhirnya, mereka saling menantang, siapa yang bisa lebih dulu membuat seseorang melepas pakaiannya, dia lah pemenangnya.

Angin Utara kemudian mengambil napas dan meniupkan kuat-kuat pada seseorang yang melintas. "Dingin sekali, aku harus membungkus diriku" kata orang yang melintas itu.

Angin Utara berusaha meniup sekauat tenaga, tapi orang itu tak lantas melepas baju. Malah, memegang erat mantelnya supaya tidak terbang. Angin Utara gagal. Sementara, Matahari mulai memberikan sinar menyengat sehingga membuat orang itu kepanasan. "Astaga, tadi dingin kok sekarang jadi panas? Aneh sekali cuacanya," tutur orang itu.

Semakin menyengat, orang itu pun akhirnya memilih untuk berenang. Ia melepaskan bajunya dan langsung lompat ke sungai. Matahari pun menang. Moral dari cerita lebih baik memiliki sikap rendah hati dan tidak memaksakan diri jika tak bisa.

Ilustrasi Dongeng Anak/ Foto: iStock

6. Burung Bangau yang Sombong

Seekor bangau sedang berjalan di sepanjang sebuah sungai kecil, ia hendak memangsa ikan di air sebagai sarapan paginya. Saat itu, sungai dipenuhi dengan ikan-ikan yang berenang, tetapi sang Bangau merasa sedikit sombong kala itu.

"Saya tak mau makan ikan-ikan yang kecil. Ikan yang kecil tidak pantas dimakan oleh bangau yang anggun seperti saya," ujarnya.

Sekarang, seekor ikan yang sedikit lebih besar dari ikan lain, lewat di dekatnya. "Tidak," kata sang Bangau. "Saya tidak akan merepotkan diri saya untuk membuka paruh dan memakan ikan sebesar itu!"

Saat matahari mulai meninggi, ikan-ikan yang berada pada air yang dangkal dekat pinggiran sungai, akhirnya berenang pindah ke tengah sungai yang lebih dalam dan dingin. Sang Bangau yang tidak melihat ikan lagi, terpaksa harus puas dengan memakan siput kecil di pinggiran sungai. Moral dari cerita ini mengajarkan anak untuk tidak bersikap angkuh, Bunda. Sebab, sifat tersebut hanya akan merugikan, baik ke orang lain maupun ke diri sendiri.

7. Singa dan Nyamuk

Seekor nyamuk terbang mengelilingi sungai. Ia mengisap darah singa hingga membuat raja hutan ini mengamuk, "Akan kutangkap kau!" Tapi, nyamuk menghindar dengan gesit. Ia malah mengejek, "Walaupun tubuhku kecil, aku tak takut padamu!"

Singa marah sekali. Nyamuk kembali mencari kesempatan untuk mengisap darah singa. Kali ini nyamuk bilang, "Mengakulah kalah. Taring dan cakarmu yang tajam itu pun tak mampu menyakiti diriku."

Nyamuk itu malah memanggil kawanannya. Diserbu lah si singa. Si singa pun merasa gatal dan akhirnya memilih melompat ke sungai. Wajahnya bentol-bentol, kemudian nyamuk mengejek lagi, "Sekarang akuilah kekalahanmu!"

Nyamuk kemudian terbang lagi, tapi nahas tubuhnya tersangkut ke jaring laba-laba. Dengan cepat, laba-laba itu kemudian membunuh nyamuk. Moral dari cerita ini mengajarkan kita untuk tidak terlalu sombong, karena itu malah bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri.

8. Semut dan Belalang

Suatu hari, belalang yang sedang bersantai melihat semut lewat sambil membawa biji jagung ke sarangnya. Belalang lalu meminta semut bergabung bersamanya untuk bersenang-senang.

Semut menolak dan memberi tahu belalang bahwa dia sedang bersiap mencari makanan untuk cadangan musim dingin. Di musim dingin, makanan akan langka dan sulit dicari.

Belalang mengabaikan cerita semut karena dia tak mau repot. Akhirnya, musim dingin pun tiba dan belalang tidak memiliki makanan untuk bertahan hidup. Moral dari cerita, jangan menjadi anak malas dan dengarkan nasihat positif dari orang terdekat.

9. Monyet dan Lumba-lumba

Seekor lumba-lumba menyelamatkan monyet dalam badai dan mereka berenang ke sebuah pulau. Lumba-lumba kemudian bertanya kepada monyet, apakah dia tahu pulau itu. Monyet berbohong dengan mengatakan tahu dan bahwa dia sebenarnya adalah pangeran di pulau itu.

Lumba-lumba yang tak percaya begitu saja lalu pergi meninggalkan monyet tersebut di pulau dan berenang menjauh. Monyet pun kini sendirian di pulau terpencil. Pesan moral dari cerita ini adalah hindari berbohong dan berhati-hatilah dengan apa yang kamu sampaikan pada orang lain.

10. Burung Elang dan Burung Gagak

Di sebuah padang rumput yang penuh dengan domba-domba, seekor gagak melamun di atas pohon. Perutnya lapar. Kemudian ia tak sengaja melihat burung elang. Dengan kecepatan terbang dan kekuatan cakarnya, ia berhasil memangsa anak domba.

"Wah, aku iri kepadanya. Ia mudah sekali menyambar mangsanya. Aku juga bangsa burung. Aku pun harus bisa seperti elang," pikir burung gagak.

Burung gagak kemudian terbang melintas dan dengan tubuh kecilnya memilih untuk mencoba menyambar domba yang dewasa, paling gemuk, dan paling tebal bulunya. Saat menyambar domba, dombanya malah kebingungan.

Burung gagak itu bukannya berhasil menyambar, tapi cakarnya malah tersangkut ke bulunya. Ia pun tidak bisa mengangkat domba yang gemuk itu. Alhasil, bukan domba yang ia dapat, malah pukulan dari penggembala domba karena menganggap burung gagak itu pencuri. Moral dari cerita yang dapat diajarkan ke anak agar kita tahu batasan diri dan tidak perlu memaksa apa yang bukan kapasitasnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(aci/ank)

Simak video di bawah ini, Bun:

Cerita Fabel Animasi: Serigala dan Bocah Penggembala

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Rini Yulianti & Suami Boyong Anak Pindah ke Australia, Intip 5 Potret Pamit ke Keluarga

Mom's Life Nadhifa Fitrina

3 Posisi Bayi 9 Bulan untuk Menentukan Persalinan yang Aman

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Transmart Full Day Sale Hadir lagi! Besok Ada Diskon Besar 50%+20%

Mom's Life Triyanisya & Sandra Odilifia

Sunat untuk Anak Perempuan: Anjuran Larangan & Bahaya Medisnya

Parenting Tim HaiBunda

120 Nama Bayi Terinspirasi dari Gunung di Dunia, Rinjani Jadi Favorit

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Bukan Singkatan, Ternyata Ini Kepanjangan Lambang 'S' di Baju Superman Bun!

Komik Bunda: Sunat Itu Apa Sih, Bun?

3 Posisi Bayi 9 Bulan untuk Menentukan Persalinan yang Aman

Naura Ayu Ulang Tahun Ke-20, Nola B3 Ungkap Haru & Kenang Lagu Duet 7 Tahun Lalu

Hobi Minum Manis, Perempuan Ini Jalani Operasi 300 Batu Ginjal

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK