Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

9 Ciri Demam karena Kecapekan pada Anak dan Pertolongan Pertama yang Tepat

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 14 Dec 2023 04:00 WIB

Demam karena kecapean
Ciri Demam karena Kecapekan pada Anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/kiankhoon
Daftar Isi

Demam ditandai dengan suhu tubuh di atas kisaran normal 37 derajat Celsius. Demam ringan umumnya dapat menunjukkan banyak hal berbeda, namun sebagian besar demam ringan tidak menimbulkan masalah serius.

Umumnya, demam ditandai dengan kenaikan suhu tubuh yang merupakan respons normal tubuh untuk melawan infeksi seperti kecapekan, pilek, atau flu.

Banyak penyebab yang bisa membuat anak demam, di antaranya dehidrasi, kecapekan, atau karena infeksi. Kelelahan tidak hanya disebabkan karena aktivitas fisik, hal itu bisa terjadi saat anak kurang tidur ketika keesokan harinya harus melakukan aktivitas yang sama.

Kurang tidur dapat menyebabkan demam dengan meningkatkan suhu kulit, suhu otak, serta meningkatkan kerentanan terhadap infeksi. Lebih jelasnya, berikut 9 ciri demam karena anak kecapekan. Selain itu, perlu diketahui langkah-langkah apa saja untuk pertolongan pertama.

Ciri Demam karena Kecapekan pada Anak

Simak informasi selengkapnya:

1. Jantung berdetak lebih cepat

Denyut jantung anak, terutama balita saat istirahat biasanya berkisar antara 70 dan 110 detak per menit (bpm), dan detak jantung tersebut secara bertahap bergerak menuju batas bawah kisaran seiring dengan bertambahnya usia anak. Saat demam, normal jika detak jantung atau denyut nadi yang lebih tinggi.

“Mengobati anak dengan obat penurun demam seperti asetaminofen (paracetamol) dan cairan dapat menurunkan demam dan detak jantung,” kata Delwyn E. McOmber, M.D., ahli jantung anak di Norton Children’s Heart Institute, yang berafiliasi dengan UofL School of Medicine, dikutip dari laman Norton Children's Hospital.

“Umumnya, detak jantung anak meningkat sekitar 10 bpm seiring dengan peningkatan suhu setiap derajat,” katanya.

2. Terlihat pernapasan lebih cepat

Secara ilmiah, suhu tubuh yang lebih tinggi meningkatkan laju metabolisme, karena peningkatan energi kinetik berbagai molekul yang terlibat dalam reaksi biokimia tubuh. Akibatnya, pada kasus demam, terjadi peningkatan kebutuhan oksigen oleh sel sehingga menyebabkan pernapasan menjadi lebih cepat.

Semua anak akan bernapas sedikit lebih cepat dari biasanya ketika mereka mengalami demam tinggi. Pernapasan yang sedikit lebih cepat tidak masalah dan anak tetap dapat diawasi di rumah.

3. Sakit kepala dan badan

Hal ini bisa terjadi ketika tubuh anak sedang melawan infeksi. Virus, bakteri, jamur, dan parasit dapat menyebabkan infeksi. Penyakit dan peradangan lain juga bisa memicu demam. Nyeri di seluruh tubuh sering kali disertai demam. Karena suhu tubuh yang lebih tinggi, ditambah karena kecapekan menyebabkan otot-otot menjadi tegang dan mungkin mulai terasa nyeri.

4. Menggigil

Dilansir Very Well Health, demam disertai menggigil biasanya merupakan cara tubuh melawan infeksi. Ketika sistem kekebalan anak mendeteksi adanya infeksi, sistem tersebut mengirimkan sinyal kimia ke otak untuk menaikkan suhu inti tubuh. sebagai respons terhadap pengaturan ulang "termostat", tubuh anak akan mulai menggigil untuk menghasilkan panas.

5. Capek dan rewel

Rewel adalah hal yang wajar ketika anak kecapekan, terlebih jika mengalami demam. Semua anak menangis ketika mereka lapar, lelah, tidak nyaman, sakit, kesakitan, frustrasi, sedih atau marah. Terkadang mereka menangis karena membutuhkan kasih sayang atau kenyamanan, atau karena takut dipisahkan dari bunda.

6. Nafsu makan menurun

Banyak infeksi yang menyebabkan demam juga sering menyebabkan penurunan nafsu makan. Selama si kecil masih minum dan buang air kecil, tidak makan sebanyak biasanya tidak masalah untuk sebagian besar penyakit ringan. 

7. Tidur terus-menerus

Sakit akan menguras energi anak, ia juga mungkin kesulitan makan sebanyak biasanya, yang juga bisa membuatnya mengantuk. Pada dasarnya, tidur memberi kesempatan pada sistem kekebalan anak untuk fokus melawan penyakit dan menjadi lebih baik.

8. Kulit memerah

Adanya ruam (misalnya bercak merah pada kulit) disertai demam belum tentu menandakan penyakit serius. Biasanya lebih baik mempertimbangkan kondisi umum anak daripada adanya ruam atau seberapa tinggi demamnya. Perhatikan baik-baik perilaku anak  dan gejala lainnya.

9. Berkeringat

Anak demam untuk melawan kuman. Sistem kekebalan anak meningkatkan suhu tubuh untuk membantunya menyingkirkan kuman tanpa membahayakan kondisi anak. Demam seringkali membuat anak merasa panas dan tampak memerah. Demam dapat menyebabkan sakit kepala atau nyeri badan, berkeringat atau menggigil.

Cessa happy nose untuk melegakan pernapasan anak

Pertolongan Pertama yang Tepat

Mengutip WebMD, ada beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk pertolongan pertama pada anak demam:

1. Ukur suhu

Untuk anak di atas 4 atau 5 bulan, Bunda dapat menggunakan termometer mulut atau dot. Anak disebut demam jika suhunya di atas 37,5 derajat Celsius. Jika anak berusia 6 bulan atau lebih, Bunda dapat menggunakan termometer telinga atau arteri temporal. Jika mengukur suhu anak di ketiak, angka di atas 37,2 derajat Celsius biasanya menunjukkan demam.

2. Jika suhu di bawah 38 derajat Celsius

Bunda tidak perlu mengobati demamnya kecuali anak merasa tidak nyaman atau memiliki riwayat kejang disertai demam. Pastikan anak mendapat banyak cairan dan istirahat.

3. Jika suhu Di atas 38 tetapi di bawah 40,5 derajat Celsius

Bunda dapat memberikan paracetamol untuk bayi atau anak, dengan mengikuti petunjuk dosis pada kemasan. Tanyakan kepada dokter anak sebelum memberikan obat penurun demam apa pun pada anak untuk pertama kalinya.

Memandikan atau menyeka anak dengan air hangat dapat membantu menurunkan suhunya. Jangan gunakan air dingin atau air es. Hubungi dokter anak untuk mengetahui apakah Bunda perlu membawanya ke dokter atau tidak.

Untuk menjadi catatan, seorang anak tidak boleh kembali ke sekolah atau tempat penitipan anak sampai anak tersebut bebas demam setidaknya selama 24 jam. Hubungi dokter anak jika demam berlangsung lebih dari dua hari, semakin tinggi, atau Bunda merasa khawatir.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda