HaiBunda

PARENTING

Mata Bayi seperti Mata Kucing? Waspada Ciri Kanker Mata Retinoblastoma

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 10 Oct 2023 04:00 WIB
Mata Bayi seperti Mata Kucing? Waspada Ciri Kanker Mata Retinoblastoma/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Mungkin Bunda pernah memperhatikan mata bayi berubah seperti mata kucing ketika tersorot flash kamera. Kondisi tersebut perlu diwaspadai karena bisa terkait dengan ciri kanker mata retinoblastoma.

Retinoblastoma paling sering menyerang anak, dan jarang terjadi pada orang dewasa. Retinoblastoma merupakan kanker mata yang dimulai di retina, yakni lapisan sensitif di bagian dalam mata. 

Retina terdiri dari jaringan saraf yang dapat merasakan cahaya masuk melalui bagian depan mata. Retina lalu mengirimkan sinyal melalui saraf optik ke otak, di mana sinyal ini ditafsirkan sebagai gambar.


Retinoblastoma memang merupakan bentuk kanker yang langka, namun perlu diperhatikan bila terjadi pada anak-anak. Kanker ini dapat terjadi pada satu atau kedua mata, Bunda.

Penyebab retinoblastoma

Mengutip Mayo Clinic, retinoblastoma terjadi ketika sel-sel saraf di retina mengalami mutasi genetik. Mutasi ini menyebabkan sel terus tumbuh dan berkembang biak ketika sel sehat mati. Akumulasi massa sel ini lalu membentuk tumor.

Sel retinoblastoma dapat menyerang lebih jauh ke dalam mata dan struktur di sekitarnya, atau menyebar (bermetastasis) ke area lain di tubuh, termasuk otak dan tulang belakang.

Untuk sebagian besar kasus retinoblastoma, tidak jelas apa yang menyebabkan mutasi genetik sehingga terjadi kanker. Namun, ada kemungkinan anak mewarisi mutasi genetik dari orang tuanya.

Retinoblastoma herediter

Mutasi gen yang meningkatkan risiko retinoblastoma dan kanker lainnya dapat diturunkan dari orang tua ke anak. Retinoblastoma herediter diturunkan dari orang tua ke anak-anak melalui pola autosomal dominan, yang berarti hanya satu orang tua yang memerlukan satu salinan gen yang bermutasi untuk meneruskan peningkatan risiko retinoblastoma kepada anak-anaknya. Jika salah satu orang tua membawa gen yang bermutasi, setiap anak mempunyai peluang 50 persen untuk mewarisi gen tersebut.

Meski mutasi genetik meningkatkan risiko retinoblastoma pada anak, bukan berarti kanker tidak bisa dihindari. Anak-anak dengan bentuk retinoblastoma yang diturunkan cenderung mengembangkan penyakit ini pada usia yang lebih dini. Retinoblastoma herediter juga cenderung terjadi pada kedua mata, dibandingkan hanya pada satu mata.

Ilustrasi Mata Anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Ciri-ciri dan gejala retinoblastoma

Ada beberapa ciri-ciri dan gejala retinoblastoma yang perlu diketahui, di antaranya:

1. Leukocoria

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), leukocoria adalah gambaran bercak putih yang muncul saat mata terpapar sinar. Kondisi ini merupakan gambaran tidak normal dan tanda paling umum dari retinoblastoma.

Refleks mata kucing ini terlihat pada foto flash saat reduksi mata merah dimatikan, atau dalam cahaya redup. Cahaya dipantulkan dari permukaan kanker yang berwarna putih kapur, menyebabkan pupil mata anak tampak putih, seperti mata kucing di malam hari.

2. Strabismus

Strabismus juga dikenal sebagai mata juling, dan ini bisa menjadi tanda pertama retinoblastoma. Strabismus adalah ketidaksejajaran mata yang bisa mengarah ke dalam atau ke luar, ke atas atau ke bawah. Ciri retinoblastoma ini sering disalah artikan sebagai mata malas atau lazy eye.

Strabismus sering terjadi pada bayi berusia kurang dari enam bulan, dan umumnya sembuh secara alami. Namun, mata bayi harus diperiksa untuk memastikan retinoblastoma atau kondisi mata serius lainnya bukanlah penyebab utama mata juling. Menunda pemeriksaan hingga bayi berusia lebih dari usia enam bulan dapat berdampak buruk, apalagi bila itu ternyata adalah retinoblastoma.

3. Mata merah, sakit atau bengkak

Mata anak mungkin menjadi sangat merah dan meradang tanpa alasan yang jelas, serta tanpa tanda-tanda infeksi. Gejala ini biasanya disertai dengan satu atau lebih tanda-tanda lain. Bunda perlu memeriksakan ke dokter bila mata merah, sakit, dan bengkak yang dialami anak tidak kunjung sembuh atau berlangsung lama.

4. Penglihatan memburuk

Penglihatan anak mungkin mulai memburuk, atau ia mungkin memiliki penglihatan yang buruk sejak lahir. Orang tua yang sering bersama Si Kecil untuk memerhatikan apakah pandangannya fokus atau tidak. Bila terindikasi penglihatan memburuk, segera periksa dan pastikan penyebabnya bukan retinoblastoma.

5. Perubahan warna iris mata

Iris atau bagian mata yang berwarna dapat berubah warna pada salah satu mata. Perubahan tersebut juga termasuk ciri retinoblastoma.

6. Mata menonjol

Mata menonjol atau proptosis juga merupakan indikator serius kanker stadium lanjut. Jika terdapat gejala seperti ini, maka anak harus segera diperiksa oleh dokter mata.

Cara mengatasi retinoblastoma

Dikutip dari laman World Eye Cancer Hope, pengobatan retinoblastoma bergantung pada jumlah, ukuran, dan lokasi tumor, apakah salah satu atau kedua mata yang terkena. Lalu, apakah kanker telah menyebar atau kemungkinan besar akan menyebar? atau bagaimana kesehatan anak secara umum?

Ada beberapa perawatan dalam mengasi retinoblastoma, yakni:

  • Laser
  • Cryotherapy (pembekuan)
  • Kemoterapi
  • Brachytherapy (plak radioaktif)
  • Radioterapi
  • Enukleasi (operasi pengangkatan mata).

Di banyak negara berkembang, operasi pengangkatan mata adalah satu-satunya pengobatan yang tersedia untuk menyelamatkan nyawa. Menunda operasi sambil mencari pilihan lain malah dapat membahayakan nyawa anak tersebut.

Lalu adakah cara untuk mencegahnya?

Hingga saat ini, para ahli tidak yakin apa penyebab pada sebagian besar kasus retinoblastoma. Jadi, tidak ada cara yang terbukti untuk mencegah penyakit ini, Bunda.

Namun, jika keluarga memiliki riwayat retinoblastoma, maka dokter mungkin menyarankan anak untuk bertemu dengan konselor genetik yang dapat membantu memutuskan apakah perlu menjalani tes genetik atau tidak.

Pengujian genetik memungkinkan keluarga mengetahui apakah anak mereka mempunyai peningkatan risiko retinoblastoma, sehingga perawatan medis dapat direncanakan sesuai dengan hasilnya. Misalnya, pemeriksaan mata mungkin dimulai segera setelah lahir, atau dalam beberapa situasi, dilakukan sebelum bayi lahir. Diagnosis retinoblastoma sejak dini, yakni saat tumor masih kecil, memungkinkan pengidapnya memiliki peluang untuk sembuh.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Kenali 7 Jenis Kanker yang Sering Menyerang Anak, Salah Satunya Leukimia

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Haru Aaliyah & Zahwa Kenang Almarhum Adjie Massaid di Hari Kelahiran Sang Ayah, Ada Baby Arash

Mom's Life Annisa Karnesyia

13 Cara Diet Gula yang Benar untuk Hidup Lebih Sehat

Mom's Life Amira Salsabila

Mirip Banget, Agnez Mo Berpose Bareng Patung Dirinya di Madame Tussaud Singapura

Mom's Life Amira Salsabila

Keseruan Cinta Laura hingga Raffi Ahmad Berbagi Pengalaman Kelola Keuangan di LPS Financial Festival

Mom's Life Tim HaiBunda

Hipotiroidisme Selama Hamil dan Pengaruhnya pada Kesuburan, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Hadiri LPS Financial Festival, Bunda Leny dari Sidoarjo Terinspirasi Cara Cinta Laura Kelola Keuangan

Setelah 14 Tahun Berpisah, Farel Prayoga Akhirnya Bertemu Sang Bunda

13 Cara Diet Gula yang Benar untuk Hidup Lebih Sehat

Hipotiroidisme Selama Hamil dan Pengaruhnya pada Kesuburan, Bunda Perlu Tahu

5 Potret Haru Aaliyah & Zahwa Kenang Almarhum Adjie Massaid di Hari Kelahiran Sang Ayah, Ada Baby Arash

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK