HaiBunda

PARENTING

Panduan Cara Membuat Oralit untuk Bayi saat Diare & Aturan Minum yang Aman

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 18 Oct 2023 11:31 WIB
Panduan Cara Membuat Oralit untuk Bayi saat Diare & Aturan Minum yang Aman/ Foto: iStock

Oralit adalah larutan yang mengandung campuran natrium, kalium, gula, dan elektrolit. Bunda dapat membuat oralit sesuai aturan yang tepat untuk menggantikan cairan tubuh anak yang hilang akibat dehidrasi karena diare.

Saat bayi mengidap diare, ia dapat kehilangan cairan tubuh dengan cepat dan mengalami dehidrasi. Minum sedikit air atau ASI setiap beberapa menit memang cukup efektif, namun bila terjadi diare parah, banyak cairan yang bisa hilang dalam waktu singkat. Oralit yang diberikan pada saat tersebut dapat melindungi bayi dari dehidrasi dan dampak seriusnya.

Ya, dehidrasi dapat menyebabkan beberapa dampak buruk terhadap kesehatan, sehingga penggunaan oralit di bawah bimbingan dokter anak menjadi suatu keharusan untuk rehidrasi atau mengganti cairan. Berikut beberapa tanda dehidrasi pada bayi, seperti dikutip dari Mom Junction:


  • Rasa haus yang parah
  • Kelelahan dan mudah gelisah
  • Lebih sedikit jumlah popok kotor karena jarang buang air kecil
  • Urine berwarna kuning tua
  • Tidak ada air mata saat menangis
  • Sudut mulut kering dan bibir pecah-pecah
  • Ubun-ubun tampak cekung
  • Mata cekung

Manfaat larutan oralit

Mengonsumsi oralit akan mengisi kembali air dan elektrolit dalam tubuh dan mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh diare dan dehidrasi. Dilansir Parenting Firstcry, berikut beberapa manfaat larutan oralit untuk anak:

  • Oralit mengandung rasio bahan yang tepat dan dapat digunakan sebagai pengganti minuman olahraga, elektrolit pediatrik, dan hidrasi IV.
  • Bayi yang mendapatkan oralit tidak lagi memerlukan suntikan atau transfer intravena (IV).
  • Penggunaan oralit dapat dilakukan secara mandiri.
  • Oralit dapat memberikan hasil dalam hitungan menit setelah dikonsumsi.
  • Oralit dapat digunakan untuk menghindari dehidrasi secara proaktif.
  • Penelitian telah menunjukkan bahwa oralit aman untuk semua kelompok umur.

Cara membuat larutan oralit

Oralit biasanya tersedia dalam bentuk bubuk sachet atau botol. Membuat oralit dari sediaan bubuk perlu dilakukan dengan tepat sebelum diberikan ke anak. Berikut langkah-langkah membuat oralit yang sudah tersedia dalam bentuk bubuk sachet:

  1. Rebus 200 mililiter (ml) air minum bersih dalam peralatan yang bersih dan steril, lalu dinginkan.
  2. Tuangkan air ke dalam gelas dan campurkan dengan satu sendok teh bubuk oralit.
  3. Aduk rata hingga bubuk benar-benar larut dan larutan tampak keruh.
  4. Jangan mencampurkan oralit ke dalam susu, jus buah, atau cairan lainnya.

Jika garam atau larutan rehidrasi oral tidak tersedia, maka Bunda dapat menyiapkan oralit untuk bayi di rumah. Berikut langkah-langkah membuat oralit di rumah:

  1. Cuci tangan menggunakan sabun dan air. Pastikan peralatan yang digunakan untuk membuat larutan bersih dan steril.
  2. Campurkan gula dengan takaran enam sendok teh dan satu setengah sendok teh garam dalam satu liter air bersih yang direbus dan dinginkan. Bunda dapat menggunakan molase (sejenis gula mentah) sebagai pengganti gula putih karena molase mengandung lebih banyak potasium.
  3. Aduk campuran hingga gula dan garam larut seluruhnya, sehingga menghasilkan larutan yang agak buram.
  4. Simpan dan gunakan dalam waktu 24 jam, tidak lebih dari itu.
Ilustrasi Oralit/ Foto: Getty Images/iStockphoto/ThamKC

Aturan aman memberikan oralit pada bayi

Sebelum memberikan oralit untuk bayi, Bunda perlu memerhatikan beberapa hal penting, yakni:

  1. Cuci tangan sebelum memberikan oralit pada bayi.
  2. Berikan larutan sebanyak yang dibutuhkan bayi atau sesuai anjuran dokter. Alternatifnya, berikan cairan lain, seperti ASI.
  3. Bayi berusia lebih dari enam bulan dapat diberikan makanan berbeda, seperti bubur, air beras (bubur), sup wortel, dan air kelapa muda, untuk hidrasi. Setelah bayi mengalami rehidrasi dan sistem pencernaannya tampak tenang, Bunda dapat mulai memberinya makanan teratur setelah berkonsultasi dengan dokter.
  4. Anak-anak di bawah dua tahun harus diberikan satu sendok teh larutan oralit setiap satu hingga dua menit menggunakan sendok atau pipet tetes obat sepanjang hari.
  5. Berikan anak oralit dalam jumlah kecil dan sering. Pastikan dosis pertama kecil. Jumlah kecil memungkinkan anak untuk mempertahankan larutan dengan lebih baik tanpa muntah. Jangan gunakan botol untuk memberi oralit.
  6. Jika bayi muntah, maka berhentilah selama sepuluh menit dan berikan kembali oralit. Beri makan dalam jumlah kecil karena bayi akan dapat menoleransi dengan lebih baik.
  7. Berikan lebih banyak secara bertahap sampai anak mendapatkan dosis penuh yang direkomendasikan.
  8. Bunda dapat menyimpan oralit segar di tempat yang sejuk. Mendinginkan oralit dalam lemari es memang baik, namun sebaiknya tidak digunakan lebih dari 24 jam setelah persiapan.
  9. Jika anak menolak minum, gunakan syringe untuk menyemprotkan oralit ke dalam mulutnya.

Dosis oralit

Pemberian oralit pada anak harus sesuai dengan usia dan berat badannya, Bunda. Sebelum memberikan oralit, sebaiknya konsultasikan dulu dosisnya ke dokter. Pastikan dosisnya tepat dan aturan pakainya benar.

Berikut dosis oralit yang dapat diberikan setiap anak buang air besar (BAB):

  • Anak di bawah usia 2 tahun dapat diberikan 50-100 ml (seperempat hingga setengah cangkir besar) cairan
  • Anak usia 2 hingga 10 tahun dapat diberikan 100-200 ml (setengah hingga satu cangkir besar)
  • Anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, cairan sebanyak yang mereka inginkan.

Salah satu obat oralit bubuk yang dijual bebas adalah Oralit 200. Dalam kemasan, tertera dosis dan aturan pakai sesuai usia anak, yakni:

  • Di bawah 1 tahun: 3 jam pertama 1.5 gelas, selanjutnya 1/2 gelas tiap kali mencret.
  • Anak 1-5 tahun: 3 jam pertama diberikan 3 gelas, selanjutnya 1 gelas tiap kali mencret.
  • Anak 5-12 tahun: 3 jam pertama 6 gelas, selanjutnya 1,5 gelas tiap kali mencret.
  • Anak usia lebih dari 12 tahun: 3 jam pertama 12 gelas, selanjutnya 2 gelas tiap kali mencret.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(aci/ank)

Simak video di bawah ini, Bun:

Ciri & Cara Mencegah Disentri pada Anak

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Artis Resmi Cerai di 2025, Terbaru Acha Septriasa

Mom's Life Amira Salsabila

Ungkapan Hati Aurelie Moeramans saat Hamil Pertama Kali, Merasakan Keajaiban

Kehamilan Amrikh Palupi

Rayakan Ultah Sang Putra, Dewi Lestari dan Mantan Suami Tampil Bersama

Mom's Life Nadhifa Fitrina

20 Resep Kue Simpel untuk Berbagai Acara, Cubit hingga Lumpur

Mom's Life Amira Salsabila

Bayi Sering Kaget & Kejang saat Tidur, Tanda Bahayakah? Ketahui Penyebab & Cara Mengatasinya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Artis Resmi Cerai di 2025, Terbaru Acha Septriasa

20 Resep Kue Simpel untuk Berbagai Acara, Cubit hingga Lumpur

Ungkapan Hati Aurelie Moeramans saat Hamil Pertama Kali, Merasakan Keajaiban

Bayi Sering Kaget & Kejang saat Tidur, Tanda Bahayakah? Ketahui Penyebab & Cara Mengatasinya

Indra Bekti Turun 12 Kg Usai Didiagnosis Fatty Liver, Ini 5 Potret Terbarunya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK