HaiBunda

PARENTING

Mengenal Makanan Tambahan Balita, Manfaat, hingga Contoh dan Estimasi Harganya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 19 Oct 2023 21:40 WIB
Mengenal Makanan Tambahan Balita, Manfaat, hingga Contoh dan Estimasi Harganya/ Foto: iStock

Pemberian ASI dan MPASI memang penting untuk memenuhi asupan nutrisi balita di atas 6 bulan. Namun, untuk memenuhi kecukupan gizi, anak juga perlu makanan tambahan. Apalagi mengingat masa emas perkembangan anak berlangsung selama 2 tahun kehidupannya, Bunda.

Mengutip penelitian dari Poltekkes Denpasar, untuk mencapai kesehatan yang optimal, maka disusun Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia.

Di dalam aturan tersebut juga berisi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada sasaran perlu dilakukan secara benar dan sesuai aturan konsumsi yang dianjurkan. Pemberian makanan tambahan yang tidak tepat akan menjadi tidak efektif dalam upaya pemulihan status gizi sasaran serta dapat menimbulkan permasalahan gizi.


Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI), makanan tambahan balita adalah suplementasi gizi berupa makanan tambahan dalam bentuk biskuit dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada bayi dan anak balita usia 6 sampai 59 bulan dengan kategori kurus. Bagi bayi dan anak berumur 6 sampai 24 bulan, makanan tambahan ini dapat diberikan bersama MPASI.

Namun, selain biskuit, yang terbaru menurut Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal untuk Balita dan Ibu Hamil Kemenkes RI, makanan tambahan balita juga bisa bersumber dari bahan pangan lokal. Nah, bahan pangan lokal ini tersedia cukup banyak di sekitar kita.

Indonesia merupakan negara terbesar ketiga di dunia dalam keragaman hayati. Menurut Badan Ketahanan Pangan 2020 dan Neraca Bahan Makanan 2022, di Indonesia terdapat 77 jenis sumber karbohidrat, 30 jenis ikan, 6 jenis daging, 4 jenis unggas; 4 jenis telur, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, dan 110 jenis rempah dan bumbu. Artinya, potensi pemanfaatan pangan lokal sangat terbuka luas termasuk untuk penyediaan pangan keluarga, termasuk untuk perbaikan gizi anak-anak, khususnya balita.

Manfaat pemberian makanan tambahan balita

Pemberian makanan tambahan dapat memberikan manfaat bagi anak, khususnya balita yang sudah mulai diberikan MPASI. Berikut manfaatnya:

  • Meningkatkan status gizi anak.
  • Mencukupi kebutuhan zat gizi anak agar tercapainya status gizi dan kondisi gizi yang baik sesuai dengan umur anak tersebut.
  • Menurut Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI) 2009, pemberian tambahan makanan di samping makanan yang dimakan sehari-hari, bertujuan untuk memulihkan keadaan gizi dan kesehatan

Contoh makanan tambahan balita dan estimasi harganya

Ada beberapa contoh makanan tambahan yang bisa diberikan untuk balita. Tapi, perlu diingat kembali bahwa makanan tambahan balita tidak dapat menggantikan MPASI, melainkan untuk tambahan. Berikut contoh makanan tambahan untuk balita dan estimasi harganya:

1. Alpukat

Alpukat merupakan buah yang dikenal bergizi tinggi. Selain mengandung lemak sehat, alpukat juga kaya akan serat, potasium, asam folat, dan vitamin E. Kandungan nutrisi di alpukat dapat meningkatkan fungsi otak bayi.

Harga alpukat tergantung variannya, Bunda. Misalnya, alpukat mentega dijual dengan harga sekitar Rp45.000 ribu hingga Rp60.000 per kilogramnya.

2. Yoghurt tawar

Yogurt adalah makanan yang kaya dengan kalsium dan protein. Yogurt merupakan produk susu yang dibudidayakan, artinya mengandung kultur bakteri probiotik yang sehat seperti Lactobacillus.

Probiotik memainkan peran penting dalam kesehatan pencernaan dan bermanfaat bagi anak kecil yang mengalami diare dan sembelit. Namun, yoghurt susu murni hadir dalam berbagai rasa yang dapat dimaniskan dengan tambahan gula. Jadi, pastikan pilih yoghurt yang tawar ya, Bunda. Harga untuk yoghurt tawar per 1 liter kurang lebih Rp80.000.

3. Ikan teri

Ikan teri memiliki kandungan vitamin B3 yang tinggi atau niasin, yakni vitamin yang membantu mengubah makanan menjadi energi. Jenis ikan ini juga mengandung tinggi selenium, yaitu mineral yang berperan dalam kesehatan jantung, tiroid, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan tulang. Ikan teri juga merupakan sumber mineral zat besi dan kalsium, serta kaya akan asam lemak omega-3.

Faktanya, ikan teri dianggap sebagai ikan berminyak atau berlemak, sama dengan salmon, tuna, sarden, dan makarel. Sekaleng ikan teri seberat 45 gram saja menyediakan 924 mg Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA), yang jumlahnya lebih banyak dari jumlah yang sama pada salmon. Sebelum membeli ikan teri, pilih ikan yang basah, jangan yang asin atau sudah kering. Satu kilogram ikan teri basah berkisar Rp10.000 - Rp 20.000.

4. Bubur kacang hijau

Kacang sangat bergizi dan dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan. Kacang-kacangan menawarkan sumber serat yang sangat baik.

Menambahkan makanan kaya serat seperti kacang-kacangan ke dalam makanan bayi dapat membantu mengurangi risiko sembelit dan meningkatkan kesehatan usus. Ditambah lagi, serat spesifik yang ditemukan dalam kacang-kacangan juga dapat membantu meningkatkan populasi bakteri usus yang sehat.

Kacang hijau adalah sumber serat, karbohidrat, dan protein yang sangat baik untuk membantu mendukung perkembangan mikrobioma usus bayi dan mendorong pertumbuhan dan perkembangannya. Mereka juga merupakan sumber zinc dan asam folat, yang mendukung fungsi kekebalan dan perkembangan saraf. Harga kacang hijau per kilogram mulai dari Rp20.000.

5.Abon

Daging mengandung protein berkualitas tinggi untuk mendukung tumbuh kembang Si Kecil. Makanan seperti ayam dan daging sapi, merupakan sumber utama zat besi, yakni mineral yang diperlukan untuk memproduksi sel darah merah. Seperti diketahui, sel darah merah diperlukan untuk mengantarkan oksigen ke setiap bagian tubuh.

Daging juga mengandung banyak zinc, yang berperan penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh. Salah satu makanan tambahan balita yang direkomendasikan Kemenkes RI adalah abon. Bunda bisa memilih abon daging, ayam, atau pun ikan. Harga abon dalam kemasan 100 gram, mulai dari Rp20.000.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(aci/ank)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 MPASI untuk Penambah Berat Badan Bayi, Sehat dan Bergizi

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Atlet Voli Megawati Hangestri Resmi Menikah dengan Dio Novandra, Intip 7 Potretnya

Mom's Life Amira Salsabila

Nikita Willy Ajak Issa dan Nael Liburan Naik Phinisi di Labuan Bajo, Ini Potret Keseruannya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Perempuan Resmi Dilarang, Ternyata ini Bahayanya Bun!

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

5 Fakta Kasus Sengketa Tanah Warisan Ashanty dan Dugaan Diserobot Mafia Tanah

Mom's Life Annisa Karnesyia

7 Pilihan Kotak Bekal Anak, Temukan yang Pas untuk Si Kecil

Rekomendasi Produk Pritadanes

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Atlet Voli Megawati Hangestri Resmi Menikah dengan Dio Novandra, Intip 7 Potretnya

7 Pilihan Kotak Bekal Anak, Temukan yang Pas untuk Si Kecil

Nikita Willy Ajak Issa dan Nael Liburan Naik Phinisi di Labuan Bajo, Ini Potret Keseruannya

Ketahui Bahaya Paparan Perwarna Pakaian saat Bunda Hamil Laki-laki

Sunat Anak Perempuan Resmi Dilarang, Ternyata ini Bahayanya Bun!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK