PARENTING
Cara Mengukur Lingkar Kepala Bayi yang Benar untuk Ketahui Ukuran Normal atau Tidak
Hasna Fadhilah | HaiBunda
Rabu, 18 Oct 2023 16:25 WIBSesaat setelah bayi dilahirkan, tim dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan. Salah satunya mengukur lingkar kepala bayi. Pengukuran ini penting dilakukan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan otak bayi. Lingkar kepala yang normal menandakan bahwa otak bayi berkembang dengan baik.
Cara mengukur lingkar kepala bayi dilakukan menggunakan meteran oleh tim dokter. Setelah itu akan dilakukan pemantauan secara berkala sebab lingkar kepala bayi umumnya tumbuh dengan cepat dalam beberapa bulan pertama kelahirannya. Selanjutnya pertumbuhan lingkar kepala bayi akan melambat.
Penting bagi para orang tua untuk mengetahui ukuran lingkar kepala bayi mereka. Sebab jika ukurannya berada di atas atau di bawah angka normal maka harus diwaspadai. Sehingga apabila terjadi sesuatu akan lebih mudah apabila terdeteksi lebih dini.
Lantas berapakah ukuran lingkar kepala normal pada bayi? Yuk, Bunda, simak penjelasan selengkapnya berikut ini beserta cara mengukur lingkar kepala bayi yang benar.
Lingkar kepala bayi normal menurut umur dan jenis kelamin
Bunda, sebenarnya tidak ada angka yang pasti yang menentukan apakah lingkar kepala bayi dikatakan normal atau tidak pada usia tertentu. Pengukuran mengacu pada tabel yang akan memberikan kisaran angkanya. Melansir dari Baby Center rata-rata lingkar kepala bayi baru lahir ialah 34,2 cm (13,47 inci). Pada saat bayi berusia 1 bulan, ukurannya akan bertambah menjadi 36,9 cm (14,53 inci).
Terdapat perbedaan ukuran lingkar kepala antara bayi perempuan dan laki-laki. Kepala bayi laki-laki sedikit lebih besar namun perbedaannya tidak terlalu signifikan yaitu 1 cm. Berikut tabel yang dapat menjadi acuan mengenai ukuran lingkar kepala bayi menurut WHO berdasarkan usia dan jenis kelaminnya:
Tabel pengukuran lingkar kepala anak laki-laki 0-5 tahun (Sumber: WHO) |
Berdasarkan tabel di atas ukuran lingkar kepala bayi normal pada anak laki-laki dan perempuan yaitu berada dikisaran persentil ke-5 dan ke-95. Jadi bila lingkar kepala bayi Bunda berada di persentil ke-50, itu artinya ia memiliki lingkar kepala rata-rata bayi seusianya.
Namun, jika ukurannya berada di persentil ke-30, berarti anak Bunda termasuk dalam 30 persen bayi seusianya yang memiliki lingkar kepala lebih kecil dan 70 persen memiliki lingkar kepala yang lebih besar. Sehingga sangat penting bagi para orang tua mengetahui ukuran lingkar kepala buah hatinya dengan cara rutin mengukurnya.
Cara mengukur lingkar kepala bayi yang benar
Mengukur lingkar kepala bayi ternyata dapat Bunda lakukan mandiri di rumah. Namun saat melakukan pengukuran, harus memperhatikan beberapa hal. Berikut cara mengukur lingkar kepala bayi yang benar yang dilansir dari National Center for Health Statistics:
1. Gunakan meteran yang tidak elastis dan aman
Pastikan Bunda untuk menggunakan meteran yang tidak elastis dan tetap aman ya. Sebab jika menggunakan pita pengukur yang elastis dapat memberikan hasil pengukuran yang kurang akurat. Akibatnya, ukuran lingkar kepala bayi yang terukur bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran sebenarnya.
2. Lingkarkan meteran di kepala bayi di atas telinga dan alis
Meteran harus dililitkan di kepala bayi di bagian atas telinga dan alis untuk memastikan bahwa sudah melingkari seluruh bagian kepala bayi. Hal ini untuk mendapatkan ukuran kepala bayi yang akurat ya, Bunda.
3. Meteran melingkari bagian belakang kepala bayi yang paling menonjol
Selain melingkari bagian atas telinga dan alis, pastikan meteran juga harus meliliti bagian belakang kepala bayi yang menonjol ya, Bunda. Bagian belakang kepala bayi yang paling menonjol ini terletak di bawah ubun-ubun.
4. Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali dan pilih yang terbesar
Untuk mendapatkan hasil yang akurat, sebaiknya Bunda melakukan pengukuran sebanyak 3 kali. Lalu pilihlah hasil pengukuran yang terbesar. Sebaiknya, lakukan pengukuran secara rutin. Misalnya, sebulan sekali untuk mengetahui perkembangan ukuran kepala bayi.
Faktor yang pengaruhi lingkar kepala bayi dan tumbuh kembang
Setiap bayi memiliki ukuran lingkar kepala yang berbeda-beda. Ada beberapa faktor yang mampu mempengaruhi ukuran lingkar kepala bayi selama masa perkembangannya yaitu jenis kelamin, genetik, dan asupan nutrisi.
Bayi berjenis kelamin laki-laki umumnya memiliki ukuran kepala yang lebih besar (1 cm) ketimbang bayi perempuan. Selain itu faktor genetik atau keturunan dari keluarga sang bayi juga turut mempengaruhi ukuran lingkar kepalanya.
Berikutnya yaitu faktor nutrisi pada bayi juga ikut mempengaruhi. Bila bayi mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembangnya maka akan optimal. Sebaliknya jika bayi kekurangan nutrisi maka dikhawatirkan tumbuh kembangnya kurang optimal. Maka pastikan buah hati selalu mendapatkan asupan nutrisi yang cukup ya, Bunda.
Sangat penting bagi para orang tua untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ukuran lingkar kepala buah hati mereka. Sebab jika ukuran lingkar kepala bayi lebih kecil dari rata-rata, mungkin itu bisa menjadi pertanda bahwa otak bayi berhenti tumbuh atau mengalami gangguan. Kondisi ini dinamakan mikrosefali. Sebaliknya Bunda, jika ukuran lingkar kepala bayi Bunda lebih besar dari rata-rata, bisa menjadi pertanda bahwa bayi mengalami kondisi hidrosefalus.
Penyebab hidrosefalus, kondisi membesarnya ukuran kepala bayi
Hidrosefalus merupakan kondisi dimana terjadi penumpukan cairan di dalam dan sekitar otak. Cairan ini dikenal sebagai serebrospinal atau cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Normalnya cairan ini berfungsi untuk melindungi otak dari benturan dan membantu dalam penyerapan nutrisi.
Kondisi yang langka ini mengakibatkan membesarnya ukuran kepala bayi melebihi normal. Hidrosefalus dapat terjadi pada saat kelahiran atau sesaat kelahiran, hal ini dapat terjadi seiring berjalannya waktu akibat kerusakan atau cedera.
Penderita hidrosefalus memiliki gejala yang bervariasi yang sebagian besar berdasarkan umur mereka. Pada kasus bayi yang mengalami hidrosefalus, mereka akan menunjukan tanda-tanda seperti:
- Peningkatan pesat ukuran kepala
- Adanya tonjolan pada ubun-ubun bagian atas
- Mual
- Kesulitan menghisap atau makan
- Mata yang tertuju ke bawah
- Kejang
Sementara itu penyebab terjadinya kondisi hidrosefalus pada bayi dapat disebabkan karena beberapa hal yaitu:
- Kelainan genetik bawaan
- Gangguan perkembangan otak yang berhubungan dengan cacat lahir pada otak, tulang belakang atau sumsum tulang belakang
- Terjadi komplikasi saat kelahiran prematur seperti pendarahan
- Infeksi saat masa kehamilan misalnya dari virus rubella yang menyebabkan peradangan pada jaringan otak janin
- Tumor otak
- Infeksi pada sistem saraf pusat misalnya meningitis
- Terjadi cedera atau stroke yang menyebabkan pendarahan di otak
Demikianlah Bunda, penjelasan mengenai lingkar kepala bayi selama masa pertumbuhannya. Lingkar kepala bayi adalah salah satu parameter penting untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengukur lingkar kepala bayi yang benar. Semoga informasi dari artikel di atas dapat bermanfaat ya, Bunda!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)