Alasan Lingkar Kepala Bayi Harus Diukur Secara Rutin, Berkaitan dengan Perkembangan Otak

Ilustrasi Lingkar Kepala Bayi/Foto: iStock

Salah satu cara untuk melihat bahwa bayi tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya adalah dengan mengukur lingkar kepalanya. Lantas, apa alasannya?

Pengukuran lingkar kepala atau ubun-ubun merupakan cara untuk menilai pertumbuhan anak yang mencerminkan ukuran serta pertumbuhan otaknya, Bunda. Direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics (AAP), pengukuran ini sebaiknya dilakukan terutama sampai Si Kecil berusia 2 tahun.

Hal ini juga diungkapkan oleh dokter spesialis anak, dr. Yoga Yandika, Sp.A, yang diunggah oleh @auditialintang. Sebelumnya, HaiBunda sudah meminta izin dan diperbolehkan untuk mengutip pernyataan dokter.

Alasan lingkar kepala bayi harus diukur

Dokter Yoga mengungkapkan sebelum usia bayi 18 bulan, ubun-ubunnya tidak boleh menutup, Bunda. Jika terjadi, maka otaknya tidak berkembang.

Karena itu, lingkar kepala bayi harus selalu diukur secara berkala. Jika ukurannya tidak bertambah, maka otaknya tidak berkembang.

"Selama dia belum 18 bulan, ini (ubun-ubun) tidak boleh menutup. Karena kalau dia menutup, nanti otaknya enggak berkembang," ungkapnya.

"Makanya lingkar kepalanya harus diukur. Kalau ininya (ubun-ubunnya menutup), lingkar kepalanya enggak akan bertambah, enggak akan berkembang," sambungnya.

Selain itu, Yoga juga mengungkapkan umumnya ubun-ubun bayi memiliki denyutan yang terlihat. Kondisi ini merupakan hal yang normal dan wajib ada.

"Kalau ininya (ubun-ubun) menutup, saya yang stres karena bayinya pasti kenapa-kenapa. Kadang suka kelihatan ada denyutan-denyutannya. Itu harus ada malah. Kalau enggak ada, balik lagi tadi saya yang stres malah," papar Yoga.

Lantas berapa ukuran normal lingkar kepala bayi baru lahir hingga usia 2 tahun? Simak penjelasan lengkapnya di laman berikutnya, ya.

Pilihan Redaksi

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

UKURAN LINGKAR KEPALA BAYI MENURUT IDAI

Ilustrasi Lingkar Kepala Bayi/Foto: iStock

Ukuran lingkar kepala bayi

Menilik dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dijelaskan bahwa pengukuran lingkar kepala anak umumnya menggunakan pita ukur yang tidak elastis. Pengukuran dilakukan dari bagian atas alis, melewati bagian atas telinga, hingga sampai di bagian paling menonjol di belakang kepala.

Dijelaskan pula bahwa ukuran kepala saat lahir sampai bayi berusia 2 tahun umumnya berkisar antara 35 hingga 49 cm, Bunda. Ukuran rata-rata ubun-ubun besar saat lahir sendiri adalah 2,1 cm yang akan mengecil seiring bertambahnya usia.

Ubun-ubun besar akan menutup ketika bayi berusia 13,8 bulan. Ubun-ubun besar yang lebar atau terlambat menutup dapat terjadi pada atrofi otak, akondroplasia, hipotiroid, sindrom down, atau peningkatan tekanan intrakranial.

Ubun-ubun besar yang menonjol ini disebabkan adanya peningkatan tekanan inntrakranial karena hidrosefalus atau tumor, Bunda. Ubun-ubun cekung juga dapat terjadi karena atrofi otak dan dehidrasi.

Seperti dijelaskan oleh dr. Yoga sebelumnya, IDAI turut menyebut bahwa ubun-ubun besar yang menutup di bawah usia 6 bulan atau belum 18 bulan akan mencerminkan adanya gangguan pertumbuhan pada otak Si Kecil.

IDAI mengimbau Bunda agar melakukan pengukuran lingkar kepala pada bayi secara berkala hingga mereka berusia 2 tahun. Jika dilihat terdapat adanya abnormalitas pada hasil pengukuran, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari penyebabnya agar bisa dilakukan intervensi sejak dini.

Bunda memiliki pengalaman saat mengukur lingkar kepala anak? Jangan lupa bagikan di kolom komentar, ya.

Saksikan lagi video mengenal stunting dan pengaruhnya pada otak anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]