
parenting
Bentuk Kepala Bayi Besar Tandakan Anak Cerdas? Simak Faktanya
HaiBunda
Jumat, 06 Oct 2023 19:30 WIB

Pernahkah Bunda mendengar pernyataan bahwa bayi atau anak dengan kepala yang lebih besar menandakan anak yang pintar? Mendengar itu, apakah membuat Bunda berharap Si Kecil lahir dengan ukuran kepala yang lebih besar atau justru khawatir dengan ukuran kepalanya?
Bayi dengan bentuk kepala yang besar memang lekat dengan stereotip bahwa bayi tersebut memiliki kecerdasan, pertumbuhan, dan genetik yang baik. Hal ini mungkin membuat Bunda bertanya-tanya atau bahkan berharap agar Si Kecil dianugerahi bentuk kepala yang besar. Ditambah gagasan ini juga didukung oleh orang-orang di sekeliling Bunda.
Menyikapi hal ini, Bunda sebenarnya tidak perlu terlalu gelisah. Bentuk maupun ukuran lingkar kepala Si Kecil pada dasarnya tidak ada hubungannya dengan kecerdasannya. Selama kepala Si Kecil memiliki ukuran rata-rata dan tumbuh secara teratur sebagaimana seharusnya, tidak ada yang perlu Bunda khawatirkan.
Memang sebelumnya sudah ada beberapa studi terdahulu yang menunjukkan hubungan antara ukuran otak, ukuran kepala, dan kecerdasan. Tapi rupanya, hasil penelitian tersebut belum mendukung pada sebuah kesimpulan tentang hubungan kepala besar dan kecerdasan. Sampai kini, masih sulit untuk mengetahui apakah ukuran kepala itu penting atau tidak, terutama dengan semua data persentil yang masih belum jelas sehingga mengaburkan gambaran tersebut.
Dilansir dari Fatherly, studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa bayi berusia satu tahun dengan kepala lebih besar mendapat skor lebih tinggi pada tes IQ di kemudian hari. Serta, kepala yang lebih besar memang cenderung memiliki otak yang lebih besar.
“Ukuran kepala juga bergantung pada faktor-faktor seperti otot kepala dan ketebalan tulang, kemungkinan besar kepala yang lebih besar berarti otak yang lebih besar," ujar Grant Hulbert, seorang profesor biologi di California State University kepada American Academy.
Obsesi mengenai ukuran bentuk kepala ini berawal dari ilmu frenologi, sebuah ilmu semu, pseudosains yang didiskreditkan karena super rasis yang mengusulkan untuk menentukan kecerdasan dan tipe kepribadian dengan mengukur ukuran dan bentuk tengkorak. Ilmu ini tidak begitu disukai, tetapi beberapa premis yang menjadi dasar penelitiannya membuatnya bertahan meskipun upaya untuk menghubungkan kecerdasan dengan bobot otak ini tetap tidak membuahkan hasil.
Untuk artikel selengkapnya, klik halaman selanjutnya ya, Bunda!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
HUBUNGAN KEPALA BAYI BESAR DENGAN TINGKAT KECERDASANNYA
Kepala anak besar tanda lebih cerdas?/Foto: iStockphoto
Sebagai contoh bahwa ukuran otak tidak ada sangkut pautnya dengan kecerdasan, Bunda perlu mengetahui bahwa otak Albert Einstein beratnya hanya rata-rata sekitar 3 pon. Atau otak penulis Jonathan Swift yang berbobot lebih berat dengan rata-rat 4,4 pon, sedangkan peraih Nobelny Anatole France memiliki berat otak hanya hampir 2 pon.
Para dokter tentunya telah mengetahui semua ini. Sehingga bukan kecerdasan yang mereka kejar saat mengukur lingkar kepala Si Kecil. Dalam kebanyakan kasus, dokter melacak tingkat pertumbuhan kepala bayi karena adanya penyimpangan dari kurva pertumbuhan yang diharapkan. Hal itu seringkali merupakan tanda paling awal bahwa ada yang salah dengan otak.
Contohnya saja pada puncak epidemi Zika, dokter mengukur ukuran kepala bayi untuk menyingkirkan mikrosefali, cacat lahir yang biasanya disebabkan oleh virus.
Maka kembali ke pertanyaan awal, apakah benar rata-rata orang yang berkepala lebih besar lebih pintar? apakah ukuran otak atau bahkan IQ merupakan hal yang penting?
Menjawab pertanyaan itu, studi telah meragukan gagasan bahwa tes IQ dapat digunakan sebagai alat pengukur kecerdasan yang akurat.Hal itu membuat ukuran otak masih menjadi perdebatan di antara para ilmuwan saraf.
Perlu diketahui, paus dan gajah adalah hewan yang memiliki ukuran otak yang jauh lebih besar dari manusia. Namun itu bukan berarti mereka lebih cerdas, mungkin hanya karena ukuran tubuh mereka lebih besar daripada kita.
Sebagian besar penelitian MRI melaporkan korelasi yang lemah antara volume otak dan kecerdasan. Hal ini sama halnya dengan korelasi lemah lainnya seperti hubungan antara tinngi badan dan kecerdasan.Â
Singkatnya, ilmu sains tidak menyatakan bahwa kecerdasan banyak berhubungan dengan bentuk kepala atau ukuran otak. Dan ketika dokter mengukur kepala Si Kecil, mereka hanya mencoba mencari tahu apakah Si Kecil tumbuh normal. Bukan untuk menilai IQ mereka.
Jadi Bunda, selama kepala Si Kecil berukuran normal sesuai rata-rata, mereka akan baik-baik saja dan jangan ragukan kecerdasannya. Bunda hanya perlu mengingat bahwa Albert Einstein dengan bobot otak hanya rata-rata 3 pon tetap dapat menemukan dan menjelaskan konsep relativitas, lho.
Simak informasi menganai kecerdasan anak lainnya dalam video di bawah ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Wow! Gadis 10 Th dengan Kecerdasan Melebihi Einstein, Kini Kuliah 2 Jurusan

Parenting
4 Sumber Nutrisi Tepat untuk Bantu Tingkatkan Kecerdasan Anak

Parenting
Makanan untuk Kecerdasan Anak Ternyata Hanya Mitos, Ini Penjelasan Dokter

Parenting
5 Mainan yang Bisa Bantu Tingkatkan Kecerdasan Anak

Parenting
10 Makanan yang Bantu Tingkatkan Kecerdasan Anak


7 Foto
Parenting
7 Potret Mischka dan Devon Anak Cerdas Peraih 85 Medali Olimpiade Matematika dan Sains
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda