HaiBunda

PARENTING

10 Ciri Anak Ekstrovert dan Cara Tepat Membesarkannya, Jangan Keliru Bun!

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 09 Nov 2023 08:05 WIB
10 Ciri Anak Ekstrovert dan Cara Tepat Membesarkannya, Jangan Keliru Bun!/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Tran Van Quyet

Istilah ekstrovert dan introvert mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Bunda. Kedua istilah tersebut pertama kali dideskripsikan oleh psikolog Carl Jung pada tahun 1960-an, ketika ia membahas elemen kepribadian. Ia mengklasifikasikan kedua kelompok ini berdasarkan di mana mereka menemukan sumber energinya.

Singkatnya, Jung berpendapat bahwa orang ekstrovert diberi energi oleh banyak orang dan interaksi dengan dunia luar. Sementara itu, introvert membutuhkan waktu sendiri untuk memulihkan tenaga, dan mereka sering kali lebih berhati-hati dalam bersikap dan berinteraksi dengan orang lain.

“Anak-anak ekstrovert cenderung mencari dan menikmati banyak rangsangan dalam hidup mereka. Mereka senang berada di dekat orang-orang dan seringkali cukup aktif dan energik,” kata profesor psikiatri dan pediatri di Fakultas Kedokteran Universitas Vermont Larner, David Rettew, MD, dikutip dari Very Well Family.


Memahami anak ekstrovert dan introvert mungkin diperlukan saat Bunda membesarkan Si Kecil. Misalnya, pada anak yang ekstrovert, Bunda bisa memahami karakter anak saat ia suka berteman dengan banyak orang.

Ada beberapa ciri anak ekstrovert yang dapat dikenali oleh orang tua sejak dini. Apa saja?

Ciri-ciri anak ekstrovert

Anak ekstrovert juga dapat dengan cepat menunjukkan emosi positif seperti rasa gembira yang muncul tiba-tiba. Mereka juga terkadang sedikit impulsif atau suka mengambil risiko lebih tinggi. Nah, berikut telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, 10 ciri anak ekstrovert dan cara tepat membesarkannya:

1. Suka menikmati lingkungan sosial

Anak dengan kecenderungan lebih ekstrovert sering kali menjadi pusat perhatian, dan mereka menyukainya. Mereka berkembang dalam situasi sosial, dan suka mencari rangsangan sosial.

Anak ekstrovert seringkali tidak takut untuk memperkenalkan diri kepada orang baru, dan mereka jarang menghindari situasi asing karena takut membuat kesalahan. Berbeda dengan anak introvert, anak ekstrovert justru tidak suka bila ia tak mengenal seseorang yang baru.

2. Sering merasa sulit tidur siang

Anak ekstrovert tidak suka sendirian, sehingga seringkali mereka sulit untuk tidur siang atau tertidur dengan sendirinya. Mereka menginginkan interaksi sosial dan berada di dekat orang lain. Anak yang ekstrovert sering merasa bahwa tidur bukanlah hal yang mudah dilakukan karena situasi yang sepi.

3. Suka ikut berbagai kegiatan di sekolah

Mengutip Pop Sugar, anak ekstrovert merasa nyaman berada dalam kelompok besar. Mereka cenderung menjadi andalan dalam kelompok dan mungkin menjadi pemimpin kegiatan di sekolah, di lingkungan kerja, atau acara sosial lainnya. Mereka jarang menolak undangan pernikahan, pesta, dan pertemuan.

4. Berteman dengan banyak orang

Anak ekstrovert mudah sekali mendapatkan teman. Mereka sangat menikmati energi orang lain dan suka berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.

Mereka juga cenderung memiliki jaringan sosial yang besar dan banyak kenalan. Saat mengejar minat dan aktivitas baru, anak ekstrovert sering kali tertarik untuk memperluas lingkaran sosialnya.

5. Selalu siap 'berpetualang'

Anak ekstrovert senang beraktivitas dan berada di tempat umum, meskipun hanya pergi ke toko kecil. Apakah Si Kecil senang beraktivitas di luar, entah itu pergi ke taman, mengikuti kelas anak-anak, atau sekadar menjalankan tugas? Coba gali tentang alasannya suka melakukan aktivitas tersebut, Bunda. Bila anak menjawabnya karena suka bermain dengan teman, ini bisa jadi Si Kecil adalah anak yang ekstrovert.

6. Anak suka berbicara

Seseorang yang ekstrovert cenderung sangat cerewet, bahkan terkadang suka menyela orang-orang terdekatnya, seperti guru yang suka bicara di depan kelas saat pelajaran berlangsung. Selain itu, anak ekstrovert juga sering berpikir keras karena ini menjadi salah satu cara untuk memproses dunia di sekitar mereka.

7. Anak tidak takut untuk mengambil posisi kepemimpinan

Anak ekstrovert suka menjadi orang yang bertanggung jawab. Jika Bunda melihat anak bertindak sebagai pemimpin di setiap kelompok bermain atau menjadi sukarelawan untuk tanggung jawab di kegiatan sekolah, kemungkinan besar mereka adalah seorang ekstrovert.

8. Mudah bosan

Semua anak suka menyatakan bahwa mereka bosan, tetapi anak ekstrovert selalu bersungguh-sungguh bila merasa bosan. Tanpa interaksi sosial dan rangsangan yang membuat mereka sibuk, anak dengan kepribadian ini akan merasa kebingungan melakukan aktivitas sendirian.

9. Cenderung berempati atau peduli orang lain

Anak dengan kepribadian ekstrovert sangat peduli terhadap orang lain. Ya, karena mereka senang berhubungan dengan orang lain, mereka cenderung memiliki keinginan yang kuat untuk membantu orang lain. Anak ekstrovert merasakan empati terhadap perasaan, keadaan, dan masalah orang lain.

10. Kerap terbuka tentang perasaannya

Anak ekstrovert seringkali tidak keberatan mengungkapkan perasaannya kepada orang lain, termasuk ke Bunda. Dia tahu bagaimana mengekspresikan diri tanpa takut orang lain menghakiminya. Seorang ekstrovert tahu persis apa yang dia inginkan dan tidak takut untuk memberitahu orang lain.

Cara tepat membesarkan anak

Sebagai bagian dari perkembangannya, anak ekstrovert mungkin lebih sering melontarkan ide dan pemikiran dibandingkan anak introvert. Mereka biasanya membutuhkan orang tua untuk mengingatkan istirahat.

Dikutip dari laman Child Savers, berikut 7 cara tepat membesarkan anak ekstrovert agar kemampuannya berkembang dengan baik:

  1. Akui kebutuhan Si Kecil yang suka berbicara dan berinteraksi dengan orang lain.
  2. Jadwalkan waktu untuk beristirahat agar anak dapat mengatur waktunya belajar dan bermain.
  3. Berikan dukungan yang positif agar anak dapat menjalani aktivitasnya dengan senang.
  4. Dorong minat mereka.
  5. Tawarkan pilihan pada mereka saat melakukan sesuatu.
  6. Bunda perlu memahami anak saat mereka terlihat sibuk dengan aktivitasnya.
  7. Biarkan mereka bersinar atau menjadi pusat perhatian selama itu adalah hal yang positif.

Perlu dipahami oleh Bunda, introversi atau ekstroversi seorang anak tidak akan mengubah kepemimpinan, komunikasi, atau kemampuannya untuk menjadi kreatif. Membantu anak memahami dirinya sendiri akan membuat anak tetap percaya diri pada dirinya dan merawat dirinya dengan baik.

Tak hanya pada anak-anak, memahami introvert versus ekstrovert juga bermanfaat bagi orang dewasa seperti Bunda. Sebab, kedua kepribadian ini  dapat memperkuat hubungan kita dengan anak.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(aci/ank)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Manfaat Kehadiran Ayah Hebat dalam Tumbuh Kembang Anak hingga Dewasa

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ashanty Beberkan Alasan Sering Berobat ke Psikiater, Ternyata karena...

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kenali Tanda-Tanda Anak Siap Lakukan Toilet Training, Jangan Buru-Buru Bun

Parenting Kinan

Cara Mudah Konsumsi Buah Parijoto untuk Program Hamil

Kehamilan Amrikh Palupi

150 Kalimat Menyentuh Hati untuk Pasangan dan Anak Tercinta

Mom's Life Amira Salsabila

5 Cara Mengatasi Anak Alami Diare & Muntah di Rumah, Kapan Tanda Perlu ke Dokter?

Parenting Kinan

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Belum Suntik HPV tapi Sudah Berhubungan Suami Istri, Berbahayakah?

150 Kalimat Menyentuh Hati untuk Pasangan dan Anak Tercinta

Kenali Tanda-Tanda Anak Siap Lakukan Toilet Training, Jangan Buru-Buru Bun

10 Film Jepang Romantis dengan Happy Ending Terbaik Rating Tertinggi

Cara Mudah Konsumsi Buah Parijoto untuk Program Hamil

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK