PARENTING
Kasus Sifilis pada Bayi di AS Meningkat, Kenali Ciri, Penyebab & Cara Mengatasinya
Asri Ediyati | HaiBunda
Rabu, 15 Nov 2023 21:25 WIBSifilis kongenital adalah penyakit yang terjadi ketika bayi tertular sifilis dari ibunya. Sifilis ini bawaan artinya infeksi sudah ada sejak lahir. Hal ini bisa terjadi jika sang bunda menderita sifilis selama kehamilan atau pada saat persalinan normal.
Salah satu yang menjadi kekhawatiran saat ini, data baru menunjukkan kasus sifilis bawaan telah meningkat selama dekade terakhir menurut otoritas kesehatan masyarakat Amerika Serikat (AS). Penyakit mematikan ini dapat menyebabkan lahir mati, kematian atau keguguran, serta banyak potensi cacat dan kecacatan lahir.
Mengutip Guardian, pada tahun 2022, lebih dari 3.700 bayi lahir dengan sifilis kongenital, 10 kali lebih besar dibandingkan jumlah pada tahun 2012. Penyakit ini hampir diberantas pada tahun 1990-an di AS, namun bangkit kembali di tengah stagnasi pendanaan untuk penyakit menular seksual.
"Krisis sifilis bawaan di Amerika Serikat telah meroket pada tingkat yang memilukan,” kata Debra Houry, kepala petugas medis di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN.
“Tindakan baru diperlukan untuk mencegah lebih banyak masalah keluarga. Kami menyerukan kepada penyedia layanan kesehatan, sistem kesehatan masyarakat, dan komunitas untuk mengambil langkah tambahan guna menghubungkan ibu dan bayi dengan layanan yang mereka butuhkan."
Selain lahir mati, sifilis yang tidak diobati dapat merusak organ dan tulang bayi atau mengganggu penglihatan dan pendengaran. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seumur hidup.
Ciri-ciri sifilis pada bayi
Kebanyakan bayi yang terinfeksi sebelum lahir tampak normal. Seiring waktu, gejala bisa berkembang. Dilansir Medline Plus, pada bayi berusia kurang dari 2 tahun, gejalanya mungkin meliputi:
- Pembesaran hati dan/atau limpa (massa di perut)
- Gagal menambah berat badan atau gagal tumbuh (termasuk sebelum lahir, dengan berat badan lahir rendah)
- Demam
- Sifat lekas marah
- Iritasi dan pecah-pecah pada kulit di sekitar mulut, alat kelamin, dan anus
- Ruam dimulai dengan lepuh kecil, terutama pada telapak tangan dan telapak kaki, kemudian berubah menjadi ruam berwarna tembaga, datar, atau bergelombang.
- Kelainan rangka (tulang).
- Tidak mampu menggerakkan lengan atau kaki yang nyeri
- Cairan encer dari hidung
Gejala pada bayi yang lebih tua dan anak kecil mungkin termasuk:
- Gigi berlekuk dan berbentuk pasak yang tidak normal, disebut gigi Hutchinson
- Sakit tulang
- Kebutaan
- Kekeruhan pada kornea (penutup bola mata)
- Penurunan pendengaran atau tuli
- Kelainan bentuk hidung dengan batang hidung yang rata (hidung pelana)
- Bercak abu-abu seperti lendir di sekitar anus dan vagina
- Pembengkakan sendi
- Sabre shins (masalah tulang tungkai bawah)
- Bekas luka pada kulit di sekitar mulut, alat kelamin, dan anus
Penyebab Sifilis pada Bayi
Sifilis kongenital disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum. Ini lebih mungkin mempengaruhi bayi jika sang bunda terkena sifilis selama kehamilan. Tapi sang bunda juga bisa menularkannya ke janinnya jika sudah terkena infeksi sebelum hamil.
Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi seumur hidup pada bayi. Sifilis dapat mempengaruhi anak secara berbeda berdasarkan berapa lama ibunya menderita sifilis dan kapan ibunya menerima pengobatan untuk penyakit tersebut.
Sifilis kongenital dapat menyebabkan masalah selama kehamilan atau setelah kelahiran. Meskipun anak tampak sehat saat dilahirkan, ia masih bisa mengalami komplikasi sifilis di kemudian hari jika tidak mendapat pengobatan.
Cara Mengatasi Sifilis pada Bayi
Jika bayi menderita sifilis kongenital, penting bagi orang tua untuk mendapatkan pengobatan sesegera mungkin. Perawatan segera dan pemeriksaan kesehatan rutin diperlukan untuk memastikan terapi bekerja dengan baik.
Dokter menggunakan antibiotik yang disebut penisilin untuk mengobati bayi. Obat ini membunuh infeksi tertentu seperti sifilis. Mereka dapat menerima penisilin sebagai suntikan atau melalui jalur intravena atau infus.
Dokter mungkin memberi anak jumlah pengobatan yang berbeda berdasarkan tingkat keparahan infeksinya. Dokter dapat sepenuhnya menyembuhkan beberapa bayi akibat sifilis. Tetapi jika ada masalah kesehatan lainnya akibat sifilis, anak mungkin harus mendapatkan perawatan ekstra.
Pencegahan Sifilis Kongenital
Sifilis pada bayi sebenarnya bisa dicegah. Satu-satunya cara bayi dapat tertular adalah jika sang bunda menularkannya selama kehamilan atau kelahiran. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk melindungi diri sendiri. Untuk melakukannya, dikutip dari WebMD, orang tua dapat:
Seks yang aman
Satu-satunya cara untuk mencegah sifilis sepenuhnya adalah dengan tidak melakukan hubungan seks. Namun jika aktif secara seksual, kita dapat menurunkan risikonya melalui hubungan seks yang aman. Aman yang dimaksud yaitu hanya berhubungan seks dengan satu orang (pasangan sendiri) yang tidak memiliki banyak pasangan seksual. Jika khawatir pasangan tertular PMS, gunakan kondom saat berhubungan intim.
Jalani tes
Jika merasa terkena sifilis, penting untuk beri tahu dokter sesegera mungkin dan lakukan tes. Jika memang terkena infeksi, dokter dapat memberi pengobatan. Jika mendapatkan perawatan lebih cepat, risiko komplikasi pasien dan anaknya akan lebih rendah.
Mintalah pasangan untuk menjalani tes
Tidak hanya pihak bunda yang memeriksakannya, pasangan/suami juga harus memeriksakan dan mengobatinya jika mereka menderita sifilis. Jika mendapat pengobatan, maka tidak akan tertular lagi. Namun jika pasangan masih tertular, dia bisa menularkan kembali kepada pasangannya.
Demikian informasi mengenai penyebaran sifilis pada bayi, serta pencegahan yang aman sejak di masa kehamilan. Semoga membantu!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)