Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tanda Biru di Badan Bayi Baru Lahir, Normalkah Terjadi?

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 14 Nov 2023 19:00 WIB

Ilustrasi Tanda Lahir
Tanda Biru di Badan Bayi Baru Lahir, Normalkah Terjadi?/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Bunda mungkin pernah melihat tanda biru di badan bayi baru lahir. Banyak yang mengatakan ini adalah tanda lahir atau birthmark.

Tanda biru di badan bayi dikenal dengan Mongolian blue spots. Dalam medis, tanda biru ini disebut melanositosis dermal bawaan.

Tanda biru umumnya terlihat seperti memar, namun sebenarnya tidak. Ukuran, bentuk, dan warna memar dapat berubah dalam hitungan hari. Sedangkan melanositosis dermal bawaan sering kali menetap di kulit selama beberapa tahun.

Tanda lahir juga tidak menyakitkan saat disentuh. Bentuknya rata dan memiliki tekstur yang sama dengan kulit normal.

Mengutip Web MD, seorang bayi juga dapat memiliki satu atau lebih tanda biru di badannya. Bentuknya tanda lahir ini bisa lonjong, bulat, dan tidak beraturan. Dalam kebanyakan kasus, tanda lahir ini tidak menutupi lebih dari 5 persen tubuh seseorang.

Tanda biru banyak ditemukan di Asia

Ukuran tanda biru di badan bisa berkisar dari beberapa milimeter (mm) hingga lebih dari 10 sentimeter (cm). Bunda tak perlu khawatir karena tanda biru ini adalah kondisi normal.

Tanda biru tidak berbahaya dan tidak perlu dihilangkan. Dilansir Medical News Today, menurut ulasan jurnal tahun 2013, nevus abu-abu atau bintik di kulit (tanda lahir) mempengaruhi sekitar 10 persen bayi berkulit putih, 50 persen bayi Hispanik, dan 90 sampai 100 persen pada bayi berkulit hitam dan Asia.

Namun, ada yang berpendapat bahwa bila dilihat secara mikroskopis, semua bayi sebenarnya memang dilahirkan dengan semacam tanda lahir karena pigmentasi. American Academy of Dermatology mencatat bahwa bintik-bintik tersebut paling sering terjadi pada bayi keturunan Asia. Dalam ini, berarti termasuk Indonesia.

Melanositosis dermal tidak bersifat kanker dan tidak berhubungan dengan penyakit. Tanda ini biasanya muncul pada kulit di area punggung yang luas, Bunda.

Ciri-ciri tanda biru di badan bayi

Dikutip dari laman resmi Mount Sinai Hospital, ciri-ciri dari tanda biru pada bayi baru lahir atau Mongolian blue spot biasanya mencakup:

  • Bintik-bintik berwarna biru atau biru keabu-abuan pada punggung, bokong, pangkal tulang belakang, bahu, atau area tubuh lainnya.
  • Datar dengan bentuk tidak beraturan dan tepi tidak jelas.
  • Tekstur kulitnya normal.
  • Umumnya memiliki lebar 2 hingga 8 cm, atau lebih besar.

Melanositosis dermal terkadang disalah artikan sebagai memar. Hal ini dapat menimbulkan pertanyaan tentang kemungkinan kekerasan terhadap anak. Penting untuk diketahui bahwa melanositosis dermal adalah tanda lahir, bukan memar ya, Bunda.

Penyebab tanda biru pada bayi baru lahir

Tanda biru pada bayi terjadi ketika sel pigmen membuat melanin di bawah permukaan kulit. Alasan mengapa bintik-bintik tersebut berwarna biru adalah karena sesuatu yang disebut efek Tyndall. Efek Tyndall melibatkan hamburan cahaya saat melewati partikel yang dilaluinya.

Pigmen pada permukaan kulit muncul dalam berbagai kombinasi warna biru, abu-abu, dan hitam. Nah, jumlah melanosit sering kali membantu menentukan warna spesifik atau kombinasi warna suatu tanda ini di kulit. Melanosit merupakan sel penghasil melanin yang dapat ditemui di lapisan bawah epidermis kulit.

Faktor lain yang menentukan warna bintik-bintik, yakni termasuk banyaknya melanin yang ada di sel-sel tersebut, serta seberapa dalam bintik-bintik tersebut berada di lapisan kulit.

Lalu apakah tanda biru pada bayi baru lahir bisa hilang? Baca di halaman berikutnya ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


APAKAH TANDA BIRU PADA BAYI BARU LAHIR BISA HILANG?

Beautiful two month old baby girl portrait while sleeping.

Tanda Biru di Badan Bayi Baru Lahir, Normalkah Terjadi?/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Tanda biru bisa hilang dengan sendirinya

Bagi kebanyakan bayi, tanda biru akan hilang dengan sendirinya, biasanya sekitar usia 3 dan 5 tahun. Namun, beberapa orang bisa memiliki tanda lahir tersebut hingga dewasa.

Tanda lahir bisa juga dihilangkan melalui perawatan laser, yang hanya dapat dilakukan orang dewasa. Pasien yang melakukan tindakan ini umumnya karena alasan kosmetik. Tapi, tak sedikit juga yang membiarkannya dan mencoba menutupi dengan riasan atau pakaian bila dirasa mengganggu.

Banner Diet Telur

Perlukah orang tua khawatir?

Dalam kebanyakan kasus, tanda biru pada bayi atau Mongolian blue spots perlu dikhawatirkan. Sebab, sejauh ini tidak ditemukan komplikasi medis terkait kondisi tersebut, Bunda.

Seringkali, bintik-bintik ini sama seperti tanda lahir lainnya. Mereka juga sangat mungkin menghilang seiring berjalannya waktu, dan jarang bertahan melewati usia 6 tahun.

Orang tua yang memiliki anak dengan tanda biru Mongolia harus berkonsultasi dengan dokter anak jika mereka memiliki kekhawatiran.

Tapi, seperti sudah diterangkan sebelumnya, tanda biru tidak bersifat kanker atau menunjukkan suatu penyakit atau kelainan, sehingga tidak diperlukan intervensi medis.

Jika anak tampak memiliki tanda biru saat lahir, pastikan dokter anak memeriksanya pada pemeriksaan pertama bayi. Seorang dokter dapat mendiagnosis tanda biru ini berdasarkan penampilannya.

Satu-satunya komplikasi yang mungkin terjadi dari bintik-bintik ini adalah masalah psikologis. Hal ini terutama terjadi pada bintik biru yang terlihat oleh orang lain dan menetap pada orang dewasa.

Simak juga 5 obat alami untuk atas ruam kulit pada anak, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


(aci/ank)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda