HaiBunda

PARENTING

Kapan Anak Perlu Suplemen Zat Besi? Ciri Anak Kekurangan Zat Besi & Cara Mengatasinya

dr. Hans Natanael Sp.A, BCCS, CIMI, CBATR, C.HydroT   |   HaiBunda

Kamis, 30 Nov 2023 15:00 WIB
Tanda anak membutuhkan suplemen zat besi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Jakarta -

Zat besi menjadi elemen penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Kebutuhan zat besi bisa dipenuhi dari berbagai makanan harian Si Kecil, seperti telur, ikan tuna, susu, beberapa sayuran hijau lainnya.

Namun sayangnya, makanan harian saja terkadang tidak bisa memenuhi kebutuhan zat besi yang diperlukan tubuh. Banyak orang tua ingin memberikan suplemen zat besi untuk menunjang proses pertumbuhan anak-anaknya.

Suplemen zat besi adalah suplemen yang berguna untuk menambah kadar mineral besi di dalam tubuh. Suplemen ini bermanfaat untuk mencegah dan mengatasi anemia, meningkatkan nafsu makan dan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan fungsi otak dan kinerja fungsi otot, mencegah berbagai penyakit termasuk alergi pada anak.


Sesuai rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), suplementasi besi perlu diberikan kepada semua anak tanpa memandang status kadar/profil besi di dalam darah anak. Hal ini berlandaskan masih tingginya angka kejadian/prevalens ADB (Anemia Defisiensi Besi) yang masih tinggi pada anak-anak di Indonesia yang mencapai 40-45 persen.

Kondisi anak yang membutuhkan zat besi

Anak-anak yang mengalami BB rendah banyak dikaitkan dengan kekurangan zat besi. Sebenarnya kondisi anak seperti apa yang membutuhkan tambahan suplemen zat besi?

Sebelum memberikan pada Si Kecil, ada baiknya pahami dulu beberapa kondisi anak yang perlu diberikan suplemen zat besi:

  • Anak tidak nafsu makan
  • BB sulit naik
  • Gampang lelah dan tampak tidak aktif
  • Kulit terlihat pucat
  • Perkembangan dan proses pembelajaran anak terhambat

Zat besi digunakan untuk pembentukan sel darah merah (komponen heme dalam hemoglobin). Bila pembentukan heme berkurang, maka produksi hemoglobin/sel darah merah akan berkurang juga.

Kondisi ini tentunya akan berpengaruh pada fungsi utama hemoglobin dalam mengantarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, sehingga bila oksigen dan nutrisi ke jaringan-jaringan tubuh berkurang dapat membuat cadangan energi pada tubuh anak ikut berkurang. Nantinya, dapat berpengaruh pada berat badan anak yang tidak naik.

Bahaya anak kekurangan zat besi

Kondisi anak-anak kekurangan zat besi tentu perlu diwaspadai. Kekurangan zat besi atau defisiensi zat besi yang tidak segera diatasi bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada anak. Berikut di antaranya:

  • Daya tahan tubuh anak menjadi turun, sehingga menyebabkan anak jadi gampang sakit
  • Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak optimal dan tidak sesuai dengan anak seusianya
  • Gangguan pada fungsi kognitif atau kecerdasan anak

Faktor penyebab defisiensi zat besi pada anak

Kekurangan zat besi bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Selain dari pengaruh pola makan, ada juga kondisi tubuh yang bisa menjadi pemicunya.

Pahami beberapa faktor penyebabnya di bawah ini:

  • Tidak mendapatkan zat besi yang cukup dari makanan yang dikonsumsi
  • Kekurangan darah
  • Ketidakmampuan tubuh menyerap zat besi

Selain faktor di atas, perlu Bunda ketahui juga bahwa anak yang tidak disusui secara eksklusif lebih rentan mengalami anemia. Meski sudah difortifikasi, kandungan zat besi dalam susu formula tidak lebih baik penyerapannya dibandingkan zat besi alami yang terkandung di dalam ASI.

Bayi yang mengonsumsi ASI eksklusif memiliki cadangan zat besi yang cukup, bahkan hingga usianya Sembilan bulan.

Jenis suplemen zat besi

Bentuk suplemen zat besi bermacam-macam yaitu tetes/drop, sirup, dan tablet. Semuanya baik asalkan dikonsumsi dengan cara yang benar, yaitu saat perut kosong (1 jam atau 2 jam sesudah makan). Dosisi pemberiannya diberikan sesuai usia dan berat badan anak.

Pada usia berapa anak mulai boleh diberikan suplemen zat besi? Pemberian suplemen ini diprioritaskan untuk balita 0-5 tahun, terutama usia 0-2 tahun. Konsultasikan pada dokter anak untuk pemberian suplemen zat besi agar tepat guna pemakaiannya.

Kebiasaan orang tua yang memicu defisiensi besi pada anak

Kebiasaan orang tua yang salah sejak masa-masa MPASI bisa menyebabkan anak-anak mengalami kekurangan zat besi. Cegah hal itu, dengan tidak melakukan beberapa hal di bawah ini:

  1. Tidak mengenalkan menu lengkap/makanan bervariasi ke anak
  2. Membiasakan pola makan vegetarian ke anak
  3. Tidak membiasakan anak mendapat makan pagi/sarapan
  4. Terlalu banyak memberikan minum susu sapi dan teh ke anak

Nah, bagi orang tua yang masih sering melewatkan waktu sarapan untuk anak sebaiknya segera ubah dari sekarang ya! Begitu pula dengan kebiasaan memberikan minuman berupa teh pada anak-anak harus dihentikan.

Makanan tinggi zat besi untuk pertumbuhan anak

Setelah mengetahui faktor pemicunya, sekarang saatnya memberikan makanan yang bagus untuk meningkatkan zat besi pada tubuh Si Kecil.

Cek daftar makanannya di bawah ini:

  1. Daging tanpa lemak
  2. Hati sapi atau ayam
  3. Telur
  4. Ikan tuna dan seafood
  5. Sayuran hijau
  6. Kacang-kacangan
  7. Tempe dan tahu
  8. Sereal yang telah difortifikasi zat besi

Semoga informasi mengenai manfaat suplemen zat besi untuk anak, dosis hingga waktu pemberiannya ini dapat membantu Bunda mengoptimalkan pertumbuhan Si Kecil.

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Jangan Terlewat Bun, 5 Daftar Imunisasi Gratis dari Pemerintah untuk Bayi 0-6 Bulan

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Siti KDI Ungkap Alasan Cerai dari Pria Turki, Sebut Ada Perbedaan Budaya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Kisah Bunda Ajukan Gugatan Usai Melahirkan Bayi Orang Lain, Pihak Klinik IVF Buka Suara

Kehamilan Annisa Karnesyia

Hindari Ucapkan 5 Kalimat Toxic Ini pada Anak agar Tak Melukai Hatinya

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Potret Artis Indonesia Blasteran Pulang Kampung ke Negara Ayah, Yuki Kato ke Jepang

Mom's Life Amira Salsabila

300 Nama Jerman Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Anggun & Elegan

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Keluarga Ini Pilih Tinggal di Hotel Selamanya daripada Beli Rumah Meski Berkecukupan, Alasannya...

Hindari Ucapkan 5 Kalimat Toxic Ini pada Anak agar Tak Melukai Hatinya

Kisah Bunda Ajukan Gugatan Usai Melahirkan Bayi Orang Lain, Pihak Klinik IVF Buka Suara

300 Nama Jerman Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Anggun & Elegan

5 Potret Artis Indonesia Blasteran Pulang Kampung ke Negara Ayah, Yuki Kato ke Jepang

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK