Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Benarkah Anemia Defisiensi Besi Sebabkan Anak Malas Makan? Ini Faktanya

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 29 Nov 2022 12:05 WIB

Asian baby girl refusing to eat food.tradition weaning
Ilustrasi Anak Malas Makan/Foto: Getty Images/iStockphoto/bat_sd

Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki angka tinggi kasus anemia pada anak, Bunda. Lantas, benarkah anak yang mengalami anemia defisiensi besi malas untuk makan?

Perlu diketahui, anemia merupakan kondisi kurangnya ukuran atau jumlah sel darah merah atau hemoglobin pada anak. Anemia sendiri disebabkan oleh kurangnya beberapa zat gizi seperti zat besi, folat, vitamin A, vitamin B6, tembaga, hingga kekurangan vitamin B12.

Sama seperti kasus anemia, anemia defisiensi besi adalah masalah defisiensi zat gizi yang sering terjadi pada anak, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh penderita.

Zat besi ini penting fungsinya untuk mengangkut oksigen dalam hemoglobin yang nantinya dibutuhkan untuk banyak metabolisme kimia dalam tubuh. Misalnya saja energi, pertumbuhan, dan perkembangan fungsi normal sel termasuk sel syaraf.

Lantas, benarkah kondisi anemia defisiensi besi ini menyebabkan anak jadi malas makan ya, Bunda?

Hubungan anemia defisiensi besi sebabkan anak malas makan

Menurut Dokter Spesialis Anak, K.S. Denta, M.Sc, Sp.A, anemia defisiensi besi merupakan kondisi anak kekurangan zat besi yang tidak berpengaruh pada nafsu makannya. Meski begitu, jika mengalami hal ini, Si Kecil bisa saja tidak mengalami penambahan berat badan seperti yang seharusnya.

"Itu (anemia defisiensi besi) kekurangan zat besi. Enggak jadi malas makan, tapi bisa bikin BB stuck," katanya pada HaiBunda, belum lama ini.

Tak hanya itu, kondisi ini juga bisa menyebabkan anak memiliki badan yang lemas dan tak berenergi. Badan yang lemas tentu juga bisa menyebabkan Si Kecil malas untuk makan.

"Lemas juga salah satu cirinya. Kalau lemas bawaannya (anak jadi) malas makan," tutur dr Denta lebih lanjut.

Anak mogok makan dan lakukan gerakan tutup mulut (GTM) ternyata tidak boleh selalu mengandalkan susu sebagai pengganti makanan utamanya. Hal ini juga berkaitan erat dengan anemia.

Simak penjelasan lengkapnya di laman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

[Gambas:Video Haibunda]





SUSU UNTUK ANAK GTM

Baby sitting in highchair refusing to eat.

Ilustrasi Anak Malas Makan/Foto: iStock

Anemia pada anak dapat dicegah dengan memberikan makanan gizi seimbang sebagai asupan harian anak. Bunda bisa kombinasikan menu dengan bahan makanan tinggi zat besi seperti ayam, bayam, tempe, dan nasi merah.

Menurut Ahli Gizi Nadiyah S.Gz, M.Si, C.Ht, CSRS, Bunda juga bisa berikan Si Kecil buah-buahan tinggi vitamin C. Misalnya saja seperti jambu biji, jeruk, mangga, hingga kurma.

"Berikan Si Kecil buah-buahan tinggi vitamin C seperti jambu biji, jeruk, mangga, dan pepaya untuk meningkatkan penyerapan zat besi. Kurma mengandung zat besi dapat dipilih sebagai makanan selingan, bersamaan dengan buah-buahan tinggi vitamin C," tuturnya pada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Banner tanda ASI masuk paru-paru bayi

Cegah anemia saat anak GTM

Saat anak GTM atau mogok makan, susu adalah salah satu makanan yang bisa diandalkan untuk memenuhi asupan nutrisi harian. Namun, sebaiknya hal ini tidak dijadikan kebiasaan.

Ahli Gizi Nadiyah mengungkapkan susu bukanlah makanan yang bisa menjadi pengganti makanan utama anak. Jika anak usia 1 tahun terus mengonsumsi susu dalam jumlah besar, mereka akan mengalami anemia.

"Perlu diketahui bahwa anak usia 1 tahun yang terus mengkonsumsi susu dalam jumlah besar dan tidak disertai dengan makanan lain, dapat mengalami anemia," jelasnya.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda