
parenting
11 Ciri Anak Kekurangan Zat Besi dan Cara Mengatasinya
HaiBunda
Selasa, 06 Jun 2023 22:10 WIB

Tahukah Bunda bahwa zat besi merupakan salah satu nutrisi penting untuk mendukung proses tumbuh kembang anak? Maka dari itu, penting untuk memahami apa saja ciri-ciri anak kekurangan zat besi dan cara mengatasinya.
Pada dasarnya, saat bayi baru lahir kebutuhan harian zat besi dapat dipenuhi dari pemberian ASI. Tetapi pada usia 6 bulan ke atas, ASI sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan tersebut.
Orang tua pun perlu lebih memperhatikan pemilihan asupan sumber zat besi, supaya anak tidak sampai kekurangan. Dikutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kekurangan zat besi bisa berdampak negatif pada kecerdasan, perilaku dan kemampuan motorik anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fungsi zat besi yang paling penting adalah dalam perkembangan sistem saraf, tepatnya pada proses metabolisme saraf. Kekurangan zat besi sangat memengaruhi fungsi kognitif, tingkah laku dan pertumbuhan anak terutama di usia bayi.Â
Ciri-ciri anak kekurangan zat besi
Lantas apa saja ciri-ciri anak kekurangan zat besi yang perlu diketahui oleh orang tua? Berikut daftarnya:
- Mudah lelah
- Rentan tertular penyakit
- Berat badan sulit naik
- Sulit konsentrasi
- Kulit wajah dan bibir pucat (berlangsung lama alias kronis)
- Tidak semangat bermain seperti anak seusianya
- Sering sakit kepala
- Telapak tangan dan kaki sering teraba dingin
- Napas cepat
- Mudah lelah saat beraktivitas
- Detak jantung lebih cepat
Tubuh yang lemas menjadi salah satu ciri anak kekurangan zat besi karena senyawa tersebut memiliki fungsi membantu tubuh memproduksi sel darah merah. Hemoglobin pada sel darah merah pun diperlukan untuk distribusi oksigen ke seluruh tubuh.
Maka dari itu, jika suplai oksigen kurang atau sedikit, jaringan dan otot-otot pun jadi kekurangan energi.
Kondisi ini juga membuat imun menjadi terus menurun, sehingga anak yang kekurangan zat besi jadi mudah tertular sakit atau infeksi. Termasuk seperti mudah batuk, pilek atau bahkan diare.
Waspadai anemia defisiensi zat besi pada anak
Anemia defisiensi besi (ADB) merupakan masalah defisiensi nutrien yang disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh seseorang. Dikutip dari Healthline, sebenarnya cukup sulit untuk membuat diagnosis anemia pada anak karena gejalanya bisa ringan atau bahkan mirip dengan sejumlah kondisi lain.
Maka dari itu, dokter mungkin akan memerlukan beberapa pemeriksaan lain. Termasuk tentang riwayat medis individu dan keluarga, kondisi penyerta lain, obat-obatan, diet, dan status perkembangan.
Salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan yakni tes hitung darah lengkap atau complete blood count (CBC). Tes ini dilakukan dengan memeriksa sampel darah yang diambil di laboratorium.
Tes ini akan mengukur berbagai jenis sel dalam darah. Nah, untuk mendeteksi anemia, dokter akan memeriksa kadar hematokrit dan hemoglobin dalam darah anak.
Cara mengatasi kekurangan zat besi pada anak
Dikutip dari Mayo Clinic, anak usia 7-12 bulan memerlukan asupan zat besi 11 mg per hari. Lalu anak usia 1-3 tahun sebanyak 7 mg per hari, anak usia 4-8 tahun sebanyak 10 mg per hari, anak usia 9-13 tahun sebanyak 8 mg per hari.Â
Beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai cara mengatasi kekurangan zat besi pada anak yakni:
1. Asupan makanan sumber zat besi
Perlu diketahui bahwa terdapat dua jenis sumber asupan zat besi: heme (protein hewani) dan non-heme (panganan nabati). Untuk membantu mengatasi kekurangan zat besi pada anak, Bunda dapat mengutamakan asupan dari jenis heme karena lebih mudah diserap tubuh.
Beberapa contoh sumber zat besi heme misalnya daging sapi, daging ayam, hati sapi, hati ayam, dan telur. Sementara itu, zat besi non-heme banyak terkandung dalam sayur berdaun hijau seperti bayam dan brokoli, serta tahu dan tempe.
2. Berikan cukup sumber vitamin C
Vitamin C diketahui dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi makanan. Bunda bisa membantu tubuh Si Kecil menyerap lebih banyak zat besi dengan memberikan asupan kaya vitamin C seperti buah jeruk, blewah, stroberi, paprika, dan tomat.
3. Hindari asupan penghambat penyerapan zat besi
Salah satu cara mengatasi kekurangan zat besi berikutnya yakni hindari anak mengonsumsi berlebihan asupan yang menghambat proses penyerapannya. Salah satunya seperti teh.Â
4. Pemberian suplemen zat besi
IDAI menyebutkan bahwa suplemen zat besi dapat diberikan pada semua golongan umur anak, mulai dari usia bayi hingga remaja. Tetapi supaya lebih aman dan dosisnya tepat, sebaiknya dahulukan dengan berkonsultasi ke dokter.
Demikian ulasan tentang ciri-ciri anak kekurangan zat besi dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat ya, Bunda!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak informasi soal zat besi dan informasi soal suplementasiuntuk anak lainnya dalam video di bawah ini:
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Cerebral Palsy pada Bayi: Penyebab, Gejala, Cara Mencegah & Mengobatinya

Parenting
Anak Mendadak Sakit saat Liburan? Lakukan Pertolongan Pertama Ini

Parenting
Anak Sering Sakit Demam? Ini 7 Penyebab & Cara Mengatasinya

Parenting
Cara Lingkar Kepala Bayi Baru Lahir, Simak Angka Normal untuk Anak Laki-laki & Perempuan

Parenting
Dampak dan Ciri Bayi Kekurangan Zat Besi


7 Foto