5 Tanda Anak Buta Warna, Termasuk Sering Pilihan Pakaian & Kaus Kaki Tidak Matching

Kondisi buta warna merupakan kondisi yang umum terjadi baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Lantas, seperti apa tanda Si Kecil mengalami buta warna?

Menurut dokter mata anak, dr. Patrick Burke menggambarkan buta warna sebagai bentuk 'kekurangan warna'. Hal ini karena sebagian besar orang masih bisa melihat beberapa warna.

"Buta warna lebih tepat disebut 'kekurangan warna' karena sebagian besar orang dengan kondisi ini masih dapat melihat beberapa warna dibandingkan tidak melihat warna sama sekali," ungkapnya melansir dari laman Romper.

"Ini hasil genetik yang memengaruhi sel-sel yang mendeteksi warna pada mata kita. Hal ini membuat sangat sulit dan tidak mungkin membedakan warna-warna tertentu, dan menyebabkan dua warna berbeda terlihat persis sama," sambungnya.

Defisiensi warna menyebabkan warna merah dan hijau sering terlihat sama. Selain itu, beberapa dapat muncul dalam warna seperti ungu dan cokelat yang mengandung sedikit warna merah dan hijau.

Penyebab buta warna

Buta warna merupakan suatu kondisi yang diturunkan. Kata dokter mata di Children's National Hospital, Dr. Mohamed Jaafar, buta warna adalah kondisi resesif terkait X yang diwariskan melalui gen dari keluarga Bunda.

"Buta warna adalah kondisi resesif terkait X yang diwariskan melalui garis ibu. Biasanya hasilnya seperti kakek dari pihak ibu memilikinya (buta warna), ibu biasanya tidak memilikinya, dan kemudian muncul pada cucunya," ungkapnya.

Tanda anak mengalami buta warna

Sulit untuk mengidentifikasi apakah anak mengalami buta warna atau tidak. Berikut ini beberapa tanda yang mungkin terlihat jika anak mengalami buta warna:

1. Anak sulit membedakan warna, terutama warna merah dan hijau.
2. Mereka memilih pakaian, seperti kaus kaki, yang tidak serasi.
3. Anak sensitif terhadap cahaya yang terang.
4. Anak kesulitan fokus mewarnai lembar kerja.
5. Anak menggunakan warna yang salah untuk barang-barang umum, seperti hijau untuk mewarnai hidran kebakaran.

Lantas, apa yang harus Bunda lakukan jika anak mengalami buta warna? Simak selengkapnya pada laman berikutnya. ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

BERI LABEL HINGGA SELALU ADA UNTUK ANAK

Ilustrasi Anak Buta Warna/Foto: iStock

Hal yang perlu dilakukan saat anak didiagnosis buta warna

Menurut Dr. Rob Darzynkiewicz, Kepala Petugas Medis Kesehatan Hazel, ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan ketika anak didiagnosis dengan buta warna. Berikut ini deretannya:

1. Beri label

Jika Si Kecil sudah bisa membaca, Bunda bisa membantu memberi label pada beberapa benda miliknya. Misalnya seperti krayon atau spidol untuk mewarnai.

Berikan label nama pada warna-warna tertentu ya, Bunda. Dengan begitu, anak akan terhindar dari rasa frustrasi.

2. Menghindari warna tertentu

Jika Bunda dan Ayah memakai pengasuh untuk mengasuh Si Kecil, bicarakan situasi ini agar mereka bisa menghindari menggunakan warna-warna tertentu. Misalnya saja berolahraga dengan seragam merah versus hijau atau menggunakan papan merah atau hijau untuk catur.

3. Bicarakan dengan pihak sekolah

Selain dukungan dari keluarga, kondisi Si Kecil ini juga harus didukung oleh pihak sekolah. Karena itu, Bunda bisa bicara langsung dengan sekolah untuk menghindari situasi di mana anak akan mendengar mereka salah mengenai warna dan berpikir mereka tidak pintar.

4. Ubahlah bahasa Bunda

Bunda harus berhenti mempertimbangkan cara anak memandang dunia. Misalnya, alih-alih mengatakan Bunda sedang parkir di dekat mobil berwarna merah, katakanlah bahwa Bunda sedang parkir di dekat lampu jalan.

Selain itu, Bunda juga bisa menggambarkan kemeja seseorang berdasarkan pola atau ilustrasinya. Hindarilah menyebut warnanya, ya.

5. Tetap ada untuk anak

Anak mungkin merasa frustrasi dengan kondisi yang dimilikinya ini. Ketika mereka mengungkapkan perasaannya pada Bunda atau Ayah, pastikan Bunda ada untuk mereka, ya.

"Jika mereka frustrasi mengenai masalah persepsi warna, jangan takut untuk bertanya. Biarkan anak tahu bahwa anda ada di sana, anda peduli, dan ingin belajar dari pengalaman mereka," saran Rob.

Semoga informasinya bermanfaat ya, Bunda.

Saksikan lagi video cegah mata minus anak dengan 20-20-20 berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]