
parenting
Ciri-ciri Pneumonia pada Bayi, Bunda Perlu Tahu
HaiBunda
Rabu, 31 Jan 2024 22:05 WIB

Daftar Isi
Pneumonia merupakan infeksi paru-paru yang disebabkan oleh berbagai jenis bakteri dan virus. Tidak boleh disepelekan, Bunda perlu tahu tandanya saat Si Kecil mengalami penyakit ini. Apa saja ciri-ciri pneumonia pada bayi?
Dikutip dari Baby Center, pneumonia juga dapat disebabkan oleh infeksi virus yang berkembang menjadi infeksi bakteri. Ini karena infeksi virus melemahkan sistem kekebalan tubuh atau mengiritasi saluran napas, sehingga bakteri dapat berkembang biak di paru-paru.
Pada bayi baru lahir, pneumonia rentan terjadi dari infeksi sebelum lahir (melalui plasenta atau cairan ketuban), saat proses melahirkan, atau segera setelah lahir. Bayi baru lahir yang dirawat di rumah sakit dapat tertular infeksi dari pengasuh atau anggota keluarga lain.
Streptokokus grup B dan E. coli adalah bakteri yang paling sering menyebabkan pneumonia bakterial pada bayi baru lahir. Pada jenis virus, termasuk di antaranya respiratory syncytial virus (RSV), enterovirus, virus influenza, dan COVID-19.
Terkadang, pneumonia bisa disebabkan oleh jamur seperti kandida. Bayi dengan berat lahir sangat rendah sangat rentan terhadap infeksi jamur invasif selama minggu-minggu pertama kehidupannya.
Ciri-ciri pneumonia pada bayi
Bayi bisa terkena pneumonia kapan saja, tetapi penyakit ini sering dimulai dengan pilek atau infeksi saluran pernapasan atas lainnya dan kemudian berkembang menjadi pneumonia.
Gejala utama pneumonia adalah kesulitan bernapas dan demam. Gejala lain yang mungkin Bunda perhatikan sebagai ciri-ciri pneumonia pada bayi adalah:
- Muntah
- Diare
- Penurunan nafsu makan
- Napas mengi dan cepat
- Batuk
- Kulit, bibir, atau kuku berwarna abu-abu atau kebiruan (karena berkurangnya oksigen dalam aliran darah)
- Tampak pucat
- Lesu dan seperti kehilangan energi
- Rewel terus-menerus
- Gejala lainnya seperti sakit kepala dan nyeri otot, sering kali sulit dideteksi pada bayi.
Pneumonia dapat berkembang dengan cepat, jadi penting untuk menghubungi fasilitas kesehatan segera jika Bunda merasa ada ciri-ciri pneumonia pada bayi.
Selain itu, segera juga cek ke dokter jika bayi mengalami demam atau tanda-tanda penyakit lain ketika usianya kurang dari 3 bulan. Bayi di rentang usia ini perlu diperiksa sesegera mungkin untuk gejala penyakit apa pun.
Apakah pneumonia pada bayi termasuk kondisi serius?
Meskipun beberapa kasus pneumonia bersifat ringan, namun bisa juga menjadi serius terutama pada bayi yang masih muda. Sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang sempurna, sehingga saat ciri-ciri pneumonia muncul maka kantung udara di paru-parunya terisi cairan dan bisa membuatnya sulit bernapas.
Infeksi juga dapat menyebar, menyebabkan komplikasi lain seperti sepsis (ketika infeksi memasuki aliran darah, mengakibatkan peradangan dan kemungkinan kegagalan organ).
Pneumonia merupakan salah satu penyebab utama rawat inap pada bayi. Sebagian besar anak-anak di bawah usia 5 tahun memerlukan rawat inap ketika mereka mengalami pneumonia.Â
Faktor risiko pneumonia
Setiap bayi bisa terkena pneumonia, namun beberapa bayi lebih berisiko dibandingkan bayi lainnya. Pneumonia lebih sering terjadi pada bayi yang:
- Lahir prematur
- Ada riwayat asma, dan/atau masalah lain pada paru-paru atau saluran pernapasan
- Memiliki penyakit kronis, seperti fibrosis kistik atau kanker dan sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Berada di sekitar perokok pasif
- Dirawat di rumah sakit untuk waktu yang lama
- Dilahirkan dari ibu dengan streptokokus grup B
- Dilahirkan dari ibu yang mengalami infeksi pada saat melahirkan
Diagnosis pneumonia pada bayi
Saat ciri-ciri pneumonia muncul, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Dokter akan menanyakan gejala yang dialami bayi, termasuk bagaimana pola makan dan status kewaspadaannya.
Tenaga kesehatan juga akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap, termasuk memeriksa pernapasan bayi dengan mendengarkan paru-parunya dan mengamati cara mereka bernapas. Untuk memastikan anak Anda mendapatkan cukup oksigen, dokter juga dapat menggunakan pulse oximeter (alat sederhana yang ditempelkan di jari untuk mengukur saturasi oksigen).
Pengobatan pneumonia pada bayi
Perawatan untuk pneumonia akan bergantung pada apakah anak mengalami pneumonia yang disebabkan oleh virus atau bakteri.
Karena pneumonia virus tidak merespons antibiotik, pengobatan mungkin lebih disarankan untuk memperbanyak istirahat, minum, dan mencoba mencegah gejala semakin parah.Â
Untuk pneumonia bakterial, penyedia layanan kesehatan anak dapat meresepkan antibiotik. Pengobatan ini hanya boleh diberikan berdasarkan resep dokter dan wajib patuhi anjuran minum yang diberikan, ya.
Kebanyakan pneumonia tanpa komplikasi membaik dalam waktu seminggu, meski batuknya bisa berlangsung selama berminggu-minggu.
Demikian ulasan tentang ciri-ciri pneumonia pada bayi, serta diagnosis dan pengobatannya. Tetap jaga kebersihan udara dan lingkungan, serta pastikan bayi tidak terpapar oleh asap rokok ya, Bunda!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
5 Gerakan Pijat Bayi Kembung, Hindari Hal Berbahaya Berikut Ya Bun

Parenting
10 Masalah Kesehatan Pada Bayi Baru Lahir, Kejang hingga Diare

Parenting
5 Cara Membentuk Kebiasaan Tidur Bayi Lebih Sehat

Parenting
6 Perlengkapan Bayi Baru Lahir yang Wajib Ada di Rumah Saat Cuaca Dingin

Parenting
Tips Menggunting Kuku Bayi yang Aman


7 Foto
Parenting
Gemas, 7 Potret Rayyanza Bersama Nagita Slavina dan Raffi Ahmad
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda