Istri Denny Cak Nan Melahirkan Lebih Cepat, Kini Sang Putri Dirawat di NICU

Anak Denny Caknan/Foto: Instagram: @denny_caknan

Kabar bahagia datang dari pasangan Denny Caknan dan Bella Bonita, Bunda. Bella dikabarkan melahirkan anak pertamanya bersama sang suami pada Senin (5/2/2024).

Hal ini diungkapkan langsung oleh Denny pada laman Instagram-nya. Ia mengunggah beberapa potret selama sang istri menjalani persalinan.

Menikah pada Juli 2023, anak Denny Caknan dan Bonita disebut lahir terlalu cepat atau prematur, Bunda. Denny pun turut mengabarkan hal ini pada laman media sosialnya.

"Adek, cah Ayu, kesayangan Bapak Mama. Dek, Bapak yakin kamu kuat. Bapak yakin kamu juga akan sehat. Pagi ini anakku lahir dengan segala kesempurnaannya, tangisnya menggema," katanya dikutip akun Instagram @denny_caknan, Selasa (6/2/2024).

Anak Denny Caknan masuk NICU

Dalam keterangan foto yang dibagikan oleh Denny, dikabarkan pula jika saat ini sang anak tengah berjuang di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Di tubuh sang anak juga dipasang beberapa selang, Bunda.

"Walau siang ini cah Ayu masih harus berjuang di dalam ruangan kecil, dengan beberapa selang di badannya. Bapak kuat, dek. Adek pun begitu, ya, bismillah," ungkapnya.

"Kamu pengen ketemu banget sama Mama kan? Sampai adik nyuwun ketemu dokternya sekarang. Sampai Bapak durung nemu nama panjangmu. Kalau kata dokter sebenarnya kecepetan lho, dek. Selama adek sehat, Bapak bahagia," sambung pria 30 tahun ini.

Tak hanya itu, Denny turut meminta doa kepada seluruh masyarakat untuk kesehatan sang anak, Bunda. Ia juga menyebut anak dan istrinya masih akan dirawat selama beberapa hari di rumah sakit.

"Minta doanya om, tante, supaya aku cepat pulang, cepat sehat. Nek dereng sehat dereng lego. Bismillah beberapa hari ke depan sampun saget teng pelukane mamah e @bellabonita_r.a," tutur Denny.

Doa dari netizen

Unggahan Denny Caknan ini lantas mengundang perhatian netizen, Bunda. Banyak netizen yang turut mendoakan kesehatan anak serta istri Denny.

"Selamat Mas Den, semoga sehat adik bayi dan Mbak Bella," kata seorang netizen.

"Doa terbaik Mas Den, semoga diparingi kesehatan buat Ibu dan bayinya, amin."

"Bismillah Allah lancarkan dan selamatkan, aminn."

"Ya Allah, kuat-kuat semuanya, InsyaAllah semua akan baik-baik saja. Semangat," tutur netizen lainnya.

Bayi yang lahir prematur belum memiliki organ dan sistem kekebalan tubuh yang matang, Bunda. Lantas, apa risikonya menurut dokter?

Simak penjelasan lengkapnya pada laman berikutnya, ya.

Pilihan Redaksi

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

MASALAH PERNAPASAN HINGGA ANEMIA

Ilustrasi Bayi Prematur/Foto: Getty Images/iStockphoto/Sviatlana Lazarenka

Risiko bayi lahir prematur

Kelahiran bayi prematur masih menjadi sorotan di dunia medis. Hal ini karena kelahiran prematur menjadi salah satu penyebab utama kematian neonatal selain asfiksia dan infeksi, Bunda.

Kelahiran prematur dikhawatirkan dapat menyebabkan anak gagal tumbuh dan stunting. Bayi akan terlihat lebih kecil dan pendek dibandingkan rata-rata bayi pada usianya, Bunda.

Selain itu, anak dapat berisiko mengalami sindrom metabolik karena dilahirkan belum cukup bulan. Beberapa sindrom ini adalah dislipidemia, penyakit jantung, diabetes melitus, dan hipertensi.

Merangkum dari penjelasan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fetomaternal, Dr. dr. Rima Irwinda, Sp.OG(K) dan Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi, Dr. dr. Putri Maharani TM, Sp.A(K), dalam seminar online beberapa waktu lalu, menjelaskan beberapa dampak atau risiko bayi lahir prematur. Berikut ini deretannya:

Mengalami masalah pernapasan, seperti displasia bronkopulmoner.
Masalah saat minum atau necrotizing enterocolitis.
Pendarahan di pembuluh darah otak atau intraventrikular.
Aliran darah jantung menjadi tidak normal atau patent ductus arteriosus.
Mengalami infeksi atau sepsis.
Dapat menyebabkan cerebral palsy dan gangguan perkembangan neurodevelopmental.
Rentan mengalami masalah penglihatan atau retinolathy of prematurity hingga kebutaan.
Masalah pendengaran.
Gangguan belajar, konsentrasi, tingkah laku, tantrum, dan kesulitan makan.
Risiko kelainan jantung pada masa kanak-kanak hingga remaja (risiko 17 kali lebih besar pada bayi lahir < 28 minggu dan 3,5 kali lebih besar pada usia 28-31 minggu).
Mengalami diabetes tipe 1 dan 2 di masa yang akan datang.
Berisiko lebih besar memiliki riwayat alergi, seperti asma atau alergi makanan.
Ketidakmatangan saluran cerna dapat menyebabkan necrotizing enterocolitis (NEC).
Berisiko menyebabkan anemia pada bayi.
Mengalami Osteopenia of prematurity yang disebabkan komposisi dalam tulang terpengaruh di awal kehidupan.