Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Sedih dengan Berita Pembullyan, Zaskia Mecca Tekankan Pentingnya Ilmu Bela Diri Anak

Annisa Afani   |   HaiBunda

Jumat, 23 Feb 2024 20:24 WIB

Ilustrasi Anak Dibully
Sedih dengan Berita Pembullyan, Zaskia Mecca Tekankan Pentingnya Ilmu Bela Diri Anak/Foto: Dok. Instagram @zaskiadyamecca.

Dewasa ini, berita terkait bullying atau perundungan semakin gencar ya, Bunda. Sebagai orang tua, Zaskia Adya Mecca turut menaruh perhatian dan bersuara.

Melalui postingan di Instagram, Bunda 6 anak ini mengaku sedih dengan adanya kejadian perundungan yang terjadi. Dalam kesempatan yang sama, ia turut membahas soal pentingnya ilmu bela diri.

Bagi perempuan 36 tahun tersebut, ilmu bela diri yang diterapkan pada anak dapat memberikan beragam manfaat. Salah satu yang paling berpengaruh yakni demi melindungi diri sendiri.

"Penting banget ilmu bela diri buat anak2 dengan penanaman pemahaman untuk apa kemampuannya ini digunakan kelak," bukanya, dikutip dari akun @zaskiadyamecca.

"Ga buat sok2 jagoan sehingga bisa menekan orang lain.. tapi bisa mempertahankan diri ketika ada orang lain ingin melukai dia.. seenggaknya lbh PD dan bisa memvalue dirinya," sambungnya.

Istri sutradara Hanung Bramantyo ini juga memaparkan harapannya, Bunda. Harapannya, ia dan orang tua lain di luar sana bisa mendidik anak agar tumbuh menjadi insan yang baik, tak dijahati atau pelaku tindakan tak terpuji.

"Bismillah yaa, kita sebagai orang tua semaksimal mungkin menanamkan ilmu2 juga pendidikan terbaik buat anak2."

"Semoga Allah SWT selalu jaga mereka supaya kelak tidak mendzalimi ataupun di dzalimi orang lain, Aamiinn ya Rabb," lanjutnya.

Pernah alami pembullyan

Dalam kesempatan yang sama Zaskia membongkar cerita terkait masa kecil. Siapa sangka, ia pernah mengalami pembullyan di masa sekolah.

Baginya, pengalaman tersebut sangat memorable karena menyakitkan. Ia sudah mencoba untuk memaafkan pelaku, namun tentu hal tersebut tak semudah yang diperkirakan.

"Sedihhhh banget baca berita soal pembullyan saat ini."

"Sebagai orang yang pernah di bully sepanjang SMP, rasa sakit itu ga pernah hilang walau selalu mencoba memafkan situasi juga pelaku.. krn ku percaya semakin bertambah usia, si pelaku pun akan menyesali tindakannya.

Terakhir, Zaskia juga mengajak para orang tua untuk belajar dari kasus-kasus yang ada. "Semoga Allah jagaa semua anak kita dan kita semuapun belajar dari kasus2 yang ada," tutupnya.

Teruskan membaca di halaman berikut ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 


3 CARA ORTU MENGATASI ANAK SAAT JADI KORBAN BULLY

Ilustrasi Anak Dibully

Sedih dengan Berita Pembullyan, Zaskia Mecca Tekankan Pentingnya Ilmu Bela Diri Anak/Foto: iStock

Perundungan atau bullying biasa diidentifikasikan dengan niat, pengulangan, dan kekuatan. Seorang penindas atau pelaku bullying bermaksud untuk menimbulkan rasa sakit, baik melalui kekerasan fisik maupun kata-kata atau perilaku yang menyakitkan.

Menilik dari situs resmi UNICEF, bullying merupakan suatu pola perilaku dan bukan kejadian yang terisolasi. Anak-anak yang melakukan intimidasi biasanya berasal dari status sosial atau posisi kekuatan yang lebih tinggi, Bunda.

Banner Tips Diet Ala Nabi Muhammad

Cara mengatasi saat anak di-bully

Tidak ada orang tua yang ingin anaknya mengalami penindasan di sekolah. Namun jika hal ini terjadi, Bunda bisa melakukan beberapa hal untuk mengatasinya dengan beberapa cara yang dibagikan oleh psikolog anak, remaja, dan keluarga, Sani Budianti, S.Psi, Psi. Berikut di antaranya:

1. Lihat perubahan pada diri anak

Hal pertama yang harus Bunda dan Ayah lakukan adalah kenali terlebih dahulu perubahan dalam diri anak. Misalnya saja anak menjadi lebih murung, tidak mau berteman, bahkan sering menangis secara tiba-tiba.

"Tentunya orang tua harus melihat dulu perubahan dari perilaku anak, emosi anak, atau situasi hati anak. Bisa dilihat dari pengamatan. Misalnya ketika anak sering murung, tidak mau berteman, ke sekolah dia enggan, mengurung diri di dalam kamar, tidak nafsu makan, sering menangis tiba-tiba, itu juga bentuk deteksi awal korban bullying," tuturnya pada HaiBunda beberapa waktu yang lalu.

2. Akomodasi perasaan anak

Ketika di-bully, kemungkinan besar emosi anak tidak stabil. Sani pun menyarankan agar Bunda menenangkan anak dalam kondisi ini.

Setelah menyakini bahwa anak menjadi korban bullying, Bunda dan Ayah harus mengakomodir perasaan anak terlebih dahulu. Jangan sampai menghakimi atau menyalahkan anak, ya.

3. Komunikasikan dengan pihak tertentu

Ketika anak sudah mulai tenang, Bunda bisa meminta anak untuk menceritakan peristiwa yang mereka alami. Minta anak mengisahkan secara perlahan dan berurutan dari awal hingga akhir.

Setelah itu, Bunda bisa berkomunikasi dengan pihak tertentu. Misalnya pihak sekolah maupun orang tua murid.

"Setelah anak tenang, baru kita runtut peristiwanya kemudian kita berkomunikasi dengan institusi yang terlibat. Entah itu sekolah, entah itu orang tua murid, atau sampai ke pihak yang berwajib," kata Sani.

Saksikan juga video tentang kesedihan Asri Welas saat sang anak di-bully:

[Gambas:Video Haibunda]




(AFN/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda